Hari senin kali ini bagi Rey sangatlah sial. Dari mulai tadi pagi ia bangun kesiangan padahal sudah berniat akan memperbaiki hubungan nya dengan Ayra namun malah gagal gara gara kesiangan.
Kedua, karena hari senin jadi pasti akan upacara ditambah dengan pembina nya adalah Pak Bambang yang jika berbicara pasti akan panjang kali lebar.
Ketiga adalah tantangan gila yang diberikan oleh Haris. Dan kemarin juga Haris berkata bahwa Rey harus terus tersenyum saat menggombali Ayra.
Sungguh menyebalkan, awalnya Rey berniat akan bolos saja namun lagi ancaman dari Haris membuat Rey kesal setengah mati. Haris berkata bahwa jika Rey tidak sekolah pada hari senin kali ini maka hukuman nya akan sangat berat dan tentu gila.
Rey berjalan kearah lapangan dimana sudah banyak siswa siswi yang sudah bersiap karena upacara akan segera dimulai. Sedangkan Rey masih berjalan dengan langkah santai nya.
Sahabat sahabat Rey? Entah lah mereka kemana, kali ini mereka seperti setan saja yang tiba tiba datang tiba tiba hilang, menyebalkan.
Rey berbaris di barisan paling belakang, barisan dimana siswa nakal dan tempat ngobrol tentunya.
Tepat di samping Rey ada seorang siswa berbadan gemuk yang terus celingak celinguk dan badan juga yang ikut ke kanan dan kekiri. Hal itu membuat Rey sangat risih dan memilih mencari tempat lain saja.
Sedangkan Ayra dan sahabat sahabat nya juga sedang mengikuti upacara. Mereka sejujurnya tidak menyukai upacara namun gara gara guru ya jadi mau tidak mau ikut.
Pokus Ayra tertuju pada pembina upacara yang sedang menyampaikan amanat nya yang menurutnya itu itu saja, tidak pernah yang lain.
Hingga akhirnya upacara yang berlangsung sekitar 45 menit itu berakhir dan siswa siswi pun dipersilahkan menuju kelas nya masing masing.
Rey tersenyum saat melihat siswa siswi berhamburan itu artinya Rey tidak akan melaksanakan tantangan dari Haris.
Namun, senyuman Rey pudar ketika melihat Haris dan sahabat sahabat Rey yang lain nya tiba tiba datang ke lapangan upacara dan meminjam mikrofon pada anggota osis.
"Hallo teman-teman, maaf ngeganggu waktu nya sebentar hehe. Gue kali ini cuma mau ngasih tau aja kalo si most wanted kita yaitu Reynand Graha bakalan nunjukin sesuatu!" Haris berbicara menggunakan mikrofon dan tentu nya siswa siswi yang penasaran pun langsung menghampiri lapangan upacara.
Defan yang bertugas membawa Ayra pun berhasil melaksanakan tugasnya. Dan Ayra nurut nurut saja.
Dan Gino dan Erlang yang bertugas membawa Rey dan menggiring nya ke tengah tengah kerubungan siswa siswi yang sudah banyak.
Seketika suasana yang tadinya riuh akan obrolan obrolan siswa seketika hening saat Ayra dan Rey berjalan memecah rombongan siswa siswi yang membentuk lingkaran.
Kini Ayra dan Rey sudah berada di tengah tengah kerubungan siswa siswi itu. Dan Haris pun mulai memberi kode untuk Rey agar ia mulai manjalankan tugasnya.
"Dayra Aqila," ucap Rey menggunakan pengeras suara.
Ayra hanya diam menunggu kelanjutan ucapan Rey. Jujur saja Ayra sangat malu kali ini, namun gara gara Defan yang terus mendorong nya akhirnya ia pun berada di sini kali ini.
"Cantik mu melebihi cantik nya bidadari," Rey berbicara dengan senyum terpaksanya. Sedangkan sorakan-sorakan yang menggoda pun mulai terdengar riuh.
"Senyuman mu yang manis melebihi manisnya gula merah."
"Putih kulit mu melebihi putih nya susu kental manis."
"Mancung nya hidung mu melebihi tinggi nya monas."
KAMU SEDANG MEMBACA
Reynand
Teen FictionPertemuan Dayra Aqila dan Reynand Graha selalu di bumbui dengan perdebatan dan perselisihan. Hingga akhirnya Rey terlibat dalam sebuah taruhan, yakni menaruhkan Ayra. Karena Rey merasa bertanggung jawab akan taruhan itu, Rey memutuskan untuk menjadi...