[72] Hari Perpisahan

4K 131 6
                                        

Hari ini adalah hari perpisahan di SMA Cendika. Layaknya perpisahan pada sekolah lain nya, acara ini juga adalah acara yang paling special juga paling ditunggu.

Sebuah panggung yang lumayan megah sudah berdiri kokoh di tengah lapangan, dan sudah tersedia juga ratusan kursi yang berjejer rapi.

Tema perpisahan tahun ini adalah 'Budaya Sunda' jadi seluruh siswa kelas XII yang akan mengikuti acara perpisahan kali ini harus mengenakan pakaian khas sunda baik laki-laki maupun wanita.

Jam sudah menujukan pukul 07:00 dan sekolah pun sudah mulai ramai.

Kelas X dan XI tidak diliburkan, namum tidak ada kegiatan belajar mengajar. Jadi kelas X dan XI di perbolehkan menonton acara perpisahan ini.

Setiap tahun perpisahan di SMA Cendika selalu ada pasangan pengantin juga berserta pager ayu nya layaknya pernikahan, dan pengantin ataupun pager ayu nya pasti nya dari kelas XII.

Ayra yang ditunjuk oleh guru kesenian untuk menjadi pengantin di acara perpisahan kali ini bersama Al. Namun, Ayra menolak nya meskipun telah di paksa Ayra tetap menolak dan akhirnya guru pun menyerah dan memilih siswi lain untuk menjadi pengantin wanita.

Dan Ayra? Sejak tadi pagi ia sudah berdandan. Tadi nya Ayra hendak mendandani dirinya sendiri, namun ternyata Wanda telah memanggil seorang perias untuk merias Ayra. Ayra sangat malas sebenarnya jika harus di dandani oleh perias karena pasti polesan make up nya tebal.

Sejak pukul 05:30 Ayra sudah bersiap akan semua penampilan nya dan berakhir pada pukul 06:30. Waktu nya sekitar 2 jam dan itu pun lama karena segala protesan dari Ayra, tak mau yang ini lah, ini ketebelan lah, dan begitulah.

Saat Ayra dan keluarga nya hendak pergi ke sekolah. Rey tiba-tiba datang.

"Selamat pagi tante, om, kak, Fan, Ay!" Rey menyapa semua keluarga Ayra sambil menundukan kepala nya sebagai tanpa hormat.

"Iya pagi!" jawab Rian dengan ramah.

"Ada apa Rey?" tanya Wanda bingung karena melihat penampilan Rey yang seperti penampilan Defan yang mengenakan pakaian khas daerah.

Defan menatap Rey dari atas dari bawah, "Lo mau ikut ke acara perpisahan sekolah?" Rey mengangguki pertanyaan Defan barusan.

"Lo diang-" Isqi langsung menutup mulut Defan, jika tidak di tutup pasti akan terus berbicara yang mungkin bisa menyakiti hati orang lain.

"Kamu mau bareng Ayra?" tanya Isqi yang mengerti akan kedatangan Rey.

"Iya, kak."

"Tuh!" Isqi menunjuk Ayra yang berada di samping Wanda dengan bibir nya.

Ayra tampak tak terlalu percaya diri akan penampilan nya, karena itu bisa dilihat dari kepala nya yang terus ditundukan.

Wanda mencolek tangan Ayra, "Itu diajak sama Rey, loh!"

Ketika Ayra mengangkat kepala nya, Rey terpesona bukan main. Ayra terlihat sangat cantik dengan polesan make up di wajah nya juga kebaya yang melekat di tubuh nya.

Bahkan selama beberapa detik mata Rey terus tertuju pada Ayra tanpa kedip saking terpesona nya.

"Gue tau Ayra cantik, tapi yaudah lah gak usah begitu banget liatin nya!" Defan lalu tertawa terbahak-bahak dan diikuti juga dengan yang lain nya.

Rey menatap Defan tajam karena kesal. Begitu juga dengan Ayra yang sama kesal nya pada Defan.

"Yaudah Yah, bun. Ay berangkat sama Rey ya!" Ayra menyalami tangan kedua orangtua nya begitu juga dengan Rey.

ReynandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang