[27] Cemburu

3.6K 130 0
                                    

"Pagi semua," sapa Ayra ceria kepada keluarga nya yang sedang sarapan.

"Pagi sayang."

"Ga ada morning kiss buat ayah nih?" Rian mengkode sambil menunjuk nunjuk pipi nya.

"Sama bunda aja tuh," ucap Ayra yang jelas jelas menolak dan membuat Defan dan Isqi tertawa terbahak bahak.

"Kalian kok malah ngetawain ayah sih," rajuk Rian dengan muka pura pura marah. Bahkan Rian yang terkenal tegas dan berwibawa seketika pudar saat ini.

"Ih ayah kaya anak kecil," ngeri Isqi.

"Udah lah, ayah minta kiss ke bunda nya nanti malem aja sekalian bikin adek buat kita kita!" Defan menunjukan cengiran andalan nya.

"Ish, kakak itu tuh privasi!" Ayra meletakan jari telunjuk nya di bibir Defan.

"Udah-udah, cepet sarapan tar kalian malah telat lagi!" tegur Wanda menyudahi obrolan anak anak nya dengan suami nya.

"Yaelah bunda ngga diajakin sih," ujar Defan.

"Defan," tegur Isqi yang lama kelamaan juga terganggu atas ocehan Defan.

"Tau nih mulut bang Defan udah kaya mulut lambe turah," cibir Ayra sambil tertawa pelan.

"Ah bodo ya, Defan berangkat yah bun!" pamit Defan lalu menyalami tangan kedua orang tua nya.

"Ay juga berangkat ah." Ayra pun ikut ikutan bergegas berangkat.

Ayra berjalan menuju pintu utama, dan ketika membuka pintu betapa terkejut nya Ayra ketika tepat dibuka nya pintu muncul lah Rey dengan muka datar nya.

"Dasar tembok!" gerutu Ayra kesal bukan main.

"Ga jantungan kan?" tanya Rey dengan muka yang masih seperti tembok.

"Lo mau ngapain sih?" Ayra sedikit membentak Rey karena sangat kesal pagi pagi sudah di bikin jantungan.

"Jemput."

"Jemput siapa?"

"Lo."

"Lo tuh ya kalo ngomong jangan setengah setengah kek, kaga ngerti gue!" komentar Ayra.

"Bodo."

Lalu Rey segera menuju motor nya dan menyalakan motor nya sedangkan Ayra hanya mengekor dari belakang.

Perjalanan menuju ke sekolah diselimuti dengan keheningan, Rey maupun Ayra sama sama diam dengan pikiran mereka masing masing.

Hingga sampai di sekolah, Ayra segera turun dari motor dan Rey pun mencari tempat parkiran untuk motornya.Saat Ayra hendak berjalan, Rey segera menahan Ayra.

"Siapa suruh lo tinggalin gue?" tanya Rey dengan muka datar nya.

"Stay here," lanjut Rey lalu segera memarkirkan motornya dan segera menyusul Ayra yang sedang menunjukan muka bete nya.

Rey sudah memarkirkan motor nya dan saat sudah di hadapan Ayra, Rey langsung melenggang pergi meninggalkan Ayra. Sontak Ayra pun melongo, sudah ditunggu malah ditinggal.

"Eh kutu, kok gue ditinggal," jerit Ayra lalu berlari mengejar Rey.

Ayra langsung memukul punggung Rey keras saking kesal nya hingga Rey meringis kesakitan dan langsung berbalik menatap Ayra tajam, bukan nya takut Ayra malah balik menantang Rey.

"Lo ga tau diri banget sih, udah di tungguin malah ninggalin, ngeselin banget!" gerutu Ayra sambil bersedekap dada.

Rey hanya menaikkan sebelah alisnya, "Emang siapa yang nyuruh lo nungguin gue?"

ReynandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang