[41] Ujian

3K 118 0
                                    

Ujian. Kata itu yang membuat siswa siswi pusing tujuh keliling. Hanya dihadapkan dengan selembar kertas yang membuat otak harus berputar.

Hari ini adalah hari pertama ujian, dan pembukaan nya dibuka oleh pelajaran pelajaran yang menyebalkan, matematika dan bahasa inggris.

Gara gara ujian, hari ini Ayra sedikit tidak bersemangat. Lebih tepatnya gara gara semalam ia tidak bisa nonton drakor oleh kakak nya, alasan nya jika nonton drakor besok akan mengantuk di sekolah nya dan ujian nya tidak fokus. Padahal tidak begitu.

"Kenapa?" tanya Rey ketika melihat kekasihnya sedari tadi terlihat lesu.

"Semalem gue gabisa nonton drakor, kesel gue," jawab Ayra dengan menggebu gebu.

Hah? Hanya karena itu? Rey tidak habis pikir akan Ayra, apa hanya gara gara itu Ayra bisa badmood seperti ini?

"Yaudah pulang sekolah kita nonton drakor," ujar Rey sekenanya.

"Lo yakin mau nemenin gue nonton drakor?" Ayra memastikan nya dan mendapatkan anggukan yakin dari Rey.

"Yaudah yuk." Ayra menarik tangan Rey dengan semangat. Tuhkan, hanya begitu saja mood Ayra langsung naik kembali.

Kebetulan, Rey dan Ayra satu ruang ujian. Dan tempat duduk mereka pun berdekatan. Tepat saat itu, bel tanda masuk pun berbunyi dan tanda nya ujian akan segera di mulai.

Guru pengawas pun memasuki ruangan. Suasana kelas senyap, antara berdebar menghadapi ujian dan berdebar karena belum belajar.

Saat ujian akan dimulai, tiba tiba saja Rey bangkit dari duduk nya dan berjalan menuju ke arah tempat duduk Ayra.

"Rey mau apa kamu?" tanya Bu Yeni, guru pengawas.

"Saya mau duduk di sini, bu," ucap Rey lalu mengusir teman sebangku Ayra.

Bu Yeni bingung akan tingkah Rey. Namun, setelah di pikir pikir Rey dan Ayra adalah sama sama murid yang pintar dan tak mungkin mereka saling menyontek.

"Baiklah," ujar Bu Yeni. Sebenarnya, diberi atau tidak nya izin Rey tetap akan duduk bersama Ayra.

Sedangkan Ayra menatap cengo Rey. Apa apaan dia ini? Apa mungkin Rey cemburu karena teman sebangku Ayra itu lelaki?

"Lo apa apaan sih Rey?" bisik Ayra.

Rey hanya mengedikkan bahu nya acuh tak acuh.

Setelah itu, ujian pun dimulai dengan khidmat. Otak itu benar benar harus berputar sampai sampai ngebul bahkan.

Banyak bisikan bisikan syetan yang masuk kedalam telinga Ayra maupun Rey, ya apalagi kalau bukan 'woi woi, nomor ini isi nya apa?' Di dalam hati Ayra ngomel, makanya belajar jangan pacar mulu yang diurus!

Hingga 2 jam berlalu, dan siswa siswi pun di persilahkan untuk beristirahat.

Semua siswa siswi berhamburan keluar kelas dengan suka cita. Akhirnya bisa terbebas dari jebakan matematika.

Begitu juga dengan Ayra dan Rey, mereka jalan beriringan. Teman teman mereka pun sama, mereka ke kantin bersama pacar nya masing masing.

Ya, Haris dan Sasa sekarang sudah pacaran, begitu juga dengan Defan dan Vivian, serta Gino dan Fara. Entahlah kapan mereka berpacaran.

"Gue bakso sama jus alpuket ya." Ayra memesan kepada Rey, padahal Rey belum mengatakan apapun.

Meskipun begitu Rey tetap melaksanakan nya, ia langsung bergegas menuju kedai bakso dan jus.

Beberapa menit kemudian, Rey kembali dengan nampan berisi dua mangkok bakso dan dua gelas jus.

"Makasih, pacar," celetuk Ayra dengan cengiran nya.

ReynandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang