[35] Masuk Selokan

2.9K 137 1
                                    

"DAYRA AQILA CEPETAN!" teriak Defan tak sabaran.

Ayra pun lama kelamaan geram terus mendengar teriakan berturut turut dari bunda nya, ayah nya serta kakak kakak nya.

"IH BENTAR," dengan secepat kilat Ayra membereskan tataan rambut nya dan langsung menyambar slinbag.

"Kamu tuh lama banget, tuh kan kak Isqi nya jadi agak telat," omel Wanda ketika Ayra baru saja turun dari tangga.

"Ya ampun cuma sebentar doang," Ayra mengerucutkan bibir nya kesal.

"Udah udah, ayo cepetan," Rian melerai perdebatan yang terjadi.

Setelah itu mereka sekeluarga segera bergegas menuju sebuah hotel yang telah ditentukan untuk pertemuan antar keluarga Isqi dan keluarga Aisha.

Hubungan Isqi dan Aisha mungkin akan menuju ke jenjang yang lebih serius. Dan hari ini mereka akan menentukan tanggal pertunangan mereka di sebuah hotel mewah yang telah di sewa oleh kedua keluarga itu.

Mereka berangkat menggunakan mobil, dimana Rian yang menyetir, Wanda yang duduk di samping kursi pengemudi. Dan Isqi yang dihimpit oleh Ayra dan Defan di kursi penumpang.

"Kak Isqi yang mau ketemu doi tapi kok Defan yang deg deg ser ya," celetuk Defan sambil memegang dada nya.

Ayra melirik Defan sekilas, "Gini aja udah deg deg-an gimana kalo lo yang nikah nya."

"Ayra sampe sekarang aja gue masih jomblo, yang ada juga lo duluan yang nikah nya."

"Kejauhan pikiran lo." Ayra terkekeh.

"Kan lo duluan yang ngomongin nikah dih," balas Defan.

Isqi yang jenggah melihat adik adik nya bertengkar pun langsung menatap tajam mereka. "Diem lah, pusing kakak liat kalian."

Seketika Defan dan Ayra pun langsung diam berkutik, sedangkan Wanda dan Rian hanya terkekeh pelan melihat tingkah anak anak nya.

Hingga akhirnya sampai lah mereka di tempat yang dituju.

Mereka langsung menuju ke dalam hotel itu dan langsung menuju ke meja yang telah disedia kan juga keluarga Aisha yang telah berada di sana.

"Maaf kita telat," Wanda merasa tidak enak.

Rendi dan Firda selaku kedua orang tua Aisha pun mendongak, "Tidak apa apa."

"Ayo duduk duduk," Firda mempersilahkan duduk.

Wanda menatap kagum Aisha, dia sangat cantik. "Wah jadi ini yang nama nya Aisha ya," Aisha pun segera menyalami tangan Wanda dan Rian bergantian sebagai tanda hormat.

"Isqi pinter ya nyari calon nya," kekeh Rian.

"Sholehah lagi," Defan ikut menimbrungi.

"Makasih tante, om."

Tiba tiba Ayra merasa ingin buang air kecil, ia pun segera pamit kepada bunda nya dan segera berjalan menuju ke toilet.

Ayra segera memasuki pintu bertuliskan 'Wc wanita' untuk menuntaskan panggilan alam nya.

Setelah selesai, Ayra pun bisa bernafas lega dan segera keluar dari toilet kembali. Ayra berjalan dengan santai sampai tiba tiba ada seseorang yang menepuk pundak Ayra. Dan sontak itu membuat Ayra terlonjak kaget.

"Al?" gumam Ayra ketika menengok kearah belakang dan menemukan Al dengan muka datar nya, benar benar mirip Rey kedataran nya.

"Ngapain lo?" tanya Al.

"Kak Isqi kan mau lamaran kak Aisha."

"Sekarang bukan lamaran, tapi persiapan." Al mengoreksi ucapan Ayra yang mungkin sedikit salah.

ReynandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang