[21] Kakak Ipar?

3.7K 139 1
                                    

Sehari setelah acara perkemahan itu, kelas XI diberikan libur satu hari untuk beristirahat dan tentunya suatu kebahagiaan tersendiri bagi mereka.

Dan seperti saat ini Ayra dan Defan sedang bermalas malasan di atas kasur, pasangan kembar itu mempunyai kebiasaan yang sama yaitu sama sama malas ketika libur.

"Setdah, adek adek gue males nya udah stadium akhir kali ya," Isqi geleng geleng kepala ketika masuk ke kamar Defan dan menemukan Defan dan Ayra sedang berbaring layaknya ikan pindang.

"Woi bangun!" teriak Isqi menggelegar membuat Defan dan Ayra kesal.

"Apaan sih bang," rengek Ayra.

"Anterin gue yuk," ujar Isqi sambil menunjukan senyum termanisnya.

"Males!" jawab Defan dan Ayra barengan.

"Heh gimana kalian mau dapet pacar, kalo jam segini masih ngapel sama kasur," omel Isqi.

"Ga butuh pacar!" Defan dan Ayra berucap bersamaan lagi.

"Gue siram lo pada kalo kaga mau bangun," ancam Isqi sambil ancang ancang berjalan menuju kamar mandi.

"Ah elah ngancem mulu kerjaan nya," gerutu Defan.

"Lagian kita tuh pengen santai santai bang, cape kita kemarin kemping," keluh Ayra.

"Emang gue peduli," cibir Isqi.

"Abang laknat," gumam Defan.

"Cepetan kalian mandi, abang tunggu 15 menit harus udah selesai kalo belom uang jajan kalian abang ambil," lalu Isqi berjalan meninggalkan kamar Defan.

Setelah itu Ayra dan Defan segera berlari secepat kilat menuju kamar mandi, kebetulan di kamar Defan itu kamar mandi nya ada dua ya jadi tidak berebutan.

Dan pas 15 menit, Ayra dan Defan sudah siap dan segera menuju ke ruang tamu menghampiri Isqi.

Isqi menatap jam tangan nya, "Telat 30 detik."

"Buset 30 detik doang sampe di itung," gerutu Defan kesal.

"Lagian beruntung lo bang, kita mau nganter lo," cibir Ayra.

"Iye dah, cepetan," ujar Isqi lalu segera berjalan menuju ke luar rumah.

Mereka menggunakan mobil, Isqi yang menyetir sedangkan Defan dan Ayra duduk di bangku belakang dengan posisi Ayra yang menyender di bahu Defan dan Defan yang menyandarkan kepala nya di kepala Ayra sebagai tumpuan dan mereka tidur kembali.

"Kok gue berasa sopir tuh bocah sih," gumam Isqi.

Selintas ide jahil muncul di kepala Isqi. Ia pun langsung menjalan kan aksi nya, menjahili adik kembar nya adalah suatu kesenangan tersendiri.

Isqi menyetel lagu rock di mobil nya dengan volume super besar dan diawali dengan teriakan dan otomatis Defan dan Ayra terbangun karena kaget.

"Kebakaran!" teriak Defan dengan kondisi setengah sadar.

"Aduh, apaan sih lo bang ganggu aja!" gerutu Ayra menatap kesal Isqi yang sedang tertawa terbahak bahak.

"Punya kakak kok gini gini amat ya," gumam Defan sambil mengelus ngelus dada nya.

"Anjirr haha muka kalian kocak haha," gelak tawa Isqi meledak ketika melihat ekspresi wajah kedua adik nya ketika tadi kaget.

Ayra dan Defan yang kesal pun memilih diam malas merespon ucapan kakak nya itu.

Hingga sampai lah mereka di sebuah rumah besar, Ayra dan Defan menyeringit kan dahi nya bingung. Rumah siapa yang kali ini kakak nya kunjungi? Begitulah pikir Defan dan Ayra.

ReynandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang