[64] Ayra dan Erlang

3K 114 4
                                    

1 tahun kemudian...

Sorak-sorai dari siswa-siswi kelas XII yang gembira akan selesai nya rangkaian ujian mereka menggema di lapangan SMA CENDIKA.

Baju seragam yang sengaja di beri warna-warni lalu di lemparkan ke udara menjadi pelampiasan kebahagiaan mereka. Dan menjadi bukti bahwa mereka telah selesai mengikuti pembelajaran wajib selama 12 tahun ini.

Ayra pula tak kalah bahagia dengan temen-teman nya yang lain. Tak terasa Ayra sebentar lagi akan meninggalkan sekolah SMA nya yang didalam nya terdapat banyak kenangan manis maupun pahit.

"AYRA!" teriak Sasa dan Fara bersamaan sambil berlari menuju Ayra.

Ayra menatap bahagia kedua sahabat nya itu lalu mereka bertiga pun berpelukan.

Jika kalian bertanya kemana Vivian? Jelas karena kejadian dimana Ayra diculik itu dan didalam nya terdapat Vivian. Keluarga Ayra langsung lapor polisi dan tak butuh waktu lama Vivian pun tertangkap namun Keenan belum tertangkap karena polisi kehilangan jejak nya.

Dan Vivian di kenai hukuman penjara selama satu setengah tahun. Dan sekitar setengah tahun lagi Vivian akan bebas.

"Gak nyangka gue udah mau lulus terus mau nikah aja!" ujar Fara dengan gembira nya.

Sasa menoyor kepala Fara, "Pikiran lo udah ke nikah aja! Kuliah sama kerja yang bener dulu lo!"

Sedangkan Ayra hanya tersenyum melihat tingakah sahabat-sahabat nya yang terus bertengkar itu.

"Gimana kalo pulang dari sini kita jengukin Vivian?" usul Ayra bersemangat.

Sasa dan Fara awal nya kurang setuju. Namun, akhirmya mereka pun setuju karena Ayra yang memelas meminta agar usulan nya diikuti.

"Kita kesana, yuk!" ajak Sasa menunjuk gerombolan Defan dan sahabat-sahabat nya.

"HAII!" teriak Fara dengan semangat nya dan tak tahu malu nya.

Sontak para lelaki yang berada di sana pun menatap Fara dengan tatapan aneh.

"Siapa ya?" celetuk Gino jahil.

Fara menatap kesal kekasihnya itu. "Awas ya lo gabakal dapet jatah!" ucap Fara mengancam.

Sahabat-sahabat nya yang mendengar pun melongo lalu sedetik kemudian tergelak tawa, menurut mereka ucapan Fara itu ambigu.

"Jatah apaan anjir?!" tanya Haris di sela-sela tawanya.

Fara menatap tajam Haris. "Jatah makan woi! Si Gino itu tukang numpang makan di rumah gue!"

"OHH!" jawab serempak sahabat-sahabat nya.

Sedangkan Ayra terlihat celingak-celinguk mencari keberadaan Erlang.

"Nyari siapa Ay?" tanya Defan mengagetkan Ayra.

"Erlang," jawab Ayra yang masih terus celingak-celinguk.

"Ada kok, dia lagi ke wc tadi," jawab Haris yang kebetulan mendengar perkacapan Defan dan Ayra.

"Kesepian ya gak ada pacar nya?" goda Gino dengan kekehan nya.

Ayra menatap malas Gino, "Apaan sih!"

Semenjak kepergian Rey ke luar negri, Ayra dan Erlang semakin lama semakin dekat ya meskipun awal nya dibumbui oleh pertengkaran namun justru buih-buih cinta diantara mereka mulai muncul.

Sudah sekitar 6 bulan Ayra dan Erlang menjalin hubungan. Ayra pun kini sudah bisa melupakan Rey dan Ayra merasa beruntung bisa bersama Erlang karena Erlang adalah sosok lelaki dewasa yang mengerti akan segala sikap Ayra dan Erlang pun selalu sabar saat awal-awal Ayra belum bisa melupakan Rey.

ReynandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang