Devan nampaknya selalu saja memancing keributan di sekolah dan membuat para murid heboh. Dikantin telah tejadi perkelahian hebat antara Devan dengan senior mereka. Keduanya sama kuat hingga tak saling menyerah satu sama lain. Menurut cerita dari murid-murid sekitar, Si senior ini berbuat kurang hajar dan sok banget kepada salah satu anak buahnya Devan. Mendengar laporan dari beberapa kawan setianya, Devan tersulut emosi dan tidak takut menghampiri senior tersebut. Rumornya, sebelum kehadiran Devan. Si senior inilah bandit yang paling ditakuti oleh seantero sekolahan. Sudah dua angkatan tak ada yang bisa merebut posisinya hingga tibalah Devan dengan pamor nekat dan keberanian yang tinggi. Sejak MOS saja berani melawan kakak osis yang berbuat sewenang-wenang pada angkatan mereka. Kantin berubah menjadi chaos siswa-siswi yang datang ingin mengisi perut mereka menjadi terganggu oleh kerumunan orang yang berdesakkan melihat perkelahian Devan dan sang senior. Tidak ada yang bisa melerai keduanya bahkan teman-teman se-circle mereka mendadak jadi supporteran saja sambil menyemangati mereka bak pertandingan gulat. Kemampuan Karate dan boxing yang dimiliki Devan semakin ahli semakin mulus. Beberapa kali sang senior itu K.o oleh pukulan dan timpukan Devan, Tetap saja dia gengsi tak mau menyerah walaupun darah diantara mereka berdua sudah berceceran dimana-mana. Pertarungan semakin sengit dan hampir mencapai klimaks, Jika mereka terus membiarkan ini berlangsung. Bisa jadi cast Devan dan senior itu hanya sampai disini saja.
"HEH DEVAN AKBAR!" Teriak pak guru kesiswaan membuat kami semua hening dan mereka berdua akhirnya menghentikan perkelahian. Devan dan Akbar ditampar abis-abisan oleh pak guru tersebut karena kesal dengan tingkah laku Devan yang selalu memancing amarah para guru kemudian mereka dibawa ke ruangan bk untuk dikenakan sanksi dan juga poin.
Didalam ruangan bk. Devan dan Akbar akhirnya saling berminta maaf didepan guru-guru bk. Walaupun aslinya mereka masih gedeg satu sama lain yang penting didepan harus terlihat baik dan bisa jadi hukuman mereka diper-ringan. Ternyata tidak dong, Pak guru kesiswaan itu amat jengkel melihat kelakuan devan dan memerintahkannya untuk di scorsing saja. Segera Devan memohon dan berlutut pada pak guru itu untuk diberi hukuman selain scorsing lalu menceritakan kronologi awal mula perkelahian sengit ini terjadi. Pak guru tetaplah manusia yang hanya bisa memaafkan kelakuan muridnya walaupun murid itu bebal seperti Devan. Pak guru memberikan hukuman kepada Devan sebuah tugas dengan tertulis permintaan maaf sebanyak seratus kali.
Devan dan Akbar dipersilahkan memasuki kelasnya masing-masing. Sebelum pergi mereka berdua mengancam dan menatap dengan tajam satu sama lain lalu akhirnya mereka benar-benar pergi meninggalkan halaman ruang BK. Devan segera pergi ke UKS untuk mengobati luka di wajahnya yang babak belur. Pintu UKS terbuka dan masih ada sepatu milik Annisa disana. Devan mengobati lukanya sendiri dengan obat merah dan menekan-nekan di sekitar bibirnya, Mengaduh-aduh kesakitan. Mendengar suara seseorang Annisa kemudian terbangun dan melihat disampingnya ada siswa berandalan itu. Tapi kini dia dengan wajah yang babak belur, rambutnya berantakan, hidung yang mengeluarkan darah, Celana yang sobek di bagian lutut dan Annisa berpikir orang ini habis bertarung hebat.
"Hai" Sapa Devan sambil tersenyum meskipun untuk menyungging senyum saja bibirnya terasa sakit. Annisa kaget dan setengah badannya terbangun. "Kenapa? kaget liat wajah gue? hehehe maaf ya"
"Kok aku ada disini?"
"Tadi kamu pingsan"
"Pingsan?" Dengan sekuat tenaga Annisa mengeluarkan kakinya dari tempat tidur dan mendadak menjatuhkan diri. Ia lupa jika kakinya tidak bisa digunakan. Kenapa ini selalu terjadi, Kejadian seperti ini. Devan segera membantu Annisa untuk berdiri dan mendudukannya di tempat tidur. Devan mengambil kursi roda milik Annisa yang ditaruh di dekat pintu uks. "Terima kasih" Devan mengangguk dan melanjutkan kembali mengobati lukanya. "Mau aku bantu?" Devan mengangkat kepalanya dan terdiam beberapa saat. "Daritadi kamu udah bantu aku gendong kesini sama bawa kursi roda kesini, aku jadi merepotkan"

KAMU SEDANG MEMBACA
Spontan in Love
Teen Fiction"Kenapa kamu jatuh cinta pada wanita seperti aku? Punya fisik yang tidak cantik dan sesempurna wanita lainnya?" "Terkadang cinta yang sesungguhnya itu bukan dari dia sempurna tapi, bagaimana ia mengubahnya menjadi sempurna," Kehidupan Annisa sebelu...