Annisa diantarkan oleh gerald, dia adalah orang yang mengajarkan aku berjalan dirumah sakit ternyata dia adalah murid yang sedang melakukan prakerin sebagai tugasnya. Lalu mengantarkan pulang kembali kerumah sakit. Karena dia masih dalam masa perawatan dan belom resmi untuk keluar secara sah. Gerald mengetahui dimana Annisa berada saat ini, berkat surat izin palsu yang dibuat teman perempuannya dan dengan cepat ia meminta izin kepada pihak rumah sakit untuk menjemputnya. Beruntung sekali ia datang saat Annisa tengah berada dipantai seorang diri. Mungkin teman-temannya meninggalkan tanpa merasa bersalah. Sudah beberapa kali ia bertanya pada annisa tetap saja perempuan itu tidak menjawab dan memilih untuk diam lebih baik gerald juga tak banyak bicara. Mereka berdua masuk kedalam mobil ambulance, yah hanya mobil ini yang bisa digunakan gerald untuk mengantar Annisa pulang.
***
Chacha dan elang pulang dari rumah sakit. Betapa mengejutkan kabar yang mereka dengar. Sementara langit sudah mulai gelap dan mungkin sebentar lagi akan turun hujan. Tetapi kami memutuskan untuk diam sejenak dulu.
"Terimakasih lang udah temenin gue"
"Iya sama-sama" jawab elang dengan tersenyum. "Bukankah ini demi kebaikan kita ya?" Tanya elang. Chacha mengangguk. "Lu harus kubur dalam-dalam rasa sayang lo dan relakan devan"
Chacha menghembuskan nafasnya dengan berat. "Gue siap melakukan itu lang walau rasanya sakit tapi yahhh beginilah hidup ada sakit ada sensasi"
"Bagus kalo mengerti" Ucap elang. "Lalu rencana lo kedepan seperti apa?" Tanya elang.
"Rencana gue? Setelah lulus gue mungkin akan pergi" jawabnya.
"Bagus karena gue disini juga gabakalan lama, tahun baru gue harus pulang"
"Sayang banget liburan lo waktunya untuk senang-senang malah musingin pala lo aja"
"Gapapa malah gue jadi tau kalo ada problem diantara kalian, kalo gue gaada disini mungkin gue gatau apa yang telah terjadi"
***
Fahri melajukan kendaraannya begitu cepat setelah dihubungi oleh pihak kepolisian tentang keberadaan dua anak yang telah merek temukan dan saat ini tengah diamankan dalam sebuah sel agar tidak mudah melarikan diri. Disampingnya, runi merasa cemas juga merasa bersalah karena menutupi hal ini dari kedua anaknya. Ia tak menyangka hal ini bisa terjadi dan diluar ekspektasi. Setelah cerai diakhir tahun, mungkin jadi babak baru tapi kemanakah devan akan bernaung? Fahri mana sudi mengurus anak yang bukan kandungnya. Dalam hitungan jam mereka sampai didepan kantor polisi. Kantor ini berada jarak lumayan dengan lokasi pantai. Apakah mereka Devan melarikan disini.
Mereka berdua masuk dan disambut hangat oleh pak polisi serta menunjukan anak yang tengah dicari. Runi terkejut melihat bagas dan devan ada dalam satu sel yang sama. Bagas melihat sebuah kaki yang dibalut oleh higheels langsung mengenali siapa pemilik kaki yang paling cantik. Bagas pun bangun dan ingin memeluk Runi namun terhalang oleh jeruji besi.
Runi memeluk bagas dengan penuh kasih sayang. Devan yang penasaran juga melihat kesana. Nampak ibunya tengah memeluk bagas. Apa-apaan ini?! Tanpa perasaan lagi ia mendorong bagas supaya menjauhi runi.
"Ngapain lo meluk-meluk ibu gue?!" Teriak devan marah.
"Ibu lo? Hahaha itu ibu gue tolol lu halu apa gimana?!" Bagas tak mau kalah.
Devan kepancing emosi langsung mendekat kepada bagas dan menarik kerah baju bagas. "lo yang tolol! Masih picik dan ATIC!"
"KEPARAT!"
Kaki bagas menendang tubuh devan hingga tumbang dan kepala menghantam jeruji besi dengan cukup keras. Perkelahian ini membuat Runi ketakutan dan polisipun datang untuk memisahkan mereka berdua. Sementara devan tak sanggup berdiri, kepalanya amat pusing dan ia berada entah dimana. Penglihatan buramna menampakan sosok wanita yang nampak khawatir dengannya juga sosok pria paruh baya berusaha memanggil namaku. Tapi aku kehilangan selera untuk menjawab dan bergumam sedikitpun. Ketidakseimbangan ini membuatku ambruk.
Bagas duduk didalam sebuah ruangan khusus untuk bisa berbicara dengan runi secara empat mata. Namun dengan penjagaan satu polisi didalamnya agar tidak terjadi keributan yang sama.
"Maksud devan tadi apa manggil ibu adalah ibunya?! Seolah dia adalah anaknya! Padahal aku adalah anak ibu, sudah kuduga devan itu gila jangan hiraukan dia" Hasut bagas.
Runi menunduk dan menguatkan dirinya untuk menjawab. Memberi tahu yang sebenarnya. "Dia gak gila nak"
"M-maksud ibu?"
"Apa yang dia katakan memang benar adanya"
"Ibu ini apa-apaan! Jangan bergurau dengan bagas bu! Bagas lagi badmood sekarang!"
"Siapa yang bergurau nak? Ibu serius mengatakan hal ini dan mungkin saja kau akan kaget mendengarkannya"
"Jadi, devan..."
Masa muda ibu dihabiskan dengan bekerja-bekerja dan berkerja tanpa lelah. Hingga suatu hari ibu di-PHK dari pekerjaan karena pergantian karyawan baru yang lebih baik. Ibu menganggur selama sebulan dan merasa akan mati jika tidak mengalami pemasukan. Mau bertahan hidup dari apa? Tapi ada seorang pria menawarkan berkerjasama dan mengiming-imingi memiliki perusaahan besar. Tapi pria itu mengajak ibu untuk berkawin kontrak karena perusaahan itu berasal dari warisan ayahnya yang sudah meninggal. Waktu itu ibu masih muda dan belom menikah dengan ayahmu. Tanpa pikir panjang, ibu langsung menerimanya. Namun tak semudah itu setelah menikahpun, mereka ingin ibu mempunyai anak. Hal itu membuat ibu pusing dan mencari jalan keluar. Terpaksalah ibu berbohong pada orang tua pria itu. Setelah setahun, kami memutuskan untuk mengadopsi anak, tetapi saat dijalan kami berdua melihat beberapa tetangga yang heboh oleh pembuangan bayi tanpa pikir panjang juga kami mengurus bayi itu dan yahh dia adalah devan.
Bagas terperangah mendengar cerita itu dan tak habis pikir rahasia sebesar ini dipendam selama bertahun-tahun lamanya. "Lalu bagaimana bisa ibu menikah dengan ayah? Apakah ayah tahu ibu terikat kawin kontrak dengan pria itu?" Tanya bagas penasaran.
Runi mengangguk. "Dia sudah tahu dan kawin kontrak itu tidak mengikat kita untuk menikah dengan siapapun, lagian pria itu juga memiliki keluarga lain dan ini hanya permainan saja" Runi tertawa kecil.
"Dasar ibu licik"
***

KAMU SEDANG MEMBACA
Spontan in Love
Fiksi Remaja"Kenapa kamu jatuh cinta pada wanita seperti aku? Punya fisik yang tidak cantik dan sesempurna wanita lainnya?" "Terkadang cinta yang sesungguhnya itu bukan dari dia sempurna tapi, bagaimana ia mengubahnya menjadi sempurna," Kehidupan Annisa sebelu...