A girl is happiest ,
When she knows that you make her your everything.-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-
Keesokan hari nya, setelah tadi malam menerima penolakan, Bian tetap berada tidak jauh dari rumah Aletta dengan mobil gagah warna hitam miliknya, mengawasi Aletta dari jauh.
Dia ingin melihat keadaan Aletta se pagi ini, apa benar Aletta tidak mau berangkat dengan nya.
Mobil hitam milik Bian terparkir cukup jauh di bawah pohon rindang di penghujung jalan, sehingga tidak terlalu mencolok. Dari kejauhan Bian bisa melihat Aletta keluar dari rumahnya, outfit celana kain modis sepadan dengan baju blouse bermotif bunga yang di pakai nya, menambah elok penampilan Alleta.
Manis sekali kamu, Aletta,Gumam Bian.
Beberapa menit Aletta berdiri di depan rumah, menunggu driver online yang Akhirnya datang menjemput nya dan Aletta segera masuk.
Setelah di rasa aman, Bian juga ikut berangkat ke kantor.
Sesampai nya di kantor, Bian melirik ke arah kubikel kerja Aletta. Gadis itu terlihat serius mengerjakan pekerjaan nya sepagi ini.
Aletta pun tidak sengaja menoleh ke arah Bian dan mempertemukan pandangan mereka. Tapi begitu sebal nya dia, saat Bian justru membuang muka.
"Hash! Shombong sekali kauuu!" cibir Aletta.
Aletta fokus lagi di depan komputer nya, bergelut dengan deadline nya yang menumpuk. Kepala nya yang pusing pun tak dihiraukan nya, meski saat ini sakit nya terasa.
"Leta! Lo belom selesai juga revisinya?"
"Uda." kata aletta yang masih sibuk dengan jari nya yang berkreasi di keyboard.
"Terus? Lo ngapain itu?"
"Ngerjain proposal Gathering PT. MULTIGUNA. Ternyata acara nya jadi dan gue gatau! Baru aja tau kemarin,jadinya gue mesti buru-buru."
"Aduh letaaa! Mangkanya dong jangan banyak kerjaan." seru Nadya.
Aletta tidak menggubris pembicaraan Nadya. Dia hanya ingin fokus dan segera menyelesaikan deadline nya.
Sampai jam makan siang pun, Aletta memilih duduk di tempat kerja nya. Ruangan kerja itu sekarang sepi, banyak karyawan yang memilih makan siang di luar.
"Aletta,kamu engga makan siang?" Tanya Bian tiba-tiba.
"Saya ga laper pak." jawab singkat Aletta.
"Aletta, kamu pucat. Kamu ngga mau istirahat dulu?"
"Engga Pak Bian, makasih." Ujar Aletta.
"Oke." respon Bian sambil menjauh meninggalkan Aletta di tempat kerja nya.
Aletta menghela nafas panjang, menyandarkan sejenak punggung nya yang terasa kaku. Rambut panjang nya di cepol ke atas agar tidak membuat nya ribet.
Beberapa lama kemudian, Aletta menyadari ada seseorang yang mendekat ke arah nya,
"Permisi, dengan Mbak Aletta?"
"Ah iya?" respon Aletta saat melihat orang dengan jaket ijo nya yang terkenal dengan produk jasa nya.
"Ini ada kiriman, mbak." ucap bapak-bapak itu sambil memberikan paper bag bertuliskan sebuah brand kopi ternama.
"Maaf,saya ga merasa pesan pak. Dari siapa ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MONOKROM
RomanceAletta Melodia, biasa di panggil Aletta. Dia seorang gadis berparas cantik nan bertubuh mungil, sukses di usia muda nya sebagai seorang Lead Marketing sekaligus Public Relation di sebuah perusahaan ternama. Namun, kisah cinta dengan kekasih nya tid...