🖤47 - Semoga saja

2.5K 164 49
                                    

"Jadi, apa isi amplop ini?" tanya Aletta sambil menimbang-nimbang akan membuka amplop ini atau tidak.

"Kamu mau membuka itu untuk saya?"

"Oke."

"Tapi tunggu.." tahan Bian."Kamu mau kan berjanji satu hal tadi dengan saya?"

Aletta mengangguk sambi tersenyum, tanda nya menyetujui.

Aletta lalu membuka benang merah yang terlilit di lingkaran plastik amplop itu dengan perlahan, sampai lilitan itu habis dan amplop itu terbuka.

Dengan perlahan pula Aletta membuka amplop itu dan mengambil isi nya yang ternyata selembar kertas.

Aletta mengeluarkan selembar kertas itu dan membaca setiap kata yang tertulis disana. Tiba-tiba, mata Aletta berkaca-kaca sambil sesekali melirik pada Bian.

"Are u okay?" tanya Bian heran ketika melihat air mata mulai menghiasi mata indah kekasih nya.

"Kamu akan melakukan ini?" tanya Aletta lirih.

"Melakukan apa?"

"Menikah dengan Kiara." ucap Aletta dengan menatap tajam mata Bian.

Bian yang mendapatkan pertanyaan itu langsung membenahi posisi duduk nya dan menggenggam tangan Aletta, "Apa benar surat itu isi nya.."

"Iya, isi nya tentang surat perjanjian pak Ferry dengan pak Adama, papa kamu." ucap lirih Aletta membenarkan isi kepala Bian.

Surat itu berisi tentang perjanjian kesepakatan antara Ferry dan Adama, Adama Jawa Megantara, yang ditulis tanggal 12 April 2012. Berisikan perjodohan antara Bian dengan Kiara, itu karena Adama dan Ferry merupakan teman lama. Dan mereka sepakat untuk menikahkan anak mereka saat berumur dua puluh sembilan tahun, itu yang berati tahun ini. Di dalam surat itu juga tersemat foto Ferry dan Adama yang bertuliskan -Ini saat kita sedang bersama untuk menandatangani surat ini- di belakang foto itu. Surat perjanjian itu bahkan lengkap dengan tanda tangan Ferry dan Adama di sana.

Aletta tiba-tiba meneteskan air mata nya di atas selembar kertas itu yang kemudian di sadari Bian, "Sayang, kamu sudah berjanji dengan saya, bukan? Kamu tidak akan begitu saja percaya dengan ini."

Foto yang tersemat itu di ambil Aletta dan di berikan ragu-ragu pada Bian, "Apa ini foto pak Adama, papa kamu?" tanya Aletta.

Bian menerima nya, lalu melihat di foto itu, ada kedua laki-laki yang tengah duduk sejajar dengan senyum merekah nya. Adama bahkan menggunakan jas berwarna navy yang merupakan warna favorit nya. Di sebelah Adama, jelas itu Ferry memakai jas merah maroon dengan bros berbentuk logo perusahaan nya. Hati Bian serasa hancur saat memandang foto itu, teringat akan sosok Adama bagi dirinya.

"Apa kamu ragu untuk menolak perjodohan itu setelah melihat foto ini, pak Bian?" tanya Aletta berusaha tegar.

Bagaimana tidak? Bian yang awalnya menentang keras tentang ada nya Kiara dalam hidup nya serta perjodohan itu, mendadak melow saat tau isi surat perjanjian ini. Apalagi ketika melihat foto Adama tersemat disana, seperti mengisyaratkan Bian perlahan menerima semua ini.

Bian tersadar dari lamunan nya dan menatap Aletta, "Tidak, saya tidak ragu."

"Bapak mencoba bohong ke aku? Apa begitu saja pak Bian percaya dengan semua ini?" balik tanya Aletta sambil memberikan surat perjanjian itu pada Bian.

"Saya tidak bilang jika saya percaya, bukan?"

"Aku ngga yakin kamu tidak percaya. Raut wajah mu itu sudah jelas, kamu mempertimbangkan semua ini kan?" selidik Aletta.

MONOKROM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang