🖤 02 - Berharap bertemu kembali

7.2K 391 16
                                    

Untuk apa kamu datang?
Kalau hanya untuk pergi tanpa memberikan satu pesan terakhir.

Taukah kamu, itu membuat luka.

-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-

▶️ Now Playing
Ghea Indrawari - Keajaiban.

🌼🌼🌼

Genggaman tangan Bian masih saja menarik Aletta menjauh dari Restaurant. Mereka menuruni lift sampai lift itu berhenti di lantai B. Tanpa berbicara ataupun tanpa suara sedikit pun, Aletta menuruti saja apa yang dilakukan Bian.

"Maaf, kita mau kemana?" tanya Aleta ketika Bian membawanya ke parkiran mobil basement restaurant itu.

"Kamu saya antar pulang."

Aletta diam saja. Tidak menjawab iya atau tidak saat wajah Bian berubah menjadi seperti singa, menakutkan. Tadi bagi nya, sikap Bian sangat manis dan sikap nya sungguh dewasa, tapi entah kenapa sekarang Laki-laki itu menjadi dingin dan cuek.

Bian merogoh saku nya dengan tangan kiri dan mengambil kunci smartkey, lalu menekan nya. Terlihat dari jauh mobil Pajero Sport hitam nan gagah keluaran terbaru seperti menyambut kedatangan mereka.

"Saya pastikan kamu pulang dengan selamat, sekarang kamu masuk." perintah Bian dengan wajah dingin nya.

Lagi-lagi Aletta mengangguk dengan pasrah,menyetujui perintah nya begitu saja.

Saat di perjalanan, Aletta sangat gugup. Sebenarnya banyak sekali pertanyaan tentang sikap Bian beberapa menit yang lalu.

"Maaf untuk tadi, saya hanya tidak suka kamu di perlakukan dengan tidak baik." ucap Bian membuka perbincangan diantara mereka.

"Aku tau, semenyedihkan itu memang hubungan kita."

"Maksudnya?"

"Aku dan Adrian." jawab Aletta.

"Apa saya salah menyuruh kamu untuk putus dari dia?"

"Kamu justru udah bantu aku buat mengatakan itu." jawab Aletta lagi. "Dan untuk perkataan mu tadi, aku tau kalau itu cuma cara kamu bela aku."

"Perkataan saya yang mana?" tanya Bian dingin.

"Kalau kamu tidak akan membiarkan dia mengambil apa yang sudah jadi milik kamu," jawab Aletta, dia menoleh ke arah Bian yang sedang berkonsentrasi di balik kemudi nya.

"Saya tidak pernah main-main dengan apa yang saya katakan."

Aletta terpaku sejenak ketika melihat Bian dari dekat, laki-laki ini sepertinya lebih dewasa dari nya, tatapan nya dingin tapi begitu dalam untuk dimengerti, Aura nya begitu kuat dan mempunyai daya tarik sendiri, apalagi ke-wibawaan nya yang tidak usah di ragukan lagi.

Belum lagi saat mendengarkan kata-kata indah tadi dikatakan begitu saja, membuat Aletta memikirkan banyak hal tentang Bian.

"Jangan kembali sama dia, saya tau kamu tidak pernah bahagia sama dia." ujar Bian dengan nada datar nya.

Perkataan itu membuat Aletta menatap Bian lebih lama.

dia dingin sedingin kutub utara, tapi dia juga bisa hangat sehangat genggaman tangan nya tadi. kamu... , batin Aletta.

MONOKROM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang