🖤16 - Pencarian Sekertaris untuk Bian

3.3K 202 17
                                    

Bian sedari Pagi sudah berada di dalam ruangan kerja nya, jadwal padatnya akhir-akhir ini malah membuat Bian sedikit bosan karena rutinitas nya yang monoton.

Bian melepaskan dasi yang terpasang di leher nya, menggulung kemeja lengan panjang nya sampai ke siku untuk melonggarkan sedikit kegerahan nya karena satu jam lagi akan ada rapat bersama tim marketing Aletta.

Tok..tok..tok..
Ada seseorang yang mengetuk pintu ruang kerja nya,

"Iya.. Masuk"

"Permisi Pak, ini laporan materi untuk rapat nanti. Nanti juga bisa bapak gabung dengan laporan kinerja karyawan yang saya laporkan beberapa hari lalu." ujar Aletta sambil meletakkan map hijau di depan Bian.

"Nanti kita rapat jam berapa?"

"Jam tiga sore Pak."

Bian mengambil ponsel nya, lalu mengetikkan sesuatu. "Hmm Aletta.. Bilang sama tim kamu, kita akan meeting diluar."

"Meeting diluar?"

"Iya." ujar Bian yang kini tatapan nya mengarah pada Aletta. "Kamu nanti berangkat dengan saya."

"Baik Pak. Saya permisi dulu."

••••

Sekarang Bian dan Tim Divisi marketing Aletta sudah ber Konferensi Meja Bundar di salah satu store kopi ternama favorit segala umat di Indonesia. Raut muka bahagia terpancar dari wajah para karyawan nya, dan sedikit membuat rasa bosan Bian menghilang.

"Kalian bebas pesan apa aja disini,saya yang bayar." ujar Bian.

"Wah beneran nih Pak?"

"Boleh pesen apa aja?"

"Iya." jawab Bian.

Setelah pernyataan Bian itu, membuat Nadya, Dewi,Deril,Bima, dan Aletta menjadi bersemangat saat mereka berlenggang bersama di kasir, memesan paling tidak empat menu setiap orang.

sungguh,karyawan tydak tau diri! haha!

Mereka meminta dua menu di antar ke meja mereka selagi rapat, dan dua menu lain nya akan di take away. Setelah itu mereka kembali ke meja mereka dan memulai meeting bersama Bian.

Sudah 1 jam meeting itu berjalan, pembahasan cukup panjang di rapat kali ini,Mengingat banyak hal yang harus di evaluasi.

Bian meminta Aletta saja yang menjelaskan dan mengintrospeksi kinerja tim nya, karena Bian tidak terlalu mengenal para karyawan nya,dia takut menyinggung perasaan mereka jika ada kesalahan penyampaian, dan akhirnya membuat kinerja mereka semakin menurun.

Bian berdecak kagum saat melihat Aletta mengintrospeksi kinerja tim nya sesuai dengan arahan yang Bian berikan, dia adalah Gadis pintar juga cantik. Pembawaan nya membuat Aletta begitu di cintai banyak orang, bukan hanya Bian, tapi juga teman-teman nya.

Tanpa sungkan, Aletta memberikan pengarahan tentang kekurangan dan kelebihan kinerja teman-teman nya, dan bahkan tanggapan teman-teman satu tim nya malah bahagia dan berakhir dengan pelukan mereka pada Aletta.

Bagaimana bisa tim marketing ini mempunyai kehangatan seperti ini dalam sebuah tim? Ngga ada pertarungan , ga ada perselisihan, ngga ada rasa bersaing sedikitpun , kata Bian dalam hati saat melihat tim divisi marketing dihadapan nya sedang memeluk Aletta.

"Udah kayak teletubies ya kalian?" ucap Bian yang kemudian membuat Nadya,Bima,Deril,Dewi dan Aletta menatap nya.

"Pak, Aletta itu selalu jadi yang terbaik buat kita. Ketika dia dapet promosi jadi P-R, dia malah masih memikirkan kita, dia malah memilih dua pekerjaan yang kita yakini sebenarnya memberatkan dia." ujar Nadya.

MONOKROM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang