Aletta lebih memilih meninggalkan Bian daripada harus berurusan dengan Bian ketika dia dalam keadaan emosi.
Aletta keluar dari resto Indonesia itu untuk memesan taksi online. Tapi sudah sepuluh menit Aletta menunggu, aplikasi di ponsel nya itu belum menunjukkan jika pesanan nya di terima driver. Sampai pada akhirnya,
"Aletta!" panggil seseorang yang baru keluar dari mobil oranye yang terparkir di depan nya.
Laki-laki itu keluar dengan jaket hitam serta topi hitam nya, sudah bisa tebak bukan dia siapa?
"Hai, Erlang.." sahut Aletta.
Erlang berlari kecil ke arah Aletta, dia menyunggingkan senyum manis nya pada Aletta, gadis yang pernah di cintai nya selama ini. Gadis yang sudah di tunggu nya selama empat tahun itu, namun harapan nya sirna seketika, kala gadis nya itu sudah dimiliki lelaki lain yang membuat Erlang melepasnya (lagi).
"Lo dari resto ini? kok uda pulang? lo sama sapa?" tanya Erlang beruntut.
"Yaelah Erlang, kalo nanya satu-satu dong."
"Iya deh, soalnya gue terlalu bersemangat ketemu sama lo disini." ucap Erlang, "Lo sama siapa disini? sendirian?"
"Kamu berharap Aletta disini sendirian?"
Ketika ucapan itu terucap, Aletta dan Erlang langsung menoleh pada sumber suara yang berasal dari pintu masuk resto itu. Terlihat laki-laki gagah ber jas merah maroon tengah memandang sinis ke arah mereka.
"Erlang Angkasa... sudah lama saya tidak lihat kamu. Begitu melihat kamu, kenapa harus bersama kekasih saya disini?" tanya Bian sambil berjalan pelan ke arah Erlang dan Aletta yang tengah memandang nya.
"Sorry, kebetulan gue ada acara di resto ini dan ketemu sama Aletta." ujar Erlang.
"Wah.. sering sekali kamu kebetulan bertemu kekasih saya ya?" sindir Bian.
"Pak Bian..." sela Aletta.
"Maaf pak Bian, gue ga ada maksud apapun." ujar Erlang.
Aletta menghela nafas panjang dan mengarahkan tatapan tajam nya pada Bian.
"Udah Erlang, lo masuk aja ya. Gue balik dulu sama pak Bian. Bye.." ucap Aletta lalu dia menarik tangan Bian untuk mengajak Bian enyah dari resto itu.
"Kamu sudah meninggalkan saya di dalam, lalu malah bertemu sama Erlang di luar. Maksudnya apa sih sayang?" tanya Bian sambil mengikuti arah tarikan tangan Aletta.
"Bi, aku ga sengaja ketemu dia disana. Please.." kesal Aletta sambi merutuki sikap aneh-aneh kekasih nya itu.
Bian lalu menghentikan langkah nya yang membuat Aletta juga turut berhenti dan menoleh ke belakang.
Ketika mereka berhadapan, mereka justru saling menatap beberapa detik. Lalu, Bian menarik Aletta mendekat ke tubuh gagah nya, dia mendekap gadis nya itu dengan erat.
"Bi, kita ini di tempat umum. Main peluk seenaknya aja sih." protes Aletta.
"I don't care sayang. Saya akan beli lahan parkiran ini beserta resto nya, kalau sampai ada yang berani protes karna saya peluk kamu disini."
"Are u crazy bi?" pekik Aletta. "Bi, lepasin ah. Malu."
Bukan nya melepaskan pelukan itu, Bian justru mengeratkan pelukan nya pada tubuh mungil kekasih nya itu sambil mengecup puncak kepala Aletta dengan lembut, "Sayang, maafkan saya. Saya tau saya berlebihan. Tapi saya sendiri tidak bisa menahan diri kalau ada lelaki lain bersama kamu." ucap Bian dengan lembut. "Kamu mau kan maafkan saya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MONOKROM
RomanceAletta Melodia, biasa di panggil Aletta. Dia seorang gadis berparas cantik nan bertubuh mungil, sukses di usia muda nya sebagai seorang Lead Marketing sekaligus Public Relation di sebuah perusahaan ternama. Namun, kisah cinta dengan kekasih nya tid...