🖤43 - Thank you for loving me

2.6K 172 51
                                    

Kini Bian sudah berada di depan rumah Aletta. Mobil gagah hitam nya dia parkirkan begitu saja di depan rumah mewah itu. Langkah kaki nya membawa Bian masuk ke dalam halaman rumah yang pagar nya terbuka itu.

Cukup terkejut saat masuk kediaman itu, melihat Musical ternyata sudah duduk dengan manis di kursi rotan yang ada di teras rumah. Musical menatap Bian dengan tajam sambil tersenyum remeh, "Ngapain kesini?"

"Saya mau bertemu dengan Aletta."

"Cih!" desis Musical, "Uda gue bilang, kalo lagi sama gue gausah pake 'saya'. Lo pikir gue karyawan lo?" protes Musical.

"Okay." Bian merubah gaya bicara nya, meski dia sedikit kaku, "Gue mau ketemu Aletta bro."

"Aletta gamau di ganggu."

"Gue harus jelasin sama dia. Ini semua salah paham."

Musical menyandarkan punggung nya pada kursi yang ia duduki, "Lo ngapain dia lagi? ribut lagi karena Amanda?"

"Kali ini bukan Amanda, tapi Kiara." perjelas Bian.

Musical mengerutkan dahi nya, seolah bertanya nama wanita mana lagi yang disebutkan Bian, "Lo duduk sini deh bro,jelasin ama gue. Daritadi gue nanya si leta dia ga jawab." Musical menyuruh Bian untuk duduk di samping nya.

Bian menuruti Musical, dia segera duduk di samping abang nya Aletta itu lalu menceritakan semua permasalahan antara Dia dan Aletta begitupula dengan Kiara.

Setelah mendengarkan cerita sepenuhnya dari Bian, Musical memijat kepala nya yang pusing karena permasalahan Aletta dan Bian, dia berdiri dari duduk nya, "Gue heran sama lo, kenapa yang ngerebutin lo itu pada bitch semua kayak mereka."

"Lo nanya gue? terus gue nanya siapa?" balik tanya Bian.

"Tapi kalo menurut gue, itu karena lo terlalu cuek dan ga peduli sama masalah itu dulu. Lo mengabaikan mereka, anggep mereka ga penting, dan ga memberikan penjelasan ataupun berusaha kasih penjelasan ke mereka. Gue tebak, dulu lo ninggalin mereka gitu aja ya? apalagi Kiara itu. Lo ga berusaha jelasin ke dia dulu?"

"Gue uda pernah bilang ke lo, hidup gue dulu ga peduli sama orang lain. Apalagi soal wanita.  Begitu gue tau Kiara adalah pacar sahabat gue sendiri, ya gue tinggalin dia gitu aja."

"Nah itu, kelewat dingin lo bro." umpat Musical, "Terus kenapa sekarang sama Aletta lo peduli banget kek gini? lo bisa aja kan ninggalin dia gitu aja kayak yang lo lakuin ke Amanda ataupun Kiara?"

Bian ikut berdiri dari tempat duduk nya dan melangkah ke dekat Musical, "Lo nanya kayak gitu ke gue, lo uda bener tanya nya?"

Musical menoleh heran, "Bener, emang kenapa?"

"Adek lo itu beda sama Amanda dan Kiara." kata Bian,"Saya cinta sama Aletta, saya sekarang hampir gila karena salah paham menyedihkan ini."

"Mulai deh resmi nya, susah juga ngobrol sama rintisan pengusaha papan atas. Udah deh,lo selesein masalah ini sama Aletta, dia di kamar." protes Musical. "Di dalem ada temen nya Aletta, gue ga kenal sama dia, tapi dia anterin Aletta pulang. Lo kenal dia siapa?"

"Teman laki-laki?"

"Iya, dia lagi di ruang tamu."

Tanpa menunggu komando, Bian segera beranjak untuk melihat ke arah ruang tamu rumah Aletta. Disana duduk dengan tenang seorang laki-laki memakai t-shirt putih serta celana pendek dengan topi hitam nya. Bian dengan jelas mengetahui identitas laki-laki itu, dia melangkah kan kaki nya untuk menemui laki-laki yang di maksud teman Aletta itu.

"Erlang, ngapain kamu disini?" tanya Bian ketus.

Seseorang itu langsung menoleh ke sumber suara, dan berdiri perlahan, "Pak Bian?" heran nya.

MONOKROM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang