🖤63 - You win!

2.4K 240 85
                                    

HALOO!
Ya ampun kangen banget sih, seminggu aku nggak UP :') karena real life yang sibuk hikshiks..

Kalian tidak meninggalkan aku kan?
:'))))
Hehe.

Btw, kayaknya Wattpad masih erorr yaa haha.
Siap-siap deh viewers chapter ini bakal 0 mulukkk hoho.
Moga-moga aja engga deh ya :') sedihhhh..

Selamat membaca!
❤️💛💚💙💜

Perkataan Aletta membuat Bian lemas dalam hitungan detik. Bian memundurkan langkahnya dengan perlahan, mimik muka Bian hanya datar dan bisa di pastikan perasaannya juga hancur saat ini. Punggung nya menyentuh tembok dan dia hampir saja meringsut ke lantai.

Beruntungnya dengan sigap Aletta menahan tubuh Bian, "Pak Bian.." sergap Aletta, "Bangun.."

Bian tidak menanggapi selain tatapannya yang tak henti menatap Aletta dan posisinya yang lemas bersandar ke tembok, "Kamu bercanda kan soal yang tadi kamu katakan?" tanya Bian.

Dengan lembut Bian mengecup kening Aletta lalu memeluk tubuh Aletta, "I don't wanna lose you.."

Saat mereka saling berpelukan, suara melengking menghancurkan suasana, " Bian!" teriak seorang wanita dengan nada tingginya.

Bian dan Aletta refleks menoleh bersamaan dan melonggarkan pelukan mereka. Mereka melihat Kiara dan Kamelia tengah memandang kesal.

Bian mengepalkan tangannya dan memukul tembok yang ada di belakangnya, "Ah, shit!" kesal Bian.

Saat ini dia sangat kesal saat melihat kedatangan Kiara dan Kamelia di malam hari yang melelahkan seperti ini. Sungguh, mereka datang di waktu yang tidak tepat. Aletta baru saja meminta untuk memutuskan hubungan mereka dan Bian saat ini sedang berusaha mempertahankan hubungan ini. Kedatangan mereka akan memperkeruh keadaan.

Kiara menghampiri Bian dengan tangan yang penuh dengan tas belanja, "Oh my godness!!" kesalnya, "Bian, kamu sangat keterlaluan. Sedari tadi aku dan bunda tunggu kamu di butik, tapi kamu nggak dateng kesana. Ternyata, kamu lagi sama Aletta yang nggak tau diri ini?!"

"Jaga bicara kamu, Kiara!" bentak Bian.

"Kenapa? Apa yang harus aku jaga hmm?" tanya Kiara, "Look at her, she's really bitch huh? Dia sudah tau kamu akan menikah, tapi masih aja berani peluk calon suami orang." cibir Kiara.

Perkataan itu benar-benar membuat Aletta geram. Tangannya mengepal dengan sempurna, ingin saja dia melayangkan satu pukulan keras di wajah Kiara.

"Hey bitch, mirror please!" balas Aletta kesal, "Jangan pernah lagi berkata itu di depan ku, Kiara! Aku tidak bitch seperti kamu." cibir Aletta.

"Oya? Really? Kalau tidak bitch terus apa? Kamu bahkan nggak tau diri karena peluk calon suami wanita lain. Ingat, aku akan menikah dengan Bian beberapa hari lagi, Aletta."

"Ah iya, aku hampir lupa. Lalu, apa yang kamu minta huh?" tanya Aletta dengan matanya yang berkaca-kaca.

"Leave him, Aletta." jawab Kiara cepat sambil melihat ke arah Bian.

Aletta sejenak diam dan menatap Kiara, tatapan tajamnya menembus mata Kiara, "Aku memang akan meninggalkan dia. Are u fuckin happy huh?" tanya Aletta.

Setelah mendengar pernyataan itu, senyum merekah di bibir Kiara dengan sempurna, "Great! Memang seharusnya begitu."

"Tidak.." sela Bian, "Aletta tidak akan meninggalkan saya."

MONOKROM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang