🖤09 - Karena Espresso

4K 264 8
                                    

Jadi lah seperti kopi,
Yang tetap di cintai tanpa menyembunyikan pahitnya diri.

-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-

Gathering Gabungan berjalan dengan Lancar, Aletta masih menjadi Primadona soal Presentasi. Dia mendapat standing applause sesaat setelah menyampaikan Materi. Hal itu membuat Bian sangat bahagia dan bangga.

Kini Aletta sudah sampai di depan rumah nya, di depan rumah nampak Elita yang baru juga datang dari acara Reuni. Elita tidak langsung ke dalam rumah, melainkan malah terdiam ditempat nya dan memandang ke arah mobil hitam milik Bian yang berhenti.

"Terimakasih ya Pak."ucap Aletta sambil melepaskan safety belt nya.

"Saya yang harus nya terimakasih, lagi-lagi kamu berhasil buat Perusahaan bangga." ujar Bian sambil melepaskan safety belt nya juga.

"Pak Bian mau kemana?" tanya Aletta yang heran saat Bian seperti nya mau turun dari mobil nya.

Bian tidak menjawab, dia malah mematikan mesin mobil nya dan turun untuk menghampiri Elita. Aletta memandang itu dari kejauhan dan seraya ikut turun dari mobil.

"Malam Tante, maaf saya mengantar Aletta pulang terlambat. Kami baru saja menghadiri Gathering." ujar Bian sambil mencium tangan Elita sebagai bentuk salam.

"Tidak apa-apa Pak Bian. Terimakasih sudah mengantar Aletta pulang dengan selamat." balas Elita. "Pak Bian, mari masuk,Makan malam dulu, sekalian ngopi."

Aletta memandang mama nya sesekali mengercep kan mata nya, memberikan isyarat untuk tidak perlu melakukan hal itu. Tapi Elita justru memberikan tatapan tajam khas emak-emak untuk tidak protes dengan keputusan mama nya.

"Boleh Aletta?" tanya Bian seraya menoleh ke Aletta, meminta izin.

"Hmm.. Bo-boleh, Pak." ujar Aletta sambil menerima kode dari Mama nya.

"Oke."

Bian lalu masuk ke dalam Rumah Aletta dengan bercengkrama singkat dengan Elita. Elita memang interest dengan Pak Bian. Bagaimana tidak? Bian mempunyai paras yang ganteng, dia baik hati, tidak sombong, dan rajin menabung. Haha lol!

Elita mempersilahkan Bian untuk duduk di ruang tamu rumah nya,"Pak Bian silahkan duduk, tante tinggal ke dapur dulu ya." ujar Elita sambil meninggalkan Bian di ruang tamu yang bernuansa Putih dan Cokelat itu.

"Pak, saya ganti baju dulu ya." ucap Aletta ketika melihat Bian sudah duduk santai di sofa ruang tamu nya.

"Aletta, Pak Bian buatin kopi dulu! Baru ganti baju sayang." perintah mama nya dari kejauhan.

Aletta menghela nafas panjang nya dan mengurungkan niat untuk ke kamarnya, "Bapak mau kopi apa? Masih suka espresso?" tanya Aletta.

Bian menyimpulkan senyum nya,"Sejak kapan kamu tau saya suka espresso?"

"Sejak Bapak Pesan itu waktu di Sky Room " jawab Aletta.

"Jadi kamu perhatikan saya?"

"Jadi Bapak Bian mau atau gak kalau saya buatin Espresso?" simpul Aletta.

"Tentu saya mau, Aletta." jawab Bian dengan senyum nya.

Aletta membalas senyum Direktur nya itu, "Bapak kalau diluar kantor banyak senyum, coba kalau di kantor? Dingin kayak kulkas!" ujar Aletta jujur.

"Saya sudah bilang, saya cuma bisa senyum kalau sama kamu dan karena kamu."

"Dih Bapak! Uda berumur, masih gombal aja!" cibir Aletta sambil berjalan menjauh ke dapur.

MONOKROM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang