🖤24 - Cinta Sendiri

3K 186 22
                                    

Yang saya takuti adalah ketika tidak bisa jujur dengan perasaan saya sendiri,
Lalu..
lebih memilih kehilangan seseorang yang sebenarnya berarti buat saya.

-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-

Now Playing ▶️
KAHITNA - CINTA SENDIRI

🎶 Biar aku yang pergi, bila tak juga pasti..
akan kah selama ini, aku cinta sendiri 🎶

🌻

Aletta mempersilahkan Bian duduk di teras depan rumah nya, ada Arm Chair yang tertata rapi di teras rumah Aletta. Arm Chair itu merupakan kursi favorite Aletta saat memandangi hujan dari teras rumah nya.

Keadaan diluar rumah masih hujan, sudah satu jam hujan mengguyur dengan deras dan membuat Bian tertahan di rumah Aletta.

"Maaf ya Pak, tadi Musical maksa bapak kesini." ujar Aletta sambil memandang hujan deras di luar rumahnya.

Saat di teras rumah nya, Aletta malah bermain hujan dengan menengadah kan tangan nya untuk merasakan rintik hujan yang turun. Senyum bahagia begitu terpancar saat rintik hujan itu mengenai tangan Aletta. Beberapa saat, Bian melihat pemandangan indah itu, melihat gadis dewasa yang bermain dengan rintik hujan.

Setelah bermain singkat dengan hujan, Aletta menoleh ke arah Bian yang ternyata sedari tadi memandangi nya tanpa jeda, "Kenapa Pak? mau main  hujan juga?"

Bian menyunggingkan senyum, seraya menggelengkan kepala nya sebagai tanda 'tidak' atas pertanyaan Aletta.

Justru, Bian menatap mata Aletta tanpa jeda, "Aletta, saya mau tanya sama kamu."

"Iya, Mau tanya apa Pak? Tanya aja sih." ucap Aletta.

Bian yang tengah terduduk di Arm Chair, memperbaiki posisi duduk nya, "Buat kamu, kita sekarang ini apa?" tanya Bian.

Setelah perbincangan Bian dan Musical tadi, membuat Bian berani menanyakan hal ini pada Aletta. Dia hanya berharap, Aletta mengatakan apa yang dia rasakan untuk Bian. Entah itu, --kita dekat sekarang-- , --kita sama-sama saling jaga sekarang-- ataupun --kita lagi berusaha saling memahami dulu-- , kata-kata itu akan membuat Bian menjadi semakin bersemangat menunjukkan dan membuktikan rasa cinta nya pada Aletta.

"Apa?" heran Aletta.

"Hubungan kita saat ini apa?" tanya ulang Bian lagi.

"Hubungan kita?" Aletta bertanya pada Bian. Selain pada Bian, dia juga bertanya pada dirinya sendiri, hubungan kita apa? . Tapi jawaban itu tidak juga muncul dalam dirinya.

"Kita? Kita ya ... Atasan sama Karyawan aja, Pak." ucap Aletta gugup.

Entah jawaban apa yang diberikan Aletta, dia sadar mungkin jawaban itu akan menyakiti Bian setelah itu. Tapi dia sendiri juga bingung saat pertanyaan itu akhirnya harus dihadapi. Jadi, dia memilih menjawab sesuai realita yang ada.

"Apa?" tanya Bian. "Hanya itu yang kamu rasakan?" tanya Bian lagi.

"Lalu?" tanya Aletta dengan polos.

Bian mengalihkan pandangan nya, dia cukup kecewa dengan jawaban yang diberikan Aletta. Dengan hari-hari yang sudah mereka lalui, apakah jawaban sederhana itu pantas Bian dapatkan? Padahal Bian berniat mengutarakan perasaan nya pada Aletta, dia sudah mengerahkan segala keberanian nya. Namun, jawaban Aletta seperti nya membuat keberanian Bian memudar.

MONOKROM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang