Aku coba bertahan, tapi berujung tak tertahan.
Aku coba memaafkan, tapi tidak cukup untuk membuat semua baik-baik saja.Aku memang, se-rapuh itu..
-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-
"Saya segera kembali ke kantor setelah ini. Semoga hari Pak Bian,menyenangkan." ucap Aletta dengan menunduk, menyembunyikan kesedihan hati yang jelas kentara di raut muka nya.
Aletta membalikkan badan nya untuk segera menjauh dari Bian, tapi Bian merangsak dari tempat nya berdiri dan mencekat tangan Aletta.
"Kamu balik kantor sama saya. Saya tidak terima penolakan." sela Bian.
"Saya pulang sendiri." kata Aletta lirih sambil membelakangi Bian.
"Saya tidak menerima penolakan." tegas Bian.
Dengan menggengam tangan Aletta, Bian membawa Aletta pada meja nya dengan Erlang. Sedangkan Aletta hanya pasrah saat tangan lembut Bian merengkuh erat tangan nya.
Erlang tertegun saat Bian dengan raut wajah nya yang menegangkan terarah pada nya, tanpa berkata apapun Bian mengambil tas Aletta yang ada di atas meja.
"Aletta pulang sama saya." ucap Bian pada Erlang kemudian membawa Aletta menjauh dari kedai kopi itu bersamaan dengan teriakan Amanda yang memanggil nama Bian berkali-kali .
••••
Di dalam mobil, kedua nya malah diam tak bersuara. Aletta malah memandang jendela mobil di kiri nya, sambil mendengarkan lantunan lagu yang muncul dari radio mobil milik Bian.
Begitu pun Bian, dia hanya diam saja dibalik kemudinya. Dia sepertinya bingung bagaimana memulai pembicaraan nya dengan Aletta.
"Pak Bian, ngapain sih ngajak saya balik duluan? Saya kan juga pengen rehat."
Akhirnya, Aletta merajut pada Bian.
"Rehat? Rehat bersama Erlang?" tanya sinis Bian.
"Iya!" kata Aletta. "Aish! Padahal Bapak sendiri juga lagi rehat sama M a n t a n." sinis balik Aletta.
Bian menoleh ke arah Aletta yang sudah memajukkan bibir nya, sambil melipat kedua tangan nya di dada.
"Harus ya rehat nya sama Erlang?"
"Terus kenapa? Aku sama Erlang ga sengaja ketemu. Dia mau nunggu aku meeting. Yauda." jelas Aletta.
"Jangan lagi kamu keluar sama Erlang." tutur Bian.
Aletta mengerutkan dahi nya dan seraya menatap Bian, "Kenapa?"
"Saya tidak suka lihat kamu bersama dia."
"Aish! Dikira aku suka liat Pak Bian sama Amanda?" tutur balik Aletta, kemudian dia memejamkan mata nya. Merutuki sendiri kenapa pernyataan itu harus terlontar dari nya.
"Apa?"
"Apa?" tanya Aletta balik, mencoba mengeles untuk memberikan penjelasan.
"Saya minta penjelasan atas pernyataan yang kamu ucapkan tadi."
Aletta membuang nafas kasar untuk menyerah, mau atau tidak mau, dia harus menjelaskan pada Bian sebelum Bian semakin dingin pada nya.
"Jika cemburuku suatu hal yang salah. Lantas apa kedekatan mu dengan nya adalah suatu hal yang benar?" kata Aletta lirih sambil menatap Bian.
Dengan tiba-tiba Bian menghentikan laju mobilnya di pinggir jalan yang sepi.
"Apa?" Tanya Bian seraya menoleh pada Aletta disamping kiri nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MONOKROM
RomanceAletta Melodia, biasa di panggil Aletta. Dia seorang gadis berparas cantik nan bertubuh mungil, sukses di usia muda nya sebagai seorang Lead Marketing sekaligus Public Relation di sebuah perusahaan ternama. Namun, kisah cinta dengan kekasih nya tid...