Begitu keluar dari ruang kerja Bian, Aletta mengumpulkan tim nya untuk berkumpul di meja meeting.
Saat ini, Aletta sudah duduk di bangku utama. Diikuti dengan Nadya, Deril, Bima dan Dewi yang mengisi sisi kanan dan kiri nya.
"Team, sebelum nya gue mau nyampein kalo gue punya solusi untuk problem kita hari ini. Tapi, kita cuma punya waktu tiga hari buat selesaikan ini. Kalian siap?" ucap Aletta dengan lantang.
"SIAP!" jawab tim nya dengan lugas.
"Gue mau nanya dulu,boleh?" sela Bima.
"Apa an bim?"
"ADARA GROUP itu gimana nasib nya? Kita ga akan biarin mereka ambil desain kita gitu aja kan?"
"Bim, lo dengerin dulu solusi gue. Setelah itu, lo boleh ambil kesimpulan dari sana. Bisa?" ucap Aletta. "Lagi pula, itu bukan hal yang terpenting sekarang. Kita bisa nanti usut kasus ini. Yang penting sekarang, gimana kita bisa menyelamatkan proyek kita. Paham?"
"Oke." sahut tim nya.
"Kita akan pakai desain kita yang ke reject buat pengganti desain yang bocor, file masih ada sama gue. Sebenernya kan itu ngga murni ke reject, hanya waktu itu desain Vintage kita lebih di minati sama Pak Richard. Jadi, sekarang kita perlu mengembangkan desain yang dulu itu. Kita desain ulang jadi Vintage dan tambahin aksen rustic eksterior disana." ucap Aletta menjelaskan.
"Gue uda call jasa Desain kita waktu itu, dia nyanggupi untuk dateng besok jam 9 pagi. Gimana?"
"Tapi, apa yakin Pak Richard akan nerima itu? Belum tentu kan dia suka sama desain baru kita? Bisa-bisa dia bakal batalin kerja sama."
"Gue juga gatau dia nerima atau engga. Tapi setidak nya, kita uda tau kan selera nya Pak Richard gimana, kita berpacuan sama desain pertama kita. Tugas kita sekarang, kita harus bikin desain yang baru, kita harus buat desain itu sesuai sama mau nya Pak Richard."
"Gue setuju" sahut Nadya, "Sesuai pertemuan gue dulu sama Pak Richard, beliau itu suka desain Vintage yang kekinian."
"Great!" sahut Aletta. "Kita harus mengumpulkan banyak kemungkinan tentang hal yang di sukai Pak Richard. Gimana team?"
"Oke!" sahut mereka bersamaan.
"Baik, kalo gitu, Gue bagi tugas ya." ucap Aletta sambil memilah kertas di tangan nya. "Kalian kumpulin apa kesukaan Pak Richard. Paling ga cari referensi dari desain yang bocor, dan pastiin grade nya lebih dari kemarin."
Aletta membagikan satu persatu kertas sesuai dengan jobdesk mereka masing-masing, "Ini Nadya, bagian selera desain."
"Ini Deril, lo cari selera Bathroom nya Pak Richard ya."
"Ini Bima, lo bagian cari soal tanaman dan taman ya. Kayak kemarin, Pak Richard minta lebih banyak ruang hijau. Lo sanggup kasih referensi yang lebih waw dari desain kemarin kan?"
"Bisa!" sahut Bima.
"Dan ini buat Dewi, lo bagian cari referensi soal fasilitas resort ya. Tambahkan beberapa fasilitas, lebih dari desain kemarin. Khusus buat lo, kalo ada tambahan fasilitas harus segera lapor biar bisa sesuai in desain nya. Bisa?"
"Bisa Let!" sahut Dewi.
"Yang tetep kita ngga boleh lupa, setelah materi kalian selesai, kalian harus hitung jumlah pengeluaran dan bahan yang kalian pakai. Kita harus tetep mengutamakan target biaya dan target pasar, karna itu juga hal paling penting dalam solusi ini."
"Mana ada Grade lebih tinggi, tapi harga sama?"
"Ada, cari referensi harga terendah kayak rumus gue biasa nya. Kalaupun lebih tinggi, kenaikan jangan sampai lebih dari 12,5%dari harga dulu. Paham?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MONOKROM
RomanceAletta Melodia, biasa di panggil Aletta. Dia seorang gadis berparas cantik nan bertubuh mungil, sukses di usia muda nya sebagai seorang Lead Marketing sekaligus Public Relation di sebuah perusahaan ternama. Namun, kisah cinta dengan kekasih nya tid...