🖤31 - Kita

3.1K 175 22
                                    

Ketika..
Kamu dan Aku menjadi, KITA.

-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-

Ruangan Bian kini menjadi tempat yang paling sering di datangi Aletta sejak hubungan nya dengan Bian di perjelas, meski hanya untuk bekerja, tapi berada disana sambil menemani Bian bagaikan kebahagiaan tersendiri bagi Aletta.

Aletta mengetikkan materi di laptop nya dengan jemari lentik nya, wajah nya nampak serius mengingat laporan materi itu harus segera diberikan pada Bian.

"Pak, laporan ini akan saya selesaikan segera ya. Biar Bapak bisa segera meeting dengan direksi dua jam lagi." Ujar Aletta dengan masih sibuk di depan laptop nya.

Bian melirik sejenak kekasih nya itu, "Harus ya panggil saya 'Bapak'?" protes Bian.

"Ini area kantor, masa iya aku panggil pake sebutan lain." jelas Aletta.

"Memang nya kenapa? Ada yang berani protesin kekasih saya?"

Aletta melirik tajam Bian, "Ada aja."

"Siapa? Bawa sini orang nya!" tegas Bian.

Aletta menghentikan jemari nya yang tengah sibuk mengetik di laptop. Sejenak dia mengalihkan pandangan nya ke Bian yang juga tengah menatap Aletta dari meja kerja nya.

Belum sempat Aletta menjawab, pintu ruangan Bian tiba-tiba terbuka. Aletta memfokuskan pandangan dan menelusuri langkah seorang wanita yang masuk dengan kondisi basah kuyup.

"Bian, jahat banget ya telfon dan chat aku ngga di respon!" Rajut Amanda sambil seenaknya duduk di kursi yang ada di hadapan Bian.

"Kamu ngapain disini?" Tanya Bian dengan dingin sambil melirik ke arah Aletta untuk melihat tanggapan Aletta setelah Amanda masuk tiba-tiba ke ruang kerja nya.

"Mau ketemu kamu lah. Aku basah iniloh, kedinginan. Di luar hujan nya deres,Bian.." manja Manda sambil mengusap-usap baju nya yang basah.

Aletta memutar bola mata nya, seolah masa bodoh dengan kelakuan Amanda, "Kedinginan? Sana berduaan sama kompor biar anget, bukan ama Pak Bian!" sinis Aletta.

Bian menoleh ke arah Aletta, gadis nya itu sangat lucu saat sedang merajut dan tidak nyaman dengan kehadiran Amanda.

"Dih maksud lo apaan? Lo barusan nyindir gue?" cibir Amanda sambil memberikan tatapan sinis nya ke Aletta.

Aletta berdiri dari tempat nya duduk dan menatap Amanda dengan sinis juga, "Ngerasa? Bagus lah, ga susah-susah gue nyindir lo lagi. Lo tuh cewek, bisa ga sih ga usah ganjen? Nyesel gue ketemu sama cewek rendahan kayak lo." cibir balik Aletta.

Aletta mengemasi laptop nya seraya melangkah kan kaki untuk keluar dari ruangan Bian, "Pak Bian, saya permisi dulu." Ujar Aletta.

Bian hanya mampu menatap Aletta keluar dari pintu ruang kerja nya, dia mengerti sekali bagaimana perasaan Aletta saat ini.

Saat Bian memikirkan Aletta, ponsel nya berbunyi menunjukkan pesan masuk. Bian meraih ponsel nya dan segera membuka satu pesan yang tersemat disana,

Aletta Melodia
Sementara ga usah cerita ke siapa-siapa soal kita ya Pak. Biarin semua tau dengan sendiri nya. Gapapa kan?

Bian
It's okay syg.

Aletta Melodia
Makasih, Pak.

Bian
Pak??

Aletta Melodia
Lagi ngambek, panggil nya Bapak aja.

Bian
Knp?

MONOKROM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang