"Lettaaaa! Akhirnyaaaa, lo masuk juga!Lo gatau ya gue kesepian banget ga ada lo!" heboh Nadya saat menyadari Aletta sudah duduk di kursi kerja nya.
"Selamat pagi Nadya." ucap Aletta sambil senyum.
"Dih tumben amat! Selamat pagi juga Aletta! Eh by the way lo hari ini ada jadwal ikutan Gathering kan? Kok lo ga persiapan sih?" tanya Nadya.
"Gue ngga tau, ga ada konfirmasi sih." ujar Aletta santai sambil menarik kursi kerja nya dan duduk dengan cantik.
"Dasar sinting! Bisa ya lo santai banget kayak gini, padahal mau nemuin klien-klien besar."
Aletta hanya membalas pernyataan Nadya dengan senyuman.
Deril dan Bima datang dengan muka murung mereka. Aletta dan Nadya saling memandang dan memberikan kode dengan apa yang terjadi ke dua teman nya itu.
"Lo kenapa,bim?"
"Sialan! Pagi-pagi kita uda di omelin aja sama Bos!"
"Bos yang mana?" tanya Aletta.
"Sapa lagi bos yang dingin kayak kulkas? Kalo bukan Bapak Bianta Megantara!" ujar Deril dengan raut muka nya yang kesal.
Aletta terkekeh mendengar pernyataan Deril, kadang suka bener aja dia, kata Aletta dalam hati.
Lalu ruangan kerja tiba-tiba hening dan Aletta juga melihat Deril yang menunduk. Aletta memandang sekitar nya, dan benar saja ada Bian yang bertengger di depan kubikel para karyawan nya, memasang wajah dingin tanpa senyum.
"Aletta!" panggil Bian dengan sedikit menaikan oktaf suaranya. "Ke ruangan saya,sekarang!" perintah Bian pada Aletta.
Aletta justru tidak mampu menjawab saat pandangan teman-teman nya beralih menatap nya tajam, memberi isyarat untuk segera berkata iya.
"I-iya,Pak." jawab Aletta sambil tersenyum terpaksa.
Setelah itu Bian meninggalkan kubikel karyawan yang di ikuti dengan nafas lega dari teman-teman Aletta.
"Letta! Lo hampir bikin kita mati karena nahan nafas!" ucap Dewi, tim marketing.
"Hashhh! Dia ganteng banget sih! Tapi galak nya bikin gue mules!" ujar Nadya.
"Lo masih enak ga di omelin pagi-pagi, nah gue sama bima? Gue di marahin karena ga pake ID doang!" umpat Deril.
Aletta hanya memandang teman-teman nya yang saling membahas kegalakan Bian. Dia bersandar di sanggahan kursi nya, merelax kan diri dari deadline nya yang sudah selesai.
Telepon kantor di hadapan nya berbunyi, Aletta yang tengah santai sambil tertawa karena teman-teman nya segera sigap menjawab Telepon itu,
Halo selamat siang,
Saya dengan Aletta.
Ada yang bisa saya bantu?Halo!
Saya Bian, Direktur Utama tempat kamu bekerja!
Kamu tidak bisa mendengarkan perintah saya tadi?Seketika Aletta mematung karena suara menggelegar di balik telepon itu,bagaikan amarah Bian sedang memuncak.
Tanpa membalas satu perkataan apapun, Aletta segera menutup telepon dan bergegas ke ruangan Bian.
Tok.. Tok.. Tok..
"Permisi, Bapak Bian.." ujar Aletta di depan pintu ruang Bian."Masuk."
Aletta membuka pintu dan mendapati Bian sedang duduk di tempatnya sambil mengetikkan sesuatu di laptop nya.
"Permisi Pak Bian, ada yang bisa Aletta bantu?" tanya Aletta.
"Nanti siang pukul dua belas, kamu ikut saya ke Gathering PT.MULTIGUNA." ucap Bian singkat yang masih sibuk dengan laptop nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MONOKROM
RomanceAletta Melodia, biasa di panggil Aletta. Dia seorang gadis berparas cantik nan bertubuh mungil, sukses di usia muda nya sebagai seorang Lead Marketing sekaligus Public Relation di sebuah perusahaan ternama. Namun, kisah cinta dengan kekasih nya tid...