She's mine.
Touch her & I kill you.-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•
Aletta begitu merasakan tidur nya sangat nyenyak semalam, entah itu karena ada Bian di sisi nya Atau karena memang kamar Bian ini begitu nyaman.
Sinar matahari terasa mulai menyengat saat memasuki sela-sela kaca kamar Bian. Aletta memandang sejenak jam dinding di kamar bian.
Ternyata jam itu sudah menunjukkan jam sepuluh lebih lima belas menit. Aletta langsung duduk dari tempat nya tidur, melihat Bian sudah tidak ada di sisi kiri nya.
Tanpa pikir panjang, Aletta segera keluar dari kamar Bian dan berjalan ke dapur. Aletta sejenak terdiam di tangga atas rumah Bian. Dia memandang sekeliling nya, hamparan sinar matahari yang masuk ke rumah ini begitu menyenangkan. Rumah yang hampir keseluruhan pembatas nya menggunakan kaca ini, ternyata begitu cerah sepagi ini.
Aletta di buat kagum dengan suasana rumah ini saat Pagi datang, dengan mudah dia dapat melihat banyak tanaman dan bunga di sekeliling halaman.
Ketika Aletta menuruni tangga,dia melihat Bian sedang berkreasi di dapur. Bian mengganti baju nya dengan kaos oblong bermerk zara man berwarna hitam dengan celana santai nya.
"Pagi Pak ,kok ga bangunin Pak? Aku jadi nya kesiangan."
"Perlu saya lakuin itu?" tanya bian dingin.
"Ini masih pagi loh, pak. Bisa ga sih agak baikan dikit?" ujar Aletta. "Bapak Bian masak apa?"
Bian menghentikan aktifitas nya memotong sayur, dia memandang lekat wajah Aletta yang bahkan masih cantik meski dia belum mencuci muka nya. Muka bantal masih tercetak dengan betul, membuat Bian semakin terkesan dengan gadis di hadapan nya.
"Saya sudah bilang, jangan panggil Bapak kalau kita sedang berdua. Belum paham juga?" cibir Bian.
"Terus panggil apa dong, Pak?"
"Panggil Bian." jawab Bian singkat. "Kamu cepat mandi Aletta, setelah itu makan."
"Makan? Makan apa? Makan masakan bapak maksudnya?"
"Iya." jawab Bian lagi.
"Ogah!" umpat Aletta."Awas! Bapak minggir, aku ga mungkin biarin laki-laki masak selagi aku bisa." ujar Aletta dengan menyingkirkan Bian dengan Paksa
Bian hanya pasrah saat Aletta mengambil alih pisau di tangan nya.
Dengan lugas, Aletta melanjutkan proses memasak Bian. Cepat dan telaten dia memotong sayur-sayuran yang ada di pantry dapur milik keluarga Bian. Tidak lupa dia juga merampungkan menyiapkan bahan-bahan masakan nya.
Segala macam komponen mulai wortel, kentang, jagung manis, pentol, sosis, ayam, sudah disiapkan Aletta dengan baik. But wait? Mau masak apa sih ini??
"Ini kamu rencananya mau masak apa?" tanya Aletta.
"Sop ayam."
"Ah itu terlalu mainstream!" ujar Aletta bagaikan chef ternama. "Kita buat yang lain, sop merah ala Aletta. Gimana?"
Aletta begitu manis saat ini bagi Bian. Kecantikan nya sungguh natural ditambah lagi dengan posisi nya di dapur membuat dia menjadi wanita yang sempurna di mata Bian.
"Terserah kamu." kata Bian dengan menyunggingkan senyum nya.
"Udah, bapak tunggu aja di ruang makan. Aku cepet kok masak nya." ujar Aletta sambi memasukkan bahan-bahan untuk membuat masakan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MONOKROM
RomanceAletta Melodia, biasa di panggil Aletta. Dia seorang gadis berparas cantik nan bertubuh mungil, sukses di usia muda nya sebagai seorang Lead Marketing sekaligus Public Relation di sebuah perusahaan ternama. Namun, kisah cinta dengan kekasih nya tid...