🖤35 - I realize who you are

2.7K 185 12
                                    

Kamu datang memberikan warna dalam hidup ku,
Aku hanya tidak mau warna itu pergi, lalu menyisahkan Hitam-Putih seperti dulu.

-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-

Meja kantor Aletta kini penuh dengan beragam dokumen yang bertebaran dimana-mana. Begitu pula dengan kubikel kerja tim nya, semua sibuk memandang layar komputer masing-masing, lalu mem-print satu persatu materi yang di rasa sudah siap.

"Aletta, lo liat sini deh. Ini keterlaluan banget!" seru Nadya, dia memanggil Aletta tapi bukan hanya Aletta yang datang, Deril, Dewi, dan Bima juga turut berkumpul di kubikel Nadya.

"Apa an Nad?" kepo Deril.

"Nih, gue iseng buka web nya ADARA GROUP, terus ada ginian nih." Nadya menunjukkan laptop pribadi nya ke Aletta.

Dia menunjukkan desain interior serta perincian bahan bangunan yang ADARA GROUP gunakan. Semua yang tertulis disana bahkan sama persis dengan desain yang bocor. Astaga, sialan sekali perusahaan tidak jelas ini!

"Bahkan, mereka juga ikutin cara Marketing kita. Strategi Marketing nya persis banget kan sama ide gue waktu itu?" seru Nadya.

"Ah iya, anjir! Mau mereka apa sih?!" umpat Bima.

"Ngga bisa dibiarin nih, keterlaluan!"  tambah Dewi.

"Udah, fokus! Ngga usah urusin masalah ini, kita beresin dulu masalah proyek kita. Baru urusin yang beginian. Ya?" sela Aletta.

"Oke Let, kita harus buktiin nih, kita mah mampu bersaing dengan jujur dan pake otak!" sahut Dewi.

"Great! Kalian siap tempur dua hari kedepan team?"

"Asiappp!" jawab tim nya bersama-sama.

Aletta tersenyum lega saat melihat tim nya bersemangat, meski dalam hati nya sendiri, rasa takut dan amarah nya juga memuncak. Mengingat tentang hal menyedihkan yang dilakukan ADARA GROUP. Atas dasar apa, Perusahaan itu mengambil semua ide dan konsep milik Perusahaan nya. Apa mereka serendah itu?

Jam dinding di kantor menunjukkan pukul satu siang, Aletta teringat jika jam makan siang ini Bian ada janji makan siang dengan seorang wanita sekaligus relasi kerja bernama Kiara.

Aletta meraih ponsel nya dan membuka room chat nya dengan Bian,

Aletta Melodia
Sudah di lokasi makan siang,Pak?

Bapak Bian
Sudah

Aletta Melodia
Okey.

Bapak Bian
Kamu sudah makan siang?

Aletta Melodia
Segera

Bapak Bian
Are u okay?

Aletta Melodia
Yap.
Saya mau makan siang dengan Pak Regan dan Nadya, lalu meeting di luar.
Dokumen divisi pembangunan, saya letakkan di atas meja Bapak.

Pesan itu sudah dikirim Aletta sejak sepuluh menit yang lalu, tapi belum juga ada balasan dari Bian. Bahkan pesan itupun tidak di baca, tidak menunjukkan dua centang biru di layar.

MONOKROM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang