Kelak kau akan sadar,
bahwa bagian terberat dari mencintai adalah..
sabar.
-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-Saat mereka sedang berpelukan mesra, Aletta tiba-tiba merasa ada yang sedang memperhatikan nya.
Dengan cepat Aletta menoleh ke arah ruangan kerja Bian, Sialnyaaaaa.. disana sudah berdiri Nadya, Bima, Deril, dan Dewi yang tengah melongo melihat ke arah dalam ruang kerja Bian akibat kaca ruangan yang tidak ditutup oleh Bian.
"Bi.. astagaaaa!"
"Kenapa sayang?"
"Kita jadi tontonan publik staff, tuh di depan anak-anak pada melongo liatin kita Bi." jelas Aletta.
Bian mengedarkan pandangan nya ke luar ruang kerja nya. Benar, disana berdirilah tim Aletta dengan ekspresi melongo nya. Sedangkan, Deril,Bima,Nadya dan Dewi yang mendapatkan tatapan maut dari Bian langsung bubar barisan.
"Bi, aku harus gimana pak? Aduh, gawat, yang pasti mereka nih lambe banget bi." panik Aletta. "Hmm.. aku bilang kalau ini cuma salah paham aja, ya pak? oke pak?" panik Aletta lagi.
Aletta segera turun dari duduk nya di meja kerja Bian, ketika dia akan melangkah ke teman-teman nya tangan nya di genggam Bian.
"Kenapa sih panik sekali?"
"Bi, bisa gawat kalau mereka tau kita ada hubungan." tutur Aletta.
"Gawat? gawat kenapa?" tanya Bian. "Memang ada yang berani protes hubungan kita di perusahaan ini? Perusahaan ini milik saya, mereka juga ada di bawah naungan saya. Tidak akan ada yang berani bicarakan tentang kita. Sekarang, kamu panggil teman-teman kamu itu kesini." perintah Bian.
"Apa? ngapain?"
"Panggil mereka, Aletta!" tegas Bian lagi.
Dengan berat hati Aletta memanggil ke empat teman nya itu. Tak lama, ke empat cecunguk itu sudah berbaris rapi di hadapan Bian.
"Jadi, kalian tadi melihat apa di ruangan kerja saya?" tanya Bian to the point dengan nada dingin nya.
"hmm.." gumam Bima.
"JAWAB!" sentak Bian.
"Anu pak, kita ga sengaja lewat terus liat bapak sama Aletta lagi anu."
"ANU? 'ANU' kata mu? kamu kira saya mesum dengan Aletta?" tanya Bian dengan nada tinggi nya, "Jawab yang benar atau kalian semua saya pecat sekarang juga!" ancam Bian.
Ancaman itu lalu membuat Nadya tersentak sambil terus menerus menyubit Bima untuk segera berkata sesungguh nya.
"Ta-di, kita liat Pak Bian ciuman sama Aletta."gugup Bima.
"Lalu, ada masalah? ada yang protes? ada yang tidak suka?" selidik Bian.
"Tidak Pak." jawab mereka bersamaan. "Tapi, Bapak sama Aletta pacaran?"
"Bagus!" setuju Bian. "Saya dan Aletta memang sepasang kekasih. Ada yang keberatan?"
"APAAAA?" teriak Nadya. "Pak Bian sama Aletta pacaran. beneran?" tanya Nadya.
Nadya lalu menyeringai dan melirik tajam Aletta yang sedari tadi hanya diam dan memejamkan mata nya, "Alettaaaaa.." teriak Nadya. "Lo keterlaluan banget ama gue!"
"Keterlaluan apa Aletta sama kamu Nadya? kalau kamu mau marah dengan Aletta, marahin dulu saya." sela Bian dengan tatapan tajam nya yang mengarah pada Nadya.
Mendapat warning itu, Nadya langsung meringsut keriput. Tak berani sudah dia untuk mencerca Aletta.
"Saya percaya, kalian adalah teman baik kekasih saya. Untuk itu, saya harap jangan ada yang menyebarluaskan hubungan ini ke lain nya tanpa persetujuan saya. Paham?'
KAMU SEDANG MEMBACA
MONOKROM
RomanceAletta Melodia, biasa di panggil Aletta. Dia seorang gadis berparas cantik nan bertubuh mungil, sukses di usia muda nya sebagai seorang Lead Marketing sekaligus Public Relation di sebuah perusahaan ternama. Namun, kisah cinta dengan kekasih nya tid...