🖤66 - Engagement of Bian & Kiara

2.6K 238 118
                                    

"Apa?" tanya Aletta lagi saat mendengar Bian mengatakan dengan jelas jika Kiara adalah calon istrinya.

"Tidak kah kamu paham,Aletta? Kiara adalah calon istri saya dan jangan lagi kamu menyakitinya seperti itu." ucap Bian.

"Apa?" respon sama dari Aletta.

Tanpa menghiraukan Aletta, Bian berjalan mendekati Kiara dan meraih tangan Kiara. Di depan pandangan mata Aletta, Bian menggenggam tangan Kiara. Sungguh, saat itu hati Aletta sangat terluka.

Bian yang biasa menggengam tangannya, Bian yang selalu membelanya, Bian yang selalu ada untuknya, kini.. Bian tidak ada lagi untuknya dan malah menggengam tangan wanita lain, Bian menyebut wanita itu 'calon istri' dan itu, sangat menyakitkan.

Ketika Bian berpaling, Aletta segera menahan tangan Bian. Bian berhenti dan menoleh dengan tatapan dinginnya, "Berani kamu menyentuh saya, Aletta?" tanya Bian pedas, "Saya bukan teman mu, saya adalah atasan mu. Apa kamu lupa akan hal itu?"

Baiklah.. setelah mendengar itu, perasaan Aletta semakin hancur saat ini. Perlahan Aletta melepas tangan nya, dia terus menatap mata Bian. Entah, apa yang terjadi akan Bian, hari ini dia sangat menakutkan. Tiba-tiba datang, tiba-tiba mengatakan hal menyakitkan, lalu dia seperti tidak mengenal Aletta.

"Apa kamu mencintai dia?" tanya Aletta dengan lirih, dia memberanikan diri bertanya akan hal itu pada Bian.

"..."

"Apa kamu mencintai dia, Bian? kamu menyebut Kiara --calon istri mu-- apa kamu mencintainya?" tanya Aletta kedua kali, kali ini Aletta menaikkan suaranya.

"..."

"JAWAB!" bentak Aletta diiringi tangis yang merangsak dari mata indahnya, "Apa kamu mencintai calon istrimu itu?"

"... saya mencintai dia, Aletta" jawab Bian

Jawaban Bian itu seolah memberikan tusukan tajam di relung hati Aletta. Satu sisi, dia harus sadar akan posisinya, saat ini dia dan Bian bukanlah kedua manusia yang tengah saling menjaga perasaan seperti dulu. Tidak seharusnya dia merasa sakit hati seperti ini.

Lagipula, bukankah dia sendiri yang meminta Bian melupakannya? Bukankah dia sendiri yang meminta Bian menjalani ini semua?

Lalu, kenapa kini Aletta merasa sakit hati jika Bian melakukan semua hal yang dia inginkan itu?

Kenapa?
Ketahuilah, berucap memang mudah. Tapi, merelakan dan mengikhlaskan adalah suatu hal yang sulit di lakukan.

Kiara yang mendengar Bian berkata seperti itu pun langsung tersenyum bahagia, dia sangat senang mendengar Bian mengatakan itu, hal yang selalu di nanti Kiara selama ini.

"True??" tanya antusias Kiara pada Bian, "Do you really love me, Bian?"

Bian mengalihkan pandangannya ke Kiara, dia diam beberapa saat sebelum menjawab pertanyaan Kiara, "Kamu sudah mendengar jawaban saya bukan? Kenapa kamu harus bertanya lagi?" ketus Bian.

Kiara langsung memeluk Bian di depan Aletta, dia terlampau bahagia saat ini, "I love u too my future husband.." lirih Kiara.

Mendengar itu, Aletta semakin sakit hati. Dia beralih mengambil tas nya di meja kerja dan meninggalkan ruang kerja dengan tangis dan emosi yang meluap-luap. Sejenak dia berhenti, menoleh, dan melihat ke arah Bian, wajahnya terlihat sangat tenang saat Kiara memeluknya. Aletta lalu memalingkan wajahnya dan berjalan keluar ruangan.

Sadar Aletta, kamu tidak memiliki hak apapun sekarang. Termasuk, untuk cemburu sekalipun.. , batin Aletta.

Bian mengikuti pergerakan Aletta saat melangkah ke meja kerjanya tadi, dia melihat ke arah meja kerja Aletta dan menemukan robekan kertas yang berserakan disana.

MONOKROM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang