🖤28 - 'TERSERAH'

2.8K 174 16
                                    

Level tertinggi dalam bersabar adalah..
melihat seseorang yang kita cintai bersama dengan wanita lain.
Dan,
kita tetap menyapa nya dengan ramah seolah tidak terjadi apa-apa.
-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-

Pagi hari nya, Aletta berfikir untuk tidak berangkat kerja setelah kejadian tadi malam. Mata nya bengkak begitu dia menatap wajah nya di cermin, hidung nya me-merah akibat menangis semalaman, dan kamar nya begitu berantakan akibat banyak nya tissue yang bertebaran dimana-mana.

Aletta sudah memberikan peringatan di depan pintu kamar nya,

"OJOK WANI MELBU!"
[bhs jawa] read ; JANGAN BERANI MASUK.

Sedari tadi malam, Aletta irit berbicara. Terutama pada Bian yang tak henti nya meminta maaf pada Aletta saat dia memaksa untuk mengantar Aletta pulang.

Begitu juga dengan Musical, dia hampir setiap sepuluh menit sekali mengetuk kamar Aletta untuk memastikan adik satu-satu nya dalam keadaan baik-baik saja.

"Let, keluar! Atau gue dobrak nih pintu kamar lo!" teriak seseorang dari balik pintu kamar Aletta, siapa lagi kalau bukan Musical?

"Males."

"Lo kenapa sih? Lo ada masalah sama Bian? Cerita sama gue."

"Bukan urusan lo, Bang."

"Lo kalo masih ngga nurut sama gue, gue bakalan balik ke Aussie." ancam Musical.

Aletta terdiam mendengarkan ancaman mengerikan dari Musical, karna memang seharusnya Musical kembali ke Aussie. Tapi, entah kenapa dia malah memilih stay di Indonesia untuk menjaga Aletta, dan keputusan itu merupakan kebahagiaan sendiri bagi Aletta.

"Bang, lo yang bener aja kalo ngancem gue." kata Aletta.

"Bang.."

"Bang, kok ga sautin gue sih?"

Setelah beberapa kali berbicara, tidak ada tanda-tanda Musical merespon ucapan nya dan itu membuat Aletta kebingungan serta langsung turun dari ranjang nya untuk segera membuka pintu kamar blok-blok cz.

Dia shock!
Begitu dia membuka pintu, ternyata justru Musical sedang berdiri di belakang pintu sambil menatap tajam mata Aletta.

"Lo ngerjain gue?" tanya Aletta.

Masih tidak ada jawaban " .. "

"Bang! Lo marah?"

"Kenapa mata lo uda kayak zombie? Lo nangisin sapa?"

"Gue ga nangis." bantah Aletta.

Tanpa mendapatkan ijin, Musical merangsak masuk ke kamar Aletta yang bernuansa cokelat dengan beberapa accessories warna pastel didalam nya. Musical merebahkan diri diatas ranjang Aletta yang berukuran king size.

"Bang, lo waktu pelajaran sopan santun, sering bolos ya?" cibir Aletta yang heran melihat tingkat kesopanan Musical yang rendah, lalu menutup pintu kamar nya dan duduk di samping Musical.

"Kenapa lo?" tanya Musical lagi. "Ngambek ma Bian?"

"Iya."

MONOKROM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang