🖤29 - P A R T Y ✨

2.7K 173 25
                                    

Ini menyakitkan,
tapi aku baik-baik saja.
Aku sudah terbiasa dengan ini..

-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-

"Siang Pak, siang ini Bapak ada jadwal makan siang di Antero Resto milik sahabat Pak Bian. Apa Pak Bian bersedia?" Tanya Aletta di sambungan telepon kabel nya.

"..."

"Baik.." ucap Aletta selanjutnya.

Lalu setelah itu, telepon berkabel itu dikembalikan ke tempat nya. Aletta menghela nafas nya cukup panjang, sejak pagi tadi, pekerjaan nya menumpuk akibat ijin satu hari.

Selain itu, berpura-pura baik baik saja di dalam lingkup pekerjaan itu ternyata tidak mudah, padahal kenyataan nya kondisi hati nya dan Bian saat ini sedang tidak baik-baik saja.

Tuntutan hidup mengajarkan,bahwa kita memang harus menerima segala hal yang terjadi. Termasuk, bersikap baik-baik saja meski sebenarnya tidak.

Dari telepon terakhir nya dengan Bian, dia akan menepati janji makan siang dengan sahabat lama nya yang baru saja membuka Resto. Dan dia meminta, Aletta untuk ikut dengan nya serta me re-schedule untuk datang jam tiga sore.

"Aletta." Panggil Nadya.

"Apa Nad?"

Nadya berjalan ke arah Aletta dengan membawa selembar kertas di tangan nya.

"Apa an nih?" seru Nadya, dia memberikan kertas itu ke Aletta.

Dengan ragu, Aletta mengambil kertas yang di sodorkan Nadya. Dia membaca tulisan yang ada di kertas itu.

Kertas itu adalah slip gaji Nadya, disana posisi jabatan sudah berganti menjadi Staff bukan lagi Marketing Executive, dengan gaji tiga kali lipat lebih besar dari biasanya.

"Apa yang salah sih?" heran Aletta.

"Nyet! Ini bukan masalah salah nya, ini kenapa jabatan kita sekarang malah STAFF?"

Aletta melirik sinis Nadya, "Lo mending nanya ke HRD deh Nad. Gue sendiri ga paham." Ujar Aletta sambil menyiapkan tas nya.

"Sejak gue jadi Sekertaris beberapa waktu lalu, HRD cuman bilang kalo sekarang tim kita ada di bawah naungan Direktur Utama. Ternyata, kita jadi staff nya."

Nadya menghela nafas nya, "Berarti, kita naik jabatan ini resmi dong?"

"Ya resmi lah Nad. Itu kan pasti nya uda di rapatin sama direksi." Ucap Aletta dengan masih sibuk menyiapkan beberapa materi nya.

"Berarti, kita harus ngerayain nih!" Seru Nadya, "Nanti malem kita hangout ya, di RED CLUB barengan sama tim kita. Lo bisa kan?"

"Harus banget?"

"Banget." Kata Nadya "Awas lo ga dateng, nanti gue WA ya jam nya." Teriak Nadya seiring dengan langkah kaki nya kembali ke kubikel meja nya.

"Ash! Pemaksaan banget lo!" Balas Aletta.

🖤🖤🖤🖤

Sejak dua jam lalu, Aletta duduk di samping Bian untuk menemani nya bertemu dengan sahabat lama nya yang baru satu minggu lalu membuka Resto di kota ini.

Resto ini sungguh menyenangkan bagi Aletta, sebenarnya ini bukan Restauran tapi lebih tepat nya Cafe. Cafe ini di buat dengan konsep summer, dengan setiap dinding nya yang berwarna pink mencolok dengan aksen flamingo dan pineapples di dinding nya. Juga ada berbagai macam spot untuk foto di cafe ini, entah itu dengan sebuah tulisan 'Antero' yang di desain dengan lampu led pink nya, ataupun dengan spot foto yang memang di desain khusus agar terlihat elok saat menjadi background foto.

MONOKROM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang