"Kamu milik saya, Aletta Melodia. Saya tidak mau laki-laki lain menginginkan kamu. Kamu tau itu?!" tegas Bian.
Aletta terdiam saat mendengar pernyataan itu keluar dari Bian. Posesif, iya.. kekasih nya itu begitu posesif saat ini. Hal yang terkadang membuat beberapa wanita tersiksa, karena biasanya laki-laki posesif itu menjengkelkan. Tapi bagi Aletta, sikap posesif Bian ini sungguh menyenangkan. Bagaimana tidak? sikap Bian yang terlampau berlebihan itu malah sering membuat Aletta senyum-senyum sendiri.
"Posesif banget sih Bi.." gemas Aletta, dia sangat gemas pada Bian sehingga tangan mungil nya mengacak lembut rambut kekasih nya itu. "Kita ga akan bisa mengatur perasaan orang lain buat kita, siapapun bisa saja mencintai aku ataupun kamu. Tapi, yang aku tau, aku dan kamu bisa mengatur perasaan kita sendiri. Kita tau, dimana hati kita sama-sama tinggal, aku juga tau siapa laki-laki yang aku cintai dan itu kamu."
Bian merunduk dan mendengarkan setiap kata yang terucap, selalu saja, bagi nya Aletta Melodia yang sekarang berstatus kekasih nya itu selalu bisa memegang kendali atas dirinya. Aletta dengan cara nya yang lembut dan perkataan nya yang ajaib selalu membuat Bian luluh.
Gadis nya itu memang seberwarna itu, membuat hidup Bian yang Monokrom menjadi berwarna karena lukisan yang diberikan Aletta dalam hidup nya.
Setelah mendengar Aletta, Bian memberhentikan mobilnya ke pinggir jalan lalu dia menoleh menatap Aletta, "Jadi, sekarang apa yang harus saya lakukan? Kamu mau saya melanjutkan proyek milik Richard? Lalu membiarkan dia semakin dekat sama kamu? begitu??" beo Bian.
"Bi.. ini bukan tentang aku ataupun Richard. Ini masalah pekerjaan dan perusahaan kamu. Proyek itu harus mulai beberapa minggu lagi, kamu bukan hanya akan merugi, kamu juga akan kehilangan proyek kamu yang lain. Mana ada proyek besar yang bisa percaya sama perusahaan? kalau menangani proyek resort aja ngga sanggup dan merugi." jelas Aletta panjang lebar.
"Apa jaminan nya dia tidak akan menginginkan kamu lagi?" beo Bian lagi.
"Kamu. Kamu jaminan nya bi, dia ngga akan berani lagi deket sama aku karena tau aku kekasih mu." jawab Aletta.
Bian merunduk dan memikirkan semua perkataan yang terlontar dari Aletta, gadis nya itu benar. Jika saja Bian memutuskan kontrak kerja sama dengan Richard itu berarti bisa saja dia kehilangan kontrak dengan perusahaan lain. Dia bahkan tidak berfikir sampai pada titik itu karena sudah terlarut akan sakit hati nya. Lagi-lagi, yang membuka pikiran Bian adalah kekasih nya, Aletta Melodia.
"Baik. Tapi, saya tidak mau menghubungi nya untuk membatalkan ucapan saya tadi. Saya mau dia datang menemui saya sendiri." setuju Bian.
Aletta tersenyum manis saat Bian menyetujui pembatalan kontrak itu, "Dia pasti lakukan itu bi.."
Bian menatap dalam mata Aletta, dia kemudian memeluk tubuh Aletta dalam dekapan nya, dia sangat beruntung memiliki Aletta dalam hidup nya. Kekasih nya itu bukan hanya memahami Bian dalam hubungan cinta mereka saja, tapi juga dalam hal pekerjaan yang membuat Bian menjadi tersadar akan beberapa hal.
Dulu, Bian adalah raja tega pada karyawan ataupun relasi bisnis nya, ketika dia berkata 'TIDAK' maka yang terjadi harus 'TIDAK' , tidak memikirkan resiko ataupun hal-hal yang akan terjadi nanti nya. Dulu, memang dia se-menakutkan itu.
Tapi sejak bertemu Aletta lalu mengenal nya singkat lewat makan malam menegangkan dulu, membuat Bian melunak saat tau Aletta adalah salah satu dari ratusan karyawan yang dia miliki untuk perusahaan nya. Dia berubah sejak tau Aletta bekerja di bawah naungan perusahaan nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MONOKROM
RomanceAletta Melodia, biasa di panggil Aletta. Dia seorang gadis berparas cantik nan bertubuh mungil, sukses di usia muda nya sebagai seorang Lead Marketing sekaligus Public Relation di sebuah perusahaan ternama. Namun, kisah cinta dengan kekasih nya tid...