🖤70 - A NEW CHAPTER

3.1K 235 116
                                    

Halo..

Baca pelan-pelan aja ya

Happy Reading ❤

-•-•-•-

Jam di dinding menunjukkan pukul tujuh pagi. Sepagi ini di hari sabtu, Aletta sudah siap untuk pergi bersama Bian. Outfit Aletta hanya simple hari ini, dia hanya memakai Pleated dress with ruffles dari Zara dengan warna gelapnya, di padukan dengan tas Sherpenti forever crossybody bag mini  berwarna peach dari Bvlgari , tak lupa, Aletta juga menggerai rambut panjangnya. Dia sangat mencintai rambut panjangnya ini.

Hari ini Aletta tidak ingin ribet dengan penampilannya. Daripada dia ribet sendiri dengan outfitnya, lebih baik Aletta memikirkan perasaanya saat ini. Aletta sedari tadi menimbang-nimbang untuk melalui hari ini bersama Bian atau tidak, dia hanya takut semakin tidak bisa melupakan Bian.

Di saat Aletta sedang memikirkan itu, Elita masuk ke dalam kamar Aletta, dia tersenyum manis pada putri bungsunya itu.

Meski kegelisahan sedang menyelimuti perasaan Aletta tapi Aletta masih saja bisa tersenyum membalas senyum Elita, "Mama.." sapa Aletta.

"Kamu udah siap? Bian udah di bawah." ujar Elita.

Aletta tidak menjawab, dia hanya diam dan meremas gelisah tangannya, "Kenapa?" tanya Elita.

"Aletta nggak yakin ma.."

"Dengan?"

"Setelah hari ini berlalu, Aletta nggak yakin bisa atau enggak melupakan Bian, Ma.."

"Kamu harus yakin." ujar Elita, "Aletta, kamu harus benar-benar belajar apa itu merelakan. Bian akan menikah, dan ini anggap saja sebagai waktu perpisahan kamu sama Bian." lanjut Elita.

Aletta menghela nafas panjang, benar kata Elita, Aletta harus yakin. Aletta berangkat atau tidak, tetap saja hari ini akan berlalu, tetap saja esok hari akan ada kenyataan memilukan yang mau tidak mau harus di jalani Aletta. Meski pilu, nyatanya Aletta harus kuat menghadapi semua ini.

Aletta berdiri dan memeluk Elita dengan erat, beruntung sekali di masa susah dan beratnya, kini ada Elita yang ada untuknya. Ini adalah kebahagiaan sesungguhnya bagi Aletta, ini juga maksud perkataan Aletta pada Bian kemarin.

Jika kebahagiaan sesungguhnya adalah keluarga. Seseorang yang datang saat kita dewasa dan memberikan kita cinta itu hanya pelengkap kebahagiaan itu sendiri. Kenapa? menyadari, cinta seseorang bisa pergi kapan saja dari hidupmu. Tapi, cinta keluarga, akan selalu ada meski jauh sekalipun dan cinta keluarga tidak akan pernah hilang dari hidup mu.

Aletta membasuh air mata di pipinya seraya melonggarkan pelukan pada Elita, "Terimakasih ya ma.."

"Untuk?"

"Semuanya yang mama berikan untuk Aletta." ucap Aletta sambil menangis sesenggukan.

"Sama-sama." balas Elita,"Terimakasih juga sayang.."

"Untuk?" tanya Aletta.

"Karena sudah menjadi wanita yang baik dan kuat." ujar Elita.

🖤🖤🖤🖤

Aletta hanya diam sepanjang perjalanan, Bian sampai bingung harus memulai darimana pembicaraan mereka.

Bian melirik ke arah Aletta, tapi yang di lihatnya Aletta hanya diam dan memandang kaca di sebelah kirinya. Aletta lebih memilih melihat pemandangan macetnya jalan raya daripada memandang Bian.

MONOKROM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang