A K H I R N Y A
setelah sibuk dengan acara charity beberapa hari ini, akhirnya bisa UP juga! hehe..Kalian semua, sehat terus ya,🖤
i luv u, all..Bacanya pelan-pelan aja ya..
Rada banyak. hehe.Happy reading! ❤🧡💛💚💙💜
🖤
Bian segera berlari mencari keberadaan Aletta. Setelah membaca surat pengunduran diri itu, Bian merasakan hidupnya benar-benar hilang. Bagaimana dia bisa melanjutkan acara pertunangan ini, jika semua kenyataan yang di dapatnya serasa seperti mimpi malam yang mengerikan?
Bian memukul keras tembok di sebelah kirinya, melampiaskan semua kekesalan dan amarah di hati. Dia merasakan dunia saat ini tengah menghukumnya. Menghukum karena selama ini Bian sudah tidak menyadari hal gila ini, dia mengabaikan perjuangan Aletta, dia membiarkan Aletta selama ini menanggung sakit hatinya sendiri. Semesta kini menghukum Bian dengan membuat Aletta meninggalkannya.
"Mas.." sapa seorang wanita.
Bian menoleh ke belakang dan melihat Anca berdiri dengan Anton di belakangnya, matanya langsung tajam menatap mata Anca, "Apa kamu juga sudah tau tentang kebohongan ini, Anca?" sarkas Bian.
"Ma..maksud mas?"
"Apa kamu selama ini tau jika perjodohan antara saya dan Kiara adalah kebohongan semata?" tanya Bian lebih jelas.
Anca merasakan nafasnya tercekat saat Bian menanyakan itu, dia tidak bisa menjawab.
"Jawab mas, Anca!" bentak Bian.
"Kami sudah tau itu, Bian." bukan Anca yang menjawab, kini Anton mulai berani bersuara, "Kami yang membantu Aletta mengungkap kebohongan itu."
Mendengar itu Bian berjalan cepat menuju Anton dan mengangkat kemeja iparnya itu, "Kenapa? Kenapa tidak ada yang mengatakan kebenaran itu ke saya? Kenapa?" teriak Bian dengan frustasi.
"Kenapa kalian membiarkan kebohongan ini tertutup sekian lama?" lanjut Bian.
"Bunda.." lirih Anton.
"Apa? Bunda tidak memperbolehkan kalian mengatakan itu? Iya?" sahut Bian.
"Hidup ini adalah milik saya, saya yang harus menentukan kehidupan saya sendiri. Bukan orang lain, termasuk Bunda." jelas Bian, "Kalian tau bukan jika saya sangat mencintai papa, sampai beliau meninggal saya sudah berjanji akan menggenapi semua yang diinginkan papa, termasuk perjodohan gila itu. Saya berusaha menyanggupi hal gila itu sampai saya hampir kehilangan Aletta saat itu."
"Saya meninggalkan wanita yang saya cintai demi berusaha mencintai wanita ular seperti Kiara." jelas Bian lagi, Anca dan Anton membiarkan Bian berbicara panjang lebar, mungkin itu adalah cara Bian memperbaiki perasaannya.
"Bunda sudah cukup kejam di hidup saya, bunda meminta saya menikah dengan wanita yang tidak saya cintai hanya untuk menjaga kejayaan perusahaan ini, meski bunda tau mereka sudah menipu saya. Apa kalian tau betapa sakitnya menjadi saya?" ucap Bian, membuat Anca menangis. "Sekarang, haruskah kalian juga membohongi saya selama ini?" tanya Bian.
Anca membenarkan semua perkataan Bian itu. Hidup menyedihkan ini bukan hanya untuk Bian, dulu, Anca juga pernah merasakan hal menyakitkan itu meski berbeda alur.
"Bian, kita tidak bermaksud membohongi kamu. Pada saat itu, bunda tidak berkata apapun, bunda hanya berkata akan menyampaikan hal itu langsung kepada mu."
KAMU SEDANG MEMBACA
MONOKROM
RomanceAletta Melodia, biasa di panggil Aletta. Dia seorang gadis berparas cantik nan bertubuh mungil, sukses di usia muda nya sebagai seorang Lead Marketing sekaligus Public Relation di sebuah perusahaan ternama. Namun, kisah cinta dengan kekasih nya tid...