🖤19 - Berdamai dengan "Obsessed Man"

3.2K 201 16
                                    

H A P P I N E S S
is
...an Unplanned FIRST KISS.

-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-•-

Dua jam sudah Aletta menyelesaikan Rapat luar nya dengan Nadya. Sedari tadi perasaan nya tidak menentu, antara rasa cemburu yang mengisi hatinya, rasa bahagia karena pelukan singkat Bian, ataupun rasa lelah nya akan Rapat dengan materi yang cukup berat ini.

Aletta memutuskan untuk tidak langsung pulang, dia dan Nadya memilih duduk di sofa lantai dua cafe itu. Dengan suasana malam yang cukup romantis karena banyak lampu temaram yang terpasang, membuat cafe ini semakin nyaman saat malam hari.

Perbincangan panjang nya dengan Nadya, bagai obat pelipur lara Aletta. Sahabat nya satu ini memang paling mengerti, Nadya juga adalah satu-satu nya sahabat sekaligus penjaga rahasia terbaik bagi Aletta.

Tak lama, pandangan Nadya justru terfokus pada seorang pria yang sedang berdiri di ujung tangga lantai dua cafe ini. Dia bersandar pada pegangan tangga itu. Laki-laki itu gaya nya sungguh menawan, kedua kali nya Nadya melihat Laki-laki ini menggunakkan pakaian santai yang fashionable bagi Nadya. Dengan atasan Sweater Turtleneck Klasik , bawahan jogger pants man cokelat tua, beserta sepatu sneakers ber merk terkenal, membuat Nadya terpukau beberapa saat.

Umurnya sih terpaut lima tahun dari gue sama Letta, tapi ..
Kok gaya nya kayak masih abege brondong sih!

Nadya dibuat melongo beberapa saat, dia mencoba meyakinkan diri kalau Laki-laki itu adalah Direktur Utama nya,

"Let! Letta! ALETTA MELODIA!" seru Nadya yang membuat Letta kebingungan.

"Apaan Nad?"

"Let.. Lo noleh belakang deh! Itu Pak Bian bukan sih?"

Aletta menoleh, dia juga terperanga beberapa saat ketika menyadari ada Bian disana sedang menyandarkan diri di pegangan tangga.

Aletta mengembalikan lagi pandangan nya ke Nadya, "Dia ngapain kesini?" tanya Aletta heran.

"Ngga tau." ujar Nadya. "Dia lagi jalan kesini" ujar Nadya lagi.

Perasaan Aletta mendadak gugup, saat mendengar dengan sayup suara langkah sepatu yang mendekat.

"Kamu sudah selesai?"

Aletta menoleh, "saya,Pak?"

Bian malah terdiam dan memasukkan kedua tangan nya di saku celana joggerpants nya.

"Su-sudah Pak."

"Kalau begitu, kamu pulang sama saya." kata Bian.

"Saya pulang sama Nadya."

Bian melirik tajam ke Arah Nadya, beruntungnya Nadya adalah sahabat Aletta paling peka sejagad raya.

"Aduh Aletta! Mendadak Gatra nyusul ke sini. jadi lo ga bisa pulang bareng gue." ujar Nadya yang membuat Aletta heran.

Bian tidak nyambung dengan perkataan Nadya yang menyebutkan nama seseorang itu, tapi diyakini Bian itu adalah alasan yang masuk akal.

"Apa Nad? Kata lo Gatra lagi ada acara sama temen-temen kerja nya."

"Uda selese, Let. Dia uda deket, gue tunggu dia di bawah ya. Bye." ujar Nadya terburu-buru sambil mengemasi tas pink nya. "Pak Bian saya balik dulu ya." tambah Nadya.

Lalu Nadya meringkuk pergi dari Bian dan Aletta bersamaan dengan tatapan penuh pertanyaan dari Aletta.

Pandangan Aletta beralih ke Bian, Aletta memandang penampilan Bian dari atas ke bawah, "Bapak juga ngapain kesini?"

MONOKROM Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang