68

2K 311 44
                                    

Malam ini gue dijemput Kaisar, gue baru pulang dari rumah kakeknya Gita buat ngerjain tugas. Awalnya gue gak mau dijemput sama Kaisar karena Gita juga bakal nganterin gue pulang, tapi Kaisar maksa buat jemput gue.

"Kamu dingin gak?"

"Lumayan, tapi masih bisa nahan ko"

"Maaf ya mobilnya lagi di service, kita jadi pake motor"

"Aku gak apa-apa Kai"

"Iya.. iya maaf"

Saat lampu merah menyala, Kaisar megang tangan gue yang melingkar pada tubuhnya.

"Tangan kamu dingin, yang"

Semejak putus sama gue, Kaisar emang lebih sering manggil gue sayang. Gak tahu faedahnya apa. Padahal udah sering banget gue bilang ke dia kalau gue gak suka panggilan itu. Tapi namanya juga Kaisar, dia gak akan dengerin omongan orang lain kalau menurutnya benar.

"Namanya juga kena angin malem"

"Gini aja" Kaisar menggenggam tangan gue dan memasukannya kedalam kantung jaketnya.

"Biar anget" ucapnya lagi. Bukan cuma tangan gue yang jadi hangat, tapi hati gue juga.

Kaisar menolehkan kepalanya ke belakang untuk melihat gue.

"Anget kan, yang?"

"Apaan sih liat liat kesini, udah sana jalanin lagi motornya, lampu merahnya udah ganti"

Bohong kalau gue bilang gue biasa aja sama perlakuan Kaisar ke gue. Karena nyatanya jantung gue masih selalu berdebar sama perlakuan Kaisar. Bahkan menurut gue sekarang Kaisar memperlakukan gue lebih manis dan lembut dari dulu. Ya walaupun dulu juga kaya gitu, tapi sekarang dia lebih over ke gue.


Kaisar kembali menuntun gue ketika kita sudah sampai di basement apart gue. Dia ngikutin gue sampai apart. Kayanya dia bakal nginep lagi, soalnya dua hari kemarin dia gak nginep karena ada abang gue, Luna dan juga Amber.


"Mau coklat panas?" Tanya Kaisar setelah sampai di apart.

"Mau mandi dulu"

"Yaudah, aku tunggu di dapur ya, jangan lama-lama mandinya, oh iya pake air anget jangan pake air dingin, ini udah malem nanti kamu masuk angin"

"Iyaa... iyaaa... dasar bawel"

* * *

Kaisar bikinin gue nasi goreng dan juga susu coklat, dia gak jadi bikin coklat karena emang udah abis. Dan sekarang kita berdua udah duduk di meja makan.

Gue merasa canggung banget sama Kaisar, tapi dia sama sekali gak gitu. Kaisar bersikap seperti biasanya ke gue. Sedangkan gue, kaya baru pertama kali ketemu sama Kaisar.


"Jangan bengong, dimakan nasi nya, nanti keburu dingin gak enak" tegur Kaisar.

Gue pun segera memakan nasi goreng buatan Kaisar ini. Makanan dia emang selalu enak, selama pacaran sama dia, gue juga sering banget dimasakin. Gak hera  kalau makanannya enak karena Kaisar emang bisa masak.



"Susunya minum juga, abisin"

Gue mendengus ketika lagi-lagi Kaisar mengintruksi gue untuk meminum susu. Dikira gue anak kecil apa? Tapi kan emang gue masih suka minum susu hehe.


"Abisin yang"

"Gak mau udah kenyang"

Iya, gue gak ngabisin susunya, gue cuma minum setengah gelas aja. Karena gue emang beneran kenyang banget. Tadi di rumah kakeknya Gita gue sama Gita juga banyak ngemil.


NATURAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang