48

2K 266 31
                                    

Baru aja gue akan memesan ojek online untuk pulang, tapi tangan gue terasa ada yang menahan. Gue membalikan badan untuk melihat siapa orang yang tengah mengganggu gue, saat ini gue sedang tidak ingin diganggu, mood gue sungguh buruk.

Dan mood gue semakin buruk ketika wajah innocent tak berdosa itu muncul dipenglihatan gue. Dan seakan memang ia tak punya rasa bersalah atau apapun itu namanya, Kaisar malah tersenyum. Senyuman yang selalu mampu membuat gue terdiam dan bertanya, kemana rasa marah dan kesal gue kepada orang ini?

Tolong siapa saja pukul gue atau setidaknya sadarkan gue dari situasi yang selalu saja gue alami ketika Kaisar tersenyum manis dihadapan gue. Senyuman yang hanya untuk gue, karena gue gak pernah melihat Kaisar tersenyum semanis ini selain dihadapan gue, entahlah kalau dihadapan keluarganya yang jelas selama gue mengenal Kaisar senyuman itu selalu menjadi milik gue. Oh bolehkan gue menyebut senyuman itu milik gue?

Sial lagi-lagi gue kalah. Kaisar selalu bisa mengalahkan gue.

"Kamu harus pulang sama pacar kamu, sayang."

Blush

Apa-apan dia??

Gue rasa pipi gue sudah memerah dan merasa panas. Darah gue berdesir, untuk pertama kalinya Kaisar memanggil gue dengan sebutan 'sayang'.

Dasar kerdus!!

Gue rasa hari ini hari yang sangat indah terlepas dari beberapa hari yang lalu Kaisar membuat gue marah dan kesal. Tapi gue enggan untuk mengakuinya.

"Cih siapa yang pacar gue Tuan Mahendra?" Gue mencoba melepaskan genggaman tangan Kaisar tapi tidak bisa, terlalu erat.

"Tentu saja aku, Kaisar Mahendra adalah kekasih dari Krystalia Putri." Ucapnya bangga. Izinkan gue buat nendang pantat ini orang, gue kesel lihat dia.

"Tapi maaf gue bukan kekasih Kaisar Mahendra!" Gue memalingkan muka berusaha untuk menguatkan hati gue, gue masih gak mau baikan sama dia. Tapi, wajah polos Kaisar selalu bisa menjerat gue. Double shit.

"Yang bener?" Tanya Kaisar mencoba menggoda gue dan itu berhasil. Wajah gue semakin memerah.

"Hahahahah." Tapi kali ini wajah merah gue bukan karena tersipu lagi melainkan karena marah. Bisa-bisanya dia ketawain gue. Kaisar sialan!

"Lo pikir ini lucu?" Geram gue.

"Tidak, hanya saja kamu yang lucu Klee"

"Gak ada yang lucu, sialan!"

Kaisar menghela nafas. Dilepaskan genggaman tangannya dari tangan gue. Dan segera ia merengkuh wajah gue dengan kedua tangannya.

"Dengarkan baik-baik. Aku hanya akan mengatakannnya sekali. Tidak ada siaran ulang jadi pasang telingamu lebar-lebar." Gue memutarkan bola mata malas.

"Hey tatap mata aku"

"Aku cinta kamu, Klee" Ucap tegas Kaisar tanpa menunggu jawaban gue, Kaisar segera mengecup bibir gue yang sedikit terbuka. Gue hanya terdiam dan ikut memejamkan mata ketika Kaisar mulai memejamkan matanya. Ini salah, kita masih ada di area kampus. Gimana kalau nanti ada yang lihat? Bisa mampus gue. Gue segera mendorong tubuh Kaisar untuk menjauh dari gue.

Kaisar lalu menuntun tangan gue untuk memasuki mobilnya. Gue gak bisa nolak karena terlalu malu sama sikap dia. Sepanjang jalan gue gak mau natap dia. Gue memilih melihat keluar jendela daripada harus melihat wajahnya. Gue masih marah asal lo tahu!

Kaisar turun dari mobilnya setelah kita sampai di apartemen gue. Gue segera turun dari mobilnya sebelum dia membukakan pintu mobil untuk gue. Dia masih mengikuti gue memasuki unit apart gue. Sesampainya di dalam, Kaisar masih mengekori gue.

NATURAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang