"Se..an"
Gue terbangun setelah menyebut nama Sean. Dan ternyata gue hanya mengigau. Ga ada Sean disini, gue masih terbaring di tempat tidur sendirian. Apa dari tadi gue hanya mimpi? Gue bahkan mimpiin Kaisar yang datang kesini, ya walau awalnya dia memang kesini untuk ngajak gue jalan. Tapi semua itu hanya mimpi?
Gue memijat pelipis gue pelan, rasa pusing yang mendera gue tadi udah mendingan, cuma gue merasa menggigil. Apa gue demam? Jika iya sungguh kasihan, gue bahkan ga memiliki obat apapun disini.
Gue duduk di kasur dan mengambil air minum yang ada dinakas. Tenggorokan gue masih sakit. Gue menghela nafas pelan. Gue mengambil hp gue dan mengecek chat gue terakhir kali.
Dan ternyata gue emang chatan sama Kaisar. Tapi chat terakhir dia hanya bilang otw. Ga ada chat dia yang bilang kalau dia udah didepan kosan gue. Jadi gue beneran cuma mimpi? Dan kalo diliat-liat, chat Kaisar itu satu jam yang lalu. Dan sampe sekarang dia ga ada ke kosan gue. Dan gue tertidur satu jam setelah chatan sama Kaisar. Pantes aja gue ngerasa masih pusing.
Tok tok tok
Pintu kamar gue diketuk. Dengan langkah gontai gue membuka pintu kamar gue. Dan ternyata yang saat ini berdiri didepan kosan gue itu Kaisar.
"Hai Klee, maaf lama. Eh ko lo belum siap-siap sih?"
Gue ga jawab, gue cuma natap Kaisar heran. Kenapa dia beneran dateng ke kosan gue? Gue kira dia cuma bercanda.
"Gue ga bisa Kai, lo pergi sendiri aja ya?" Sial, suara gue serak banget. Gue juga ga kuat berdiri lama-lama.
Kaisar menatap gue dalam. Mungkin dia ngerasa kalo gue lagi ga enak badan.
"Lo sakit?" Tanyanya sambil menyentuh pelipis gue dengan tangannya.
"Pusing doang Kai, lo pergi sendiri aja ya"
Secara ga langsung gue emang ngusir Kaisar. Gue pengen rebahan aja biar ga pusing.
Kaisar menghela nafasnya, ntah karena apa. Tapi detik selanjutnya dia nyelonong masuk ke kamar gue dan menarik tangan gue pelan untuk masuk ke dalam. Dia juga menutup pintu kosan gue.
Disinilah gue dan Kaisar sekarang, Kaisar nyuruh gue buat tiduran aja. Dan dia duduk disamping gue. Dia menyingkirkan rambut gue yang menghalangi wajah gue. Dia juga mengelus kepala gue dengan lembut.
"Masih pusing?" Tanya Kaisar.
Gue mengangguk pelan. Mata gue mulai terpejam saat Kaisar memijat pelipis gue dengan hati-hati. Ini sedikit membuat pusing gue berkurang.
"Kenapa ga bilang kalo lo lagi sakit?"
Gue ga jawab, gue masih menikmati pijitan Kaisar di kepala gue.
"Jangan sakit sendirian Klee. Lo bisa hubungin gue" ucapnya lagi. Dan gue masih ga jawab ucapan dia.
Kaisar mengusap keringat diwajah gue. Badan gue terasa panas dan dingin secara bersamaan. Kaisar menangkup wajah gue. Gue bisa merasakan kenyaman dalam tangan Kaisar diwajah gue. Terasa nyaman dan menenangkan. Gue memiringkan badan gue dan tanpa sadar memegang tangan Kaisar yang masih berada diwajah gue. Seperti seekor kucing yang senang saat kepalanya dielus. Gue pun demikian. Tanpa sadar gue menelusupkan wajah gue pada tangan Kaisar, mencari kenyamanan pada telapak tangannya yang mengelus wajah gue lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATURAL
FanfictionNatural itu kamu Kamu datang secara alami, dan membuat hatiku berdebar Aku menyukainya