Votes dulu kuy.
Happy Reading!
Setelah perdebatan panas antara Sita dengan Anton, di saat itu pula keduanya tidak lagi saling berkomunikasi.
Jika biasanya Anton dkk rutin setiap malamnya akan melakukan olah raga malam di lapangan futsal, itu sudah tidak berlaku lagi untuk sekarang.
Pun jika keduanya tak sengaja berpapasan, tidak segan-segan mereka akan membuang muka bahkan menghindar.
Sita pun tidak mengerti mengapa Anton bersikap demikian, hanya karena perkara ia tidak menuruti permintaan yang tidak masuk akal, Anton bersikap seperti tidak mengenal dan menganggap dirinya sebagai sepupu.
Bahkan saat Bagas sudah di perbolehkan pulang dari rumah sakit, Anton dengan 1001 alasan menolak untuk membantu menjemput Bagas.
Bersamaan dengan putus komunikasinya dengan Anton, Sita pun putus komunikasi juga dengan Juan. Entahlah dua sejoli itu seperti sedang bekerja sama untuk menghindarinya.
Sita seolah tak pantang menyerah menghubungi Juan yang sampai detik itu tidak di ketahui keberadaanya dan bagaimana keadaannya walau setiap pesan yang ia ketikkan, setiap panggilan suara yang ia berikan tak kunjung mendapatkan respon pria yang berhasil mencuri hatinya.
Pagi itu, gadis berseragam kemeja kotak-kotak sudah tampil di depan gerbang kediamannya, menunggu sang ojek online datang menjemput.
Sita bolak-balik mengecek ponselnya hanya untuk memastikan apakah satu pesannya mendapatkan balasan atau tidak dari Juan. Sampai, orang yang di tunggu-tunggunya pun datang.
"Sita, ya?" Tanya driver ojol menastikan.
Sita mendongak, ia mengangguk sebagai jawaban.
Driver ojol itu lalu menyerahkan sebuah helm berwarna hijau kepada Sita yang dengan cepat Sita terima.
Helm sudah ia pakai dengan benar lalu berlanjut menaiki boncengan motor matic berwarna senada dengan jaket ojol.
Lima belas menit berlalu, dan Sita sudah sampai di tempat tujuan. Perempuan itu berjalan ringan seringan ransel di gendongannya memasuki pekarangan sekolah yang sudah ramai dengan murid sekolahnya maupun murid sekolah lain.
Pandangan Sita menjelajah seiring pijakannya yang kian pasti. Mencari keberadaan anggota kelasnya yang sepakat untuk menyaksikan bersama acara FLS2N yang bertuan rumah di sekolahnya.
Omong-omong, Andini berhasil terpilih untuk menjadi perwakilan SMA Cakrawala dalam jenis perlombaan menyanyi solo.
Itu lah sebabnya Sita berada dalam hiruk pikuk murid-murid sekarang, sebenarnya ia sudah berkeinginan akan membolos hari itu, namun Andini bersikeras menyuruhnya untuk datang guna menyaksikan pertunjukannya nanti.
"SITA! SINI!"
Merasa ada yang memanggil namanya, si pemilik nama pun mencari keberadaan sumber suara yang ternyata berada pada halaman kelas sepuluh tepat di bawah deretan pohon mangga yang menjulang tinggi dan rimbun.
Karena telah menemukan anggota kelasnya berada, lantas Sita berjalan mendekat. Duduk lesehan di sebelah Seni si bendahara kelas sekaligus orang yang memanggilnya tadi.
"Udah mulai?" Tanya Sita yang di tanggapi gelengan kepala.
"Bentar lagi palingan."
Benar saja, acara yang di langsungkan di atas panggung sana baru di mulai, terbukti sang mc yang baru menyeruak menyapa semua orang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Singgah [TAMAT]
Teen Fiction[Part lengkap dan belum revisi] Sita Larasati, gadis cantik yang mencintai apa adanya pemuda bernama Juan. Pria berkekurangan itu sanggup merubah prinsip hidup Sita yang monoton. Kisah sederhana dari pertemuan tak terduga menjadi kisah cinta pertama...