D A F T A R I S I
Bobo Nomor 8 Tahun XXIX 24 Mei 2001
- Cerpen "Jangan Bukan Amplop Ini" oleh Ellen Kristi
- Dongeng "Lelaki Penunggang Beruang" oleh Ayu S. Aulina
- Cerpen "Pengalaman Baru Pino" oleh Ny. Widya Suwarna
Bobo Nomor 9 Tahun XXIX 31 M...
"Yuk, kita mengomel bersama-sama, Tuan Omongkosong," ajak Dito. Menurut Tuan Omongkosong itu usul yang bagus.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Coba dengarkan, Dito! Aku mengomel-ngomel pada hujan! Hujan, gara-gara kau topi bundarku yang bagus basah kuyup dan jadi lemas! Huh! Sekarang giliranmu, Dito!"
"Tuan Omongkosong! Jangan berdiri di atas tempat tidurku pakai sepatu yang basah! Cepat, turun!" omel Dito. "Seprei dan bantalku jadi kotor!"
Tuan Omongkosong melompat dari tempat tidur ke lantai.
"Kenapa kau taruh pakaianmu sembarangan! Lihat, kamarmu jadi acak-acakan!"
Dengan keren, Tuan Omongkosong lalu membuat salto di udara.
"Omelanku hebat, ya?"
Dito agak tertegun. "Wah, kau mengomel seperti Mama! Mama kalau mengomel begini: 'Kau belum tidur?' 'Habiskan makananmu!' 'Bereskan mainanmu!' Huh, menyebalkan!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dito sekarang kelihatan agak marah sungguhan.
Tuan Omongkosong tertawa terbahak-bahak.
"Wah, wah, Dito! Kau pandai mengomel. Tapi kita kan hanya main-main!"
"O iya, ya!" Dito juga tertawa. Dia hampir lupa kalau mereka hanya bermain.
"Sekarang, yuk, kita marah-marah!" kata Tuan Omongkosong. "Itu juga asyik!"
Dito dan Tuan Omongkosong saling memandang.
"Sudah hampir marah, Tuan Omongkosong?"
"Hampir! Dan kau, Dito?"
"Aku sudah marah betul! Aku begitu marah sampai aku bisa menelan kursi!" kata Dito.
Mendengar itu, Tuan Omongkosong jumpalitan sambil tertawa terpingkal-pingkal. Dito diam, tapi kemudian dia pun ikut tertawa terpingkal-pingkal, sambil berguling-guling di tempat tidur. Kalau sudah begitu, mana bisa mereka marah-marah lagi.
Tapi tadi asyik juga ya bisa mengomel-ngomel sebentar.
Dito segera tertidur begitu lampu dipadamkan. Tuan Omongkosong mengusap pipinya sebelum ia menghilang ke balik tirai.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ketika tak lama kemudian Papa menengok Dito di kamar, pikir Papa, wah, Dito tampak bahagia dalam tidurnya.*** (TL)