Saat Terjaga di Malam Itu

205 7 0
                                    

Bobo Nomor 50 Tahun XXVIII 15 Maret 2001

Adam Bennett-Black, 12 tahun, adalah anak pertama Pak Robert dan Bu Nancy. Mereka tinggal di Kota Jackson Township, Amerika Serikat. Adam mempunyai tiga adik, dua laki-laki dan satu perempuan. Adik laki-lakinya yang pertama bernama Ryan, 8 tahun, dan adik laki-laki kecilnya bernama Vincent baru berusia 9 bulan. Ya! Vincent memang masih bayi. Adik perempuan Adam satu-satunya bernama Ashley, usianya juga baru dua tahun.

Keluarga Adam ini tinggal di sebuah rumah bertingkat dua. Adam mempunyai kamar tidur sendiri di loteng. Ryan adiknya pun punya kamar sendiri di sebelah kamar Adam. Sementara dua orang adiknya yang masih kecil tidur di kamar ayah dan ibunya di kamar bawah. Demikian pula kakek dan neneknya tidur di kamar bawah. Hanya kamar Adam dan Ryan saja yang terletak di loteng.

Suatu malam, Adam mengalami suatu kejadian yang amat menegangkan. Kejadian itu tidak saja membahayakan dirinya, tetapi juga mengancam keselamatan nyawa seluruh keluarganya. Kejadian apakah yang dialami Adam malam itu?

Malam itu seperti biasanya, setelah selesai mengerjakan pekerjaan rumahnya, Adam dan adiknya, Ryan, segera tidur. Mereka masuk ke kamar tidurnya masing-masing.

Tengah malam, tanpa sengaja Adam terbangun. Dan inilah awal tragedi di rumah Adam.

Pada saat ia terbangun, tiba-tiba ....

"A-a-apakah aku bermimpi?!" Adam bertanya-tanya sendiri.

Adam menggosok-gosok matanya. Karena ia belum percaya dengan apa yang dilihatnya, lalu ia mengerjap-ngerjapkan matanya.

"Tidak, aku tidak mimpi ...!" teriaknya tiba-tiba.

Adam melihat kobaran api di kaki tempat tidurnya. Tetapi ia tetap tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Tidak, ini pasti mimpi!" katanya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak, ini pasti mimpi!" katanya lagi.

Kobaran api itu makin besar. Hawa panas mulai terasa di kamar Adam. Saat api mulai membesar itulah, Adam baru sadar bahwa ia tidak bermimpi.

"Ya Tuhan, aku tidak mimpi! Aku akan mati .... Tidaaakkk!!!" Adam berteriak.

Sementara itu, tak ada seorang pun yang tahu. Adam pun tidak mengerti mengapa tiba-tiba saja ada kobaran api di kamarnya. Adam tidak tahu harus berbuat apa. Ia termenung sejenak.

Saat Adam melihat kobaran api itu lagi, ternyata api itu sudah semakin besar bahkan sudah lebih tinggi dari tempat tidur Adam.

"Wow, aku harus segera menyelamatkan diri!" teriak Adam panik.

Kamar Adam sudah penuh api. Asap tebal menyelubungi kamarnya. Adam segera mengambil selimutnya. Ia menudungkan selimut itu ke kepala dan badannya. Ia segera berlari. Yang pertama terpikir adalah menyelamatkan Ryan, adiknya.

Dengan susah payah, Adam mencari pintu kamarnya. Asap hitam sudah memenuhi kamarnya. Adam mulai terbatuk-batuk. Setelah dengan susah payah mencari pintu kamarnya, akhirnya Adam berhasil keluar.

Kumpulan Cerpen dan Dongeng Bobo 2001Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang