Bobo Nomor 36 Tahun XXIX 6 Desember 2001
Dahulu kala, ada seorang raja tua yang tidak memiliki anak. Raja itu berpikir, "Saya sudah sangat tua. Jika saya meninggal, siapa yang akan menggantikan saya menjadi raja?"
Setelah berpikir cukup lama, Raja akhirnya mendapat akal. Ia mengumumkan pada rakyatnya bahwa ia akan memilih seorang anak. Anak itu akan dijadikan putera mahkotanya. Calon pengganti raja.
Cara Raja memilih calon raja ternyata sangat mudah. Ia memberi sebutir benih bunga pada setiap anak di negerinya. Benih itu harus ditanam. Bunga siapa yang tumbuh paling indah, dialah yang terpilih sebagai calon raja.
Ada seorang anak yang bernama Song Jin. Ia juga membawa pulang sebutir benih bunga. Ia menanamnya di dalam pot bunga. Setiap hari ia menyirami benih bunga itu. Song Jin sangat berharap benih bunga itu segera bertunas dan mengeluarkan bunga indah. Tapi, hari demi hari pun berlalu. Tidak ada sesuatu pun yang tumbuh di pot bunga itu. Song Jin sangat cemas. Ia segera menggali keluar benih bunga itu dari pot bunga. Kemudian menanamnya lagi di pot bunga dan tanah yang baru.
Hari itu, semua anak di negeri itu berkumpul di istana. Tangan mereka masing-masing memegang pot bunga. Ada yang berisi bunga merah, kuning, putih .... Ah, semua tampak indah. Sulit menentukan siapa yang paling indah.
Raja berkeliling melihat bunga-bunga yang indah itu. Tapi aneh, wajah Raja tampak berkerut. Sepatah kata pun tidak diucapkannya. Raja berjalan terus. Tiba-tiba Raja melihat Song Jin yang memegang pot bunga kosong. Song Jin menundukkan kepalanya. Ia tampak sedih sekali.
Raja segera menghampirinya, "Nak, kenapa kau memegang pot kosong?"
Seketika Song Jin menangis dan berkata,
"Saya ... saya telah menanam benih bunga ini di dalam pot. Setiap hari saya sirami air. Tapi benih bunga ini tetap saja tidak bertunas. Karena itu, saya ... saya hanya bisa memegang pot bunga kosong."
Lo, apa yang terjadi sebenarnya?
Rupanya, semua benih bunga yang Raja bagikan itu, telah digoreng terlebih dulu. Tentu saja benih bunga seperti itu tidak bisa bertunas. Apalagi berbunga?! Itu sebabnya Song Jin tidak berhasil menumbuhkan benih bunga itu. Bagaimana dengan anak-anak lainnya? Ow, mereka tidak jujur. Mereka telah menukar benih bunga pemberian Raja dengan benih bunga lain. (diterjemahkan oleh Djoni)
Hai! Terima kasih telah membaca kliping cerita ini. Kalaukamu suka membaca kliping sejarah juga, silakan berkunjung ke http://klipingsejarahku.blogspot.com/.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kumpulan Cerpen dan Dongeng Bobo 2001
NouvellesD A F T A R I S I Bobo Nomor 8 Tahun XXIX 24 Mei 2001 - Cerpen "Jangan Bukan Amplop Ini" oleh Ellen Kristi - Dongeng "Lelaki Penunggang Beruang" oleh Ayu S. Aulina - Cerpen "Pengalaman Baru Pino" oleh Ny. Widya Suwarna Bobo Nomor 9 Tahun XXIX 31 M...