Mimpi Indah Mimpi Buruk

127 6 0
                                    

Oleh Dian Achdiani

Bobo Edisi Detektif Edisi Khusus III/2001


Adalah Putri Mimpi, tinggal di Negeri Mimpi. Tugasnya memasuki alam mimpi tiap orang yang terlelap tidur dan menciptakan mimpi indah. Ia sangat menyukai tugasnya ini. Baginya kebahagiaan tiada tara bila seseorang tersenyum kala tidur dan terbangun dengan perasaan bahagia karena mimpi indah yang dialaminya.

Namun, ia tidak bisa memasuki alam mimpi setiap orang begitu saja. Ada syaratnya. Jika seseorang pergi tidur dengan hati yang tenang dan damai, tidak lupa membaca doa sebelum tidur, tidak banyak pikiran, tidak sedang marah-marah, misalnya, maka Putri Mimpi dapat memasuki alam mimpinya dengan leluasa. Akan tetapi bila sebaliknya, maka Siluman Mimpilah yang akan masuk dan menciptakan mimpi buruk. Kalau sudah begitu, Putri Mimpi akan sedih sekali.

Salah satu yang sering didatangi Putri Mimpi adalah Syukri, seorang saudagar. Syukri punya tetangga seorang saudagar juga, Kirun namanya. Keduanya sangat piawai berdagang. Bedanya Syukri hidup dengan sederhana. Ia lebih suka mengambil untung sedikit tetapi pelanggannya banyak. Pelanggannya juga bukan hanya di negeri itu, tetapi hingga ke negara-negara tetangga. Ia juga suka meggunakan kekayaannya untuk menolong orang. Oleh karena itu, rumah Syukri sederhana, hartanya sedikit. Namun temannya banyak dan di mana-mana. Hidupnya menjadi tenang dan damai. Hampir tiap malam Putri Mimpi memasuki alam mimpinya. Dan pagi-pagi Syukri terbangun dengan gembira, siap untuk melakukan perbuatan baik lebih banyak lagi.

Sebaliknya Kirun. Ia sama sekali tidak suka mengambil keuntungan kecil. Ia selalu mengambil keuntungan yang besar. Dagangannya pun dalam jumlah yang besar. Kawan-kawannya adalah para saudagar yang bisa memberinya keuntungan. Juga para pejabat tinggi negara yang bisa memberinya berbagai kemudahan. Pokoknya kawan-kawannya kaum kaya saja. Hartanya banyak, rumahnya megah. Perabotannya mewah. Sering ia mengadakan pesta besar dengan makanan enak yang melimpah, khusus untuk para sahabatnya yang kaya-kaya itu.

Namun ia tidak bisa hidup tenang. Takut harta bendanya dicuri orang. Tidurnya pun selalu gelisah. Tentu saja Siluman Mimpi yang suka menemaninya tidur.

Suatu hari desa itu dilanda banjir besar. Rumah-rumah terendam air. Penduduk ramai-ramai mengungsi ke bukit. Syukri dengan cepat menyelamatkan beberapa benda berharganya yang memang hanya sedikit, berikut merpati-merpati peliharaannya. Dalam perjalanan menuju bukit, Syukri merasa iba melihat penderitaan mereka yang mengungsi. Cepat-cepat dilepaskannya merpati-merpati posnya untuk mengabari sahabat-sahabatnya. Saudagar-saudagar dari berbagai tempat ia mintai bahan pangan. Tabib-tabib ia mintai bantuan pengobatan. Tak lupa ia mengabari sahabatnya yang menjadi menteri kerajaan agar memberi tahu Baginda mengenai bencana itu.

Selesai melepas merpati tak lupa ia juga membantu sebisanya di tempat pengungsian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai melepas merpati tak lupa ia juga membantu sebisanya di tempat pengungsian. Malam semakin larut ketika Syukri terlelap. Seperti biasanya ia ditemani Putri Mimpi.

Bagaimana dengan Kirun? Mudah ditebak. Ia sangat kebingungan menyelamatkan hartanya yang buanyaaak itu. Seluruh pelayannya dikerahkan, tak peduli bahwa pelayan itu juga punya keluarga yang juga harus diselamatkan. Karena keserakahannya hampir saja dia terhanyut kala air makin meninggi. Untung ia masih sempat diselamatkan oleh salah seorang pelayannya. Sambil bersungut-sungut karena tidak semua hartanya bisa diselamatkan, ia pergi ke bukit.

Malam semakin larut. Hampir semua pengungsi tertidur lelap. Namun Kirun masih saja terjaga dan berkeluh-kesah. Suatu saat pandangannya tertuju pada Syukri. Ia keheranan. Bisa-bisanya orang itu tertidur lelap, dengan wajah tenang dan damai. Sambil tersenyum-senyum lagi! Apakah dia tidak memikirkan sebagian hartanya yang hanyut tak terselamatkan, pikir Kirun.

Pagi-pagi sekali Syukri terbangun dengan badan segar. Kalau merpati-merpatinya tiba dengan selamat di tujuan, maka mestinya hari ini bantuan akan datang. Betul saja. Ketika matahari mulai naik, beberapa rombongan saudagar membawa bahan pangan. Tak lama kemudian pasukan kerajaan tiba, dan langsung membangun bendungan guna menormalkan aliran sungai. Hampir bersamaan tabib-tabib berdatangan pula untuk membantu mereka yang membutuhkan pengobatan.

Syukri ikut sibuk sana sini untuk membantu. Kirun dengan kikuk ikut membantu juga. Habis tak enak rasanya berdiri saja di tengah-tengah orang sibuk. Sambil bekerja tak henti-hentinya dia mendengarkan orang membicarakan kebaikan dan kemurahan hati Syukri. Bukan hanya penduduk desanya, melainkan justru para saudagar, para tabib, dan para penolong itu. Menurut mereka, di mana pun Syukri berada, selalu saja ada yang ditolongnya.

Malam kembali tiba. Banjir sudah surut. Penduduk sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Kirun kebingungan. Orang lain dengan mudah membersihkan lumpur sisa banjir, karena rumah mereka tidak begitu besar. Bagaimana dengan Kirun? Bagaimana membersihkan rumah yang sangat besar tanpa pelayan-pelayannya yang sudah kocar-kacir entah ke mana?

Bagaimana kalau kau ke rumahku saja, dulu? tawar Syukri.

Akhirnya Kirun menurut saja, meskipun tadinya sangsi sanggupkah dia tidur di tempat yang sederhana itu. Tapi daripada tidak ada tempat berteduh ....

Karena kelelahan sehabis bekerja membantu-bantu seharian tadi, ajaib, Kirun langsung tertidur lelap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena kelelahan sehabis bekerja membantu-bantu seharian tadi, ajaib, Kirun langsung tertidur lelap. Dan bermimpi indah. Dewi Mimpi bisa masuk ke sana.

Paginya ketika bangun, Kirun merasa tubuhnya lebih segar. Cepat-cepat ia mendatangi Syukri yang ternyata sudah bangun lebih dulu.

Selamat pagi! sapa Syukri.

Selamat pagi! sahut Kirun. Kali ini suara Kirun terdengar ramah. Syukri, sekarang aku tahu rahasiamu, mengapa kau selalu bisa tertidur lelap. Sementara aku sulit sekali tidur. Mimpi buruk lagi. Wajah Kirun berseri-seri.

O, ya? Apakah itu? tanya Syukri.

Kirun tidak menjawab. Ia hanya berpamitan pulang sambil tersenyum. Dalam hatinya ia bertekad untuk meniru Syukri, agar selalu bisa tidur lelap dengan mimpi indah. Ia akan membuang sifat lamanya yang membuatnya susah tidur dan selalu mimpi buruk.

Apakah teman-teman tahu juga rahasia Syukri yang diketahui Kirun itu? Selamat mimpi indah!

Kumpulan Cerpen dan Dongeng Bobo 2001Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang