Vanesha Pov
Akhir bulan depan akan ada pameran di salah satu gedung Universitas,akan ada banyak tamu yang hadir dalam pameran tersebut,tentu saja aku sangat antusias menyambut hal ini.
Maka dari itu akhir-akhir ini aku juga semangat dan konsentrasi untuk menyelesaikan lukisanku,aku melukis wajah Ale,entahlah aku hanya ingin memamerkan karya pertamaku pada publik tentang sosoknya.
Aku membuat lukisan Ale yang memiliki dua sayap,agar mereka tahu jika laki-laki dalam lukisanku adalah sesosok malaikat.
Hubunganku dengan Ibu dan Suaminya cukup baik,kami tinggal satu rumah,tapi aku tetap pada pendirianku,aku hanya akan menghabiskan waktuku di dalam kamar yang terkunci,keluar jika Ibu memanggilku untuk makan,tentu saja Ibuku sudah tidak bekerja lagi,dia menghabiskan waktunya di dalam rumah,kembali pada hobinya yang senang merawat tanaman,aku sudah tidak pernah mendengar Ibu mengeluh karna kakinya pegal,punggungnya sakit atau lain sebagainya,dan itu membuatku sangat senang,suaminya menjamin kebutuhan kami.
Uang yang di peroleh Ale,aku masukkan ke dalam tabungan,sebagian aku gunakan untuk memenuhi kebutuhannya,seperti bahan dapur,makanan ringan hingga peralatan mandinya,Ale mempercayakan itu semua padaku,dia selalu beralasan malas dan tidak memiliki waktu untuk belanja sendiri.
"Sha"
"Gusti"
"Nanti malam kamu ada acara gak?"tanya Gusti
Aku sedikit berfikir sejenak,"tidak"jawabku
"Datang ke Cafe tempatku bekerja yaa"ucap Gusti
"Ada apa?"tanyaku
"Aku dan Widi resmi berpacaran,aku ingin mengajakmu juga Ale untuk merayakan bersama"jawab Gusti
Aku tersenyum senang,kuas yang berada di tangan kananku segera ku taruh pada mangkuk kaca yang berisi air.
"Kamu serius?"tanyaku
"Tentu,aku tidak pernah bohong kan?"jawab Gusti
Aku segera menganggukan kepala,karna Ale,aku kembali berteman dengan Gusti,aku juga berteman dengan Widi,dia gadis yang cantik,sedikit cerewet berbeda dengan Gusti yang kalem,namun menurutku mereka memang sangat cocok.
"Aku pasti akan datang"ucapku
"Jam 7 yaa?"kata Gusti mengingatkan
Aku mengangguk,lalu dia memilih keluar dari ruangan lukis,aku tidak sendiri,aku juga bersama beberapa mahasiswa yang memiliki hobi sama sepertiku,mereka juga tengah sibuk menyelesaikan lukisannya.
***
Hari sudah semakin sore,aku segera kembali ke rumah,Ibu seperti biasa sedang menyirami beberapa tanaman di depan rumah."Sudah pulang sha?"tanya Ibu
"Iyah"jawabku secukupnya
"Sha,Papamu menawarkan mobil dan sopir untukmu,biar kamu tidak perlu jalan kaki atau naik kendaraan umum lagi,bagaimana menurutmu?"tanya Ibu
KAMU SEDANG MEMBACA
SILUET KEHIDUPAN
عاطفيةSeorang gadis dengan masalalu yang kelam,hampir di renggut kesuciannya oleh Ayah tirinya,hingga membuat dia mengalami trauma baik secara psikis atau pun mental,dia yang dulu ceria,sekarang memilih diam dan sangat tertutup,bahkan jika bersentuhan den...