Cafe dan Mabuk

1.4K 221 69
                                    

Vanesha Pov

Sudah akhir pekan,setelah pulang dari kampus,aku menyempatkan waktu untuk mampir ke Cafe menemui Widi,semenjak kejadian itu,aku belum bertemu dengan dia lagi.

Suasana Cafe cukup sepi,hanya ada beberapa pengunjung,tapi aku belum menemukan sosok Widi,tadi pagi aku sudah memastikan pada Gusti,jika Widi hari ini bekerja.

"Cari siapa kak?"tanya seorang barista

"Ah,Widi ada gak?"jawabku

"Oh dia sedang keluar sebentar,duduk saja dulu"balasnya

Aku pun menganggukkan kepala,lalu memilih duduk di kursi paling pojok.

Aku pun menganggukkan kepala,lalu memilih duduk di kursi paling pojok

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Anggap saja kita tidak saling mengenal"

Berada di sini membuatku ingat dengan kata-kata Ale,setelah dia pergi aku menangis di pelukan Widi,aku meminta maaf kepada dia karna sudah merusak acaranya bersama Gusti.

"Sha"

"Wid"

"Udah lama?"tanyanya

"Belum terlalu"jawabku

"Aku bawa ini masuk dulu yaa?mau minum apa?"

"Latte pandan aja"jawabku

Widi tersenyum,lalu dia segera masuk ke pintu yang menuju dapur Cafe,sepertinya dia baru saja belanja beberapa kebutuhan Cafe.

Tak berapa lama Widi datang dengan membawakan pesananku,Latte Pandan.

"Bagaimana keadaanmu?"tanya Widi

"Aku baik"jawabku

"Kata Gusti,Ale sudah masuk kampus lagi beberapa hari ini"ucapnya

Aku mencoba menikmati Latte Pandanku sembari mendengar penuturan Widi.

"Iyah,sudah tiga hari ini dia kembali ke kampus"balasku

"Lalu?"tanya Widi

"Lalu aku senang,karna dia kembali kuliah"jawabku

Widi tersenyum,mungkin dia juga merasa iba padaku,"bukan itu maksudku Sha"ucapnya

"Hubunganmu dengan Ale bagaimana?"lanjutnya bertanya

Aku menggidikan kedua bahuku,aku tidak tahu hubunganku dengan Ale bagaimana?kami saling diam,seperti orang asing tapi di beberapa kesempatan aku sendiri sering memperhatikan Ale bersama gadis-gadisnya.

Cemburu?mungkin iya,tapi aku tidak bisa berbuat lebih selain pergi dan mencoba tidak melihatnya,lalu bagaimana hati aku?tentu saja sangat sakit,bagaimanapun aku sudah terlanjur mencintai dia.

"Ale belum mendengarkan penjelasanmu Sha"ucap Widi

"Dia tidak mau mendengar penjelasanku Wid"balasku

SILUET KEHIDUPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang