terulang lagi

1.3K 195 42
                                    

Vanesha Pov

Sudah akhir pekan,itu artinya aku harus menghabiskan waktuku di dalam rumah,Ale ada pekerjaan di bengkel milik Paman.

Setelah sarapan pagi tadi,Ibu mengatakan jika beliau akan pergi untuk arisan,sedangkan pria itu tentu saja tetap ke kantornya,aku sendiri di rumah dengan beberapa asisten.

Ketika sudah menjelang siang,perutku terasa lapar,aku menghabiskan waktuku di dalam kamar dengan pensil dan buku gambar seperti biasanya.

Saat aku memasuki area dapur di rumah ini,semua terasa sepi sekali,mungkin mereka sedang beristirahat di dalam kamarnya,fikirku.

Aku hanya akan membuat minuman dingin dan mengambil beberapa makanan ringan untuk aku bawa ke dalam kamar,namun saat aku tengah sibuk membuat minuman tersebut,tiba-tiba ada sebuah lengan besar menyentuh pundak kananku,tentu saja hal itu membuatku segera memutarkan tubuh untuk memastikan pemilik lengan tersebut.

"Kamu!!"

Iyah,pria yang hampir memasuki usia 50thn,suami dari Ibuku,pria yang sangat aku benci itu ada di rumah,aku terkejut pasti.

"Tenang Sha,Papa han-"

"Jangan mendekat!!"potongku mengancam,kedua tanganku segera mencari sesuatu yang bisa untuk melindungi diri dari pria bejat ini.

"Papa itu sayang kamu"

"Beri kesempatan Papa untuk bicara"

Aku melangkah mundur dengan membawa sebuah botol kaca berisi sirup yang hampir habis isinya.

Dan dia?dia masih saja mencoba mendekatiku dengan senyum yang menjijikan.

"Ayolah,kita bicara berdua Sha"

Kaki dan tanganku sudah bergemetar karna takut,jantungku sudah berpacu dengan begitu cepat,kali ini aku tidak akan membiarkan dia selamat jika berani berbuat sesuatu.

Dan benar,tiba-tiba dia menyerangku,mencoba menahan kedua pundakku dan menjatuhkan aku diatas sofa panjang,aku menjerit!tapi na'as sepertinya tidak ada yang mendengar,atau mungkin ini sesuatu yang sudah di rencankan oleh pria bejat ini.

Dia terus saja mencoba mencium bibirku,ini 3 kalinya dia hampir memperkosaku,air mataku sudah menetes deras,memilukan sekali.

"Lepasssss!!!"

"Tidak!aku sudah mengajakmu bicara secara baik-baik,dan kamu selalu menolakku,kamu fikir,kamu siapa???Ibumu sudah tidak bisa melayaniku di ranjang"ucapnya

Oh Tuhan!!!
Kenapa aku harus di pertemukan dengan manusia Iblis seperti dia?dimana rasa keadilanmu.

"Aaaaaaahhh"jeritku ketika lengan bajuku sudah berhasil di robek olehnya,kepalaku rasanya berat sekali,tapi aku harus melawan.

"Pyaaaaaarrrr"

"Auuuuwwwww"

Aku segera melepaskan diri,tangan kananku sudah penuh dengan darah,iyah!aku memukul tengkuknya beberapa kali dengan menggunakan botol kaca hingga pecah,sedangkan pria itu masih kesakitan memegang tengkuknya.

Nafasku sudah tersenggal,botol kaca itu berhasil lepas dari tanganku hingga jatuh dan menimbulkan pecahan kaca lebih kecil-kecil lagi,aku menangis histeris,lalu segera berlari keluar dari rumah tanpa membawa apapun.

Ale Pov

Perasaanku tiba-tiba tidak enak,entah kenapa?semalam Vanesha mengajakku pergi untuk hari ini,tapi aku menolaknya,karena aku sudah janji pada Paman akan menyelesaikan beberapa motor yang rusak di bengkelnya.

"Kenapa tidak aku ajak dia kesini saja yaa?"tanyaku dalam hati

"Lee bagaimana pekerjaanmu?bagian cakram sudah di perbaiki?"tanya Paman padaku

"Sudah,ini sedang menguras tangki bensin karna sudah terlalu kotor hingga merusak mesin"jawabku

"Aku percaya cara kerja kamu"balas Paman dengan tersenyum

Aku mengambil nafas sedikit dalam,untuk menghilangkan perasaan yang tidak enak ini.

"Aku hanya menghabiskan waktu di dalam kamar yang sudah ku kunci,keluar jika Ibu memanggil saja"

Ucapan Vanesha beberapa bulan yang lalu masih sangat aku ingat!jadi aku fikir tidak akan terjadi sesuatu dengan kekasihku.

Aku pun mencoba fokus dengan pekerjaanku lagi,hingga tidak terasa hari sudah sore,bahkan hampir petang,senja saja sudah terlihat,burung-burung kecil juga terbang untuk kembali ke sangkarnya.

"Paman,aku langsung pulang sekarang"ucapku

"Selena sedang memasakkan untukmu"balas Paman

Aku tersenyum,mereka selalu saja baik padaku,"aku ada keperluan lain,ini lebih penting"ucapku

"Keperluan apa?ke bar?"tanya Paman

"Tidak,aku ingin menemui Vanesha setelah bersih-bersih badan"jawabku

Paman pun mengizinkan aku pulang,aku hanya menitipkan salam pada Selena,aku tidak bisa lagi menunda pulang,aku harus segera memastikan jika Vanesha baik-baik saja.

                                     ***

Saat aku memasuki halaman rumahku,semuanya masih gelap,namun aku masih bisa lihat jika ada seseorang yang duduk meringkuk di depan pintu rumahku.

Kedua mataku membulat ketika aku sadar siapa yang berada di depan pintu,"Vanesha"

Vanesha enggan beranjak,dia masih diam di tempatnya,namun dia sudah memandangku dengan mata yang basah karena menangis,keadaannya sangat kacau,lengan bajunya?

Ah sial!!!
Aku segera memeluknya,dan dia menangis di pelukankku lagi,ini lebih menyakitkan dari tangisan-tangisan yang pernah aku dengar dari dia.

Dan aku baru sadar jika tangan dan beberapa bagian lainnya sudah terdapat noda merah.

"Ini-?"

"Aku memukulnya"potong Vanesha

Aku memejamkan kedua mataku,rasanya aku ingin segera menemui pria itu dan memastikan jika dia sudah mati.

"Dimana Ibumu?asisten rumah tangga?"tanyaku

Vanesha diam,aku hanya mendengar suara isakan tangisnya,"I-ibu,ibu sedang di luar,asisten rumah aku tidak tahu dimana mereka"jawab Vanesha

Aku sudah berada di ambang emosi,namun otakku masih waras,saat ini aku hanya perlu menenangkan Vanesha terlebih dahulu,baru aku akan berfikir bagaimana caranya menyelesaikan masalah ini dengan pria iblis itu.

#tbc,,
Duuuuuuhhhhh hati-hati bapak tua!!matiklah kau di terkam Ale nanti.

SILUET KEHIDUPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang