terlalu asik menggoda

1.6K 202 45
                                    

Vanesha Pov

Tentang masalaluku yang kelam,aku ingin mengucapkan,terimakasih!terimakasih karena pernah membuatku lemah dan sangat rapuh,hingga aku bisa bertemu dengan seseorang seperti Ale yang menolongku hingga aku benar-benar menjadi seperti sekarang.

Dan tentang pengalaman semalam?aku ingin tersenyum setiap kali mengingatnya,aku masih sangat ingat bagaimana Ale memperlakukanku dengan sangat lembut,hingga aku terbawa suasana yang sangat panas.

"Mau tambah lagi tidak nasinya?"tanya Ale

"Tidak usah"jawabku singkat

"Jangan bilang sekarang kamu malu denganku"ucap Ale

Seketika aku terdiam,bahkan aku menghentikan gerak bibirku yang sedang mengunyah makanan,apa begitu terlihat?jika saat ini aku malu di depan suamiku sendiri?

"T-tidak"jawabku dengan sedikit terbata-bata

"Semalam kamu menikmatinya kan?"tanya Ale

"Kenapa harus memberi pertanyaan seperti itu?jika aku tidak menikmatinya mana mungkin aku mau menambah beberapa ronde dalam semalam"gerutu dalam hati

"Sha"

"Ah"

"Kita sedang sarapan,sudah sangat telat kalau ini di katakan sarapan,jadi jangan banyak bertanya dulu"ucapku

Ale tertawa pelan,lalu dia menengguk air putih dalam gelas hingga habis.

"Yang susah di bangunin itu kamu,makanya sarapannya kita telat"kata Ale

Aku menatap Ale sesaat,namun ketika dia membalas tatapanku,aku justru segera mencari arah pandang lain,aku belum siap manatap kedua manik matanya,otakku belum sepenuhnya waras,gara-gara semalam.

Aku bisa saja berimajinasi liar saat menatap dua bola mata suamiku,ah sial!!dia terlalu mempesona di mataku.

Ale Pov

"Wuiiiihhh pengantin baru,jam segini baru makan"

Aku tersenyum,ketika menemukan sosok Gusti dan Widi di ambang pintu rumahku.

"Masuklah"balasku mempersilahkan kedua tamuku

"Di depan ada tenda lucu,kalian semalam berkemah di depan rumah?"tanya Widi

"Oh itu,emmh itu-"

"Hanya sebuah kejutan kecil dari aku untuk dia"potongku

"Kalian tidak melakukan sesuatu di dalam tenda kan?"tanya Gusti

"Hampir"kataku dalam hati

"Tidak,kami hanya berbincang sambil makan kentang goreng"jawabku

Lalu aku melihat Widi mendekati istriku,"Hah!"

"Widiiii"seru Vanesha ketika Widi menyibakkan rambut panjangnya dari pundak,lalu menemukan banyak sekali tanda merah disana.

Aku mengulum senyum,tapi tidak dengan Gusti dan Widi,mereka tertawa puas,sedangkan Istriku?dia terlihat sangat malu dengan kedua pipi nya yang sudah merah seperti buah tomat.

"Kami menemukan baju dan celanamu di depan tenda,jadi kami berfikir jika semalam-"

"Itu malam pertama kami"potongku

"Aleeeeee"rengek Vanesha,dia semakin malu di depan kedua sahabat kami

"Serius?"tanya Gusti dan Widi secara bersama

Aku menganggukkan kepala dengan sudut bibirku yang tersenyum"lihat saja ranjang kami masih sangat berantakan,bahkan masih ada bercak darah yang tertinggal disana"ucapku

Widi segera beranjak dan sedikit berlari,lalu di susul oleh Vanesha dengan langkah tak kalah cepat dari Widi,sepertinya istriku benar-benar malu.

"Aku hanya ingin lihat Sha"ucap Widi

"Tidak!"balas Vanesha dengan tegas,dia sudah duduk di tengah-tengah ranjang dengan memeluk selimut untuk menutupi bercak darah perawannya.

"Pelit!"kata Widi

"Sayang,jangan kamu goda istrinya tuan muda,kasihan dia"ucap Gusti pada sang kekasih dengan menahan tawa.

Akhirnya Widi menyerah,dia berjalan mendekati Gusti dan duduk di sampingnya,sedangkan Vanesha?dia masih tetap pada posisinya duduk diatas ranjang.

"Apa?"tanyanya ketika aku menatap istriku dengan tersenyum

"Ada tamu,jangan duduk diatas ranjang terus"jawabku mengulum senyum

"Hari ini aku akan pulang ke rumah Papa!"ucap Vanesha

"Hei,kesepakatan kita satu minggu di sini"balasku

"Kamu disini,aku akan tetap pulang ke rumah Papa"ucap Vanesha lagi

Sekarang aku mulai sedikit panik,jika sudah seperti ini,menandakan jika Vanesha sedang marah.

"Waaaahhh rumah tangga pengantin baru sedang terkena huru hara"ucap Gusti

Aku segera menatap sahabatku itu,ah sial!!!ini semua gara-gara kedatangan mereka,"kalian keluar dulu bisa tidak?"tanyaku

"Ayo kita keluar,di luar ada tenda,biarkan mereka menyelesaikan masalah rumah tangganya"jawab Widi

Setelah kedua sahabatku sudah keluar,aku segera melangkah mendekati Vanesha,meminta maaf padanya karena sudah menggoda dia di depan Gusti dan Widi.

"Jangan marah lagi dong"ucapku

"Awas,aku mau mencuci sprey"balasnya

"Setiap disini,kamu selalu mencuci sprey sayang"kataku

Namun Vanesha tetap mengabaikanku,dia tetap berjalan menuju kamar mandi untuk merendam sprey dengan detergen.

Aku segera menyusulnya,lalu mengangkat tubuh istriku tanpa izin,meskipun dia memberontak aku tidak peduli.

Saat sudah diatas ranjang,aku segera melumat bibirnya,kedua tangannya memukul dada dan pundakku,namun beberapa detik kemudian dia sudah mulai tenang,bahkan mau membalas lumatanku,aku sedikit tersenyum tanpa melepas tautan bibir kami.

#tbc,,,
Happy readyng guys!!!

Jika kalian mencium cerita ini akan end,itu memang benar,saat ini dalam proses nentuin konsep endyngnya bagaimana?
Terimakasih.

SILUET KEHIDUPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang