Vanesha Pov
Saat ini aku tengah berada di ruang lukis yang berada di samping kamar Ale,Papa mengizinkan jika kamar ini di jadikan tempatku melukis.
"Sha"Aku segera menoleh,ternyata Marisa sudah berada di ambang pintu,dia memakai balutan dress yang selalu nampak pas di tubuhnya.
"Mama,masuklah"ucapku
"Kamu senang disini?"tanya Marisa
Aku menganggukkan kepala dengan sangat antusias,tentu saja!melukis adalah hobiku dari kecil.
"Aku senang kamu berada disini,aku seperti memiliki sahabat"
Aku tertegun sejenak mendengar penuturan dari Marisa,aku baru ingat!jika selama ini kegiatan dia hanya selalu bersama Papa,padahal usia mereka terpaut cukup jauh.
"Mama"
"Hmm"
"Aku tidak tahu asal usulmu,aku juga tidak tahu ceritamu bisa menikah dengan Papa"ungkapku
"Apa aku boleh tahu?"lanjutku bertanya dengan sangat hati-hati
Marisa yang sedang asik melihat hasil lukisanku,segera berbalik,dia mencari kursi dan mengajakku duduk disana.
"Apa yang ingin kamu tahu?"tanya Marisa
"Emmmsss bagaimana kamu bisa menikah dengan Papa?"balasku
"Aku adalah anak yang sudah tidak memiliki orang tua,Maliq sebagai pendonasi tetap di panti asuhan tempatku tinggal,lalu dia merekrutku sebagai sekretaris pribadinya"ungkap Marisa mulai bercerita
"Aku hanya lulusan S1,tapi karna Maliq sangat baik,dia mengajariku dengan sabar,saat itu usiaku baru 21thn,tidak lama aku menjadi sekretarisnya,Earlya meninggal karna bunuh diri"lanjutnya
Aku memberikan segelas air putih untuk Marisa,"Terimakasih"
Aku hanya mengangguk,aku masih menunggu cerita selanjutnya tentang Marisa.
"Saat itu Maliq benar-benar hancur,Ale pergi dari rumah,aku yang setiap hari mengurus semua keperluannya,sampai akhirnya aku tinggal disini sebagai sekretarisnya"
"Setelah lima tahun,kami memutuskan menikah"
"Apa Mama langsung menerima lamaran Papa?lalu sebelum menikah kalian apa seperti orang pacaran?"tanyaku
Marisa tersenyum,lalu dia menengguk air putih hingga tandas.
"Iyah,hubungan kami layaknya orang dewasa,tanpa ada yang mengungkapkan perasaan melalui kata-kata,tapi kami tahu rasanya"jawab Marisa
"Menjadi nyonya Maliq ternyata tidak seenak yang aku fikirkan,aku justru terjebak dalam kebosanan,apalagi setelah beberapa tahun kami menikah,tidak ada janin yang tumbuh di rahimku,dokter menyatakan aku mandul"lanjutnya
Aku terhenyak mendengar cerita Marisa,jadi perjalanan dia juga tidak mudah.
"Aku sangat terpukul Sha,aku fikir Maliq akan menceraikan aku,ternyata salah!dia menikahiku tidak semata-mata menginginkan keturunan,tapi karna memang dia butuh aku di sisinya,dan aku fikir begitu sebaliknya,aku juga membutuhkan dia di sisiku,akhirnya aku kembali bekerja,tapi apa kamu tahu?"
Aku menggelengkan kepala dengan cepat,"aku merasa kesepian,masa mudaku aku sia-siakan begitu saja,aku dan Maliq hanya membahas perusahaan,perusahaan dan Ale saja,seolah-olah aku tidak memiliki beban dalam hidup ini"
"Mama-"
"Di rumah ini sekarang ada kamu,Maliq sudah banyak bicara,tidak hanya perihal perusahaan,tapi tentang Ale,tentang kamu,aku seolah-olah menjadi istri seutuhnya,bukan lagi sekretaris 24 jam"
"Dan ada kamu disini,aku seperti memiliki sahabat,dari dulu aku tidak memiliki sahabat"
Aku segera memeluk Marisa,dia wanita hebat,begitu tegar,tidak pernah mengeluh,juga wanita yang sangat cerdas.
"Nanti aku akan mengenalkan Mama pada Selena juga Widi"ucapku
"Siapa mereka?"tanya Marisa
"Sahabatku,jadi nanti kita bisa duduk bersama di Cafe untuk berbagi cerita"jawabku
Marisa tertawa renyah,"apa aku tidak terlalu tua bergabung dengan sahabat-sahabatmu?"tanyanya
Aku tersenyum sembari menggeleng,"Selena dan Mama usianya sama kok,kalo Widi dia sama sepertiku"jawabku
"Oh yaa?bagaimana bisa kamu memiliki sahabat seusiaku?"tanya Marisa lagi
"Dia istrinya Paman,aku mengenal dia juga dari Ale"jawabku
"Sepertinya sangat menyenangkan jika suatu hari kita bisa berkumpul bersama"ucap Marisa
"Tentu saja"balasku
Akhirnya kami tertawa bersama,hari ini aku baru tahu sisi lain dari Marisa,aku tahu apa yang dia rasakan selama ini.
"Jadi Mama tidak memiliki keluarga?"tanyaku
"Keluargaku yaa pengurus panti"jawab Marisa
Di dunia ini banyak sekali manusia yang hidup dengan masalahnya masing-masing,terkadang mereka merasa paling menyedihkan di dunia ini,padahal itu salah!masih banyak masalah yang lebih rumit seperti benang kusut di luar sana.
Jadi aku fikir,masalahku bersama Ibu bukanlah masalah yang paling rumit di dunia ini,aku yakin akan ada jawabannya,ada jalan keluarnya,dan aku bisa bahagia selamanya.
Ale Pov
"Tolong ajak mereka kerjasama,hasil panennya kita yang akan membeli"ucapku
"Tapi pak-"
"Nanti aku yang akan bicara pada Papa"potongku
Iyah,semalam Roy sudah memberi informasi terbaru tentang Ibu nya Vanesha,bahkan aku bisa yakin setelah melihat foto-foto keadaannya sekarang.
Sekarang tugasku menemui Papa,untuk mengajukan kerjasama ini,bagaimanapun aku masih ingin menghormati Ibu dari kekasihku,bukan karna aku berbaik hati pada laki-laki iblis itu.
***
"Jadi setelah kamu membuat dia bangkrut dan hancur,sekarang kamu ingin mengajak dia bekerjasama?"tanya Papa
"Aku hanya ingin menolong ibunya Venesha pa,aku tetap menghormati beliau"jawabku
Papa mengangguk-nganggukan kepalanya,sedangkan aku masih berharap Papa menyetujui proposalku.
"Oke,baiklah!kita yang akan membeli hasil panennya,nanti bisa kita jual kembali di supermarket dan hotel-hotel milik kita"ungkap Papa
Aku tersenyum,rasanya sangat lega,sekarang aku bisa menyelesaikan satu masalah yang sedang aku hadapi,akan ada waktunya aku menemui Ibu kekasihku itu,ada banyak hal yang ingin aku tanyakan dan bicarakan pada beliau.
#tbc,,
Selamat malam,semoga tetap menghibur kalian semua yaa??
Terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILUET KEHIDUPAN
RomanceSeorang gadis dengan masalalu yang kelam,hampir di renggut kesuciannya oleh Ayah tirinya,hingga membuat dia mengalami trauma baik secara psikis atau pun mental,dia yang dulu ceria,sekarang memilih diam dan sangat tertutup,bahkan jika bersentuhan den...