Ale

1.2K 207 24
                                    

Ale Pov

Flashback On.

Setelah aku selesai membayar barang belanjaanku,aku segera keluar dari supermarket,namun saat baru keluar,kunci motorku terjatuh.

Saat baru saja aku berdiri,aku melihat sosok yang sudah tidak asing di mataku,dia sudah berdiri di dekat motor milikku.

"Apa kabar anak muda?"tanyanya

Aku tersenyum miring,ternyata nyali dia untuk bertemu denganku cukup besar juga.

"Ternyata kamu masih sehat bapak tua?aku fikir kamu bangkrut hingga akhirnya tidak bisa berjalan  dan duduk di kursi roda"ucapku

"Tidak semudah itu kamu menghancurkan hidupku"balasnya

"Hari ini aku sudah menikah dengan Vanesha,lihatlah cincin ini?"kataku berjumawa

Wajahnya terlihat sangat tidak suka,jadi dia benar-benar terobsebsi oleh sosok anak tirinya,bodoh sekali!!!

"Kamu tidak ingin memberikan selamat padaku hah?"tanyaku

"Cuiiiihhh"

Aku tertawa ketika melihat dia membuang ludah,benar-benar tua bangka yang tidak memiliki otak.

Dan betapa terkejutnya aku?ketika tiba-tiba dia berlari menyerangku,setelah darah sudah mengalir di bagian perutku,semua orang yang ada disana menjerit,seketika tubuhku rasanya menggigil,aku sudah tidak bisa bersuara lagi,rasanya sangat sakit,pandanganku mengabur setelah itu aku tidak tahu lagi apa yang terjadi.

Flasback Off.

Dan sekarang aku baru sadar,aku sudah berada di rumah sakit,dan aku sangat benci itu,aku tidak suka dengan aroma di rumah sakit.

"Kamu menangis sepanjang malam?"tanyaku lirih pada Vanesha

Vanesha hanya tersenyum,dia sudah berkali-kali mencium tanganku.

"Aku tidak apa-apa sayang"ucapku lagi

"Aku takut"ungkapnya dengan suara bergetar

Aku tersenyum meskipun perutku rasanya sedikit sakit,"takut kenapa hmm?aku kan masih di sini"ucapku

"A-aku takut setelah kita menikah,belum ada 24 jam,aku sudah menjadi janda"balasnya

Aku tertawa pelan,mendengar jawaban dari istriku aku tidak bisa lagi menahan tawaku,aku tidak peduli betapa sakitnya luka bekas operasiku.

"Jangan ketawa kenceng-kenceng Ale,luka jahitmu belum sembuh"tegur Marisa

Wajah Vanesha cemberut,dia sangat menggemaskan sekali,rasanya aku ingin mencium wajahnya berulang kali,sayangnya tenagaku belum pulih sepenuhnya.

"Mulai sekarang,kemana kamu pergi aku harus ikut,kalaupun aku tidak ikut,kamu harus pergi dengan ajudan"ucap Vanesha

"Ak-"

"Tidak ada penolakan Ale,kamu ngerti kan?aku istri kamu loh sekarang"potongnya

"Iyah-iyah sayang"balasku

Dan aku melihat sosok Ibu mertuaku hanya duduk di sofa,dia terlihat diam dengan wajah sedih,dia menatapku,namun dia seperti orang yang takut untuk mendekat padaku.

"Bu"panggilku

"Ah,iya Le"jawabnya

"Kesini,aku ingin memelukmu"ucapku

"Hah"

Aku menatap Vanesha,dia menundukan kepala,apa yang terjadi selama aku tidak sadarkan diri?sepertinya Ibu mertuaku dan Vanesha dalam keadaan tidak baik.

"Sini deh bu,aku ingin memelukmu"ucapku

Akhirnya Ibu memelukku,Ibu menangis "maafin Ibu Le,maaf"ucapnya

"Tidak bu,bukan ibu yang salah"balasku

"Tapi dia yang membuatmu menjadi seperti ini"kata ibu lagi

Aku menghapus air mata yang jatuh di pipinya,setelah ini aku tidak ingin melihat air mata untuk Vanesha maupun Ibu mertuaku lagi.

"Hai kamu kenapa lagi hmm?"tanyaku sembari mengangkat dagu Vanesha

"Tidak apa-apa"jawabnya

"Papa sudah urus semuanya Le,kalau keadaanmu sudah cukup baik,polisi akan datang kesini untuk meminta kesaksianmu"ucap Papa

"Lalu kamu juga yaa nak?kamu akan jadi saksi sekaligus menjadi korban juga"lanjutnya

Saksi dan korban?Vanesha?urusan apa dia dengan polisi?dia tidak ada di tempat kejadian.

"Kamu kenapa?"tanyaku

Vanesha diam,dia enggan menjawab,"Pa,kenapa istri aku juga terseret menjadi saksi dan korban?"tanyaku pada Papa

"Aku melaporkan dia"jawab Vanesha

Aku terkejut,malaporkan kasus apa?sungguh aku tidak mengerti.

"Kasus apa?"tanyaku

"Ka-kasus pelecehan-"

"Shiiitt!!!"

"Ale,aku punya alasan untuk melaporkan dia"

"Tapi tidak seperti ini caranya Sha,kamu sudah sembuh-"

"Aku sudah sembuh Ale,makanya aku harus melaporkan kasus ini,aku tidak mau dia bebas,aku mau dia mati di penjara"potong Vanesha dengan menangis

"Ale tenangin dulu emosi kamu,kamu sedang sakit"tegur Marisa

Aku hanya tidak ingin Vanesha kembali lagi terbebani atas masalah ini,aku tidak ingin dia kembali membuka lukanya yang sudah berhasil sembuh.

"Vanesha berhak melaporkan kasus ini Ale"kata Papa

"Tapi pa"

"Percaya sama Papa,tidak akan ada media yang tahu kasus ini,mereka hanya akan tahu jika dia pelaku yang mencoba membunuhmu,nama Vanesha tidak akan tercium oleh media"ungkap Papa

"Papa tahu apa yang kamu takutkan,kamu tidak ingin Vanesha mengalami trauma lagi kan?"lanjut Papa

"Setiap hari akan ada psikolog yang datang untuk bertemu dengan istrimu,untuk membantu Vanesha,sampai dia benar-benar sembuh dari rasa trauma itu"ungkap Papa lagi

#tbc,,,
Udah bangun Mas Ale nya,jangan pada mewek lagi yaa?

SILUET KEHIDUPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang