sebuah kejutan

1.2K 196 39
                                    

Ale Pov

"Anniversary?"tanyaku terkejut,ketika Vanesha mengatakan akan membuat sebuah acara untuk Papa dan Marisa.

"Iyah,aku mohon izinin yaa?"jawab Vanesha sembari menangkup dua telapak tangannya di depan dada,mengisyarakatkan jika dia sedang memohon padaku

Aku tidak habis fikir,kenapa bisa dia berfikiran sejauh itu?

"Terserah kamu saja"balasku sembari berlalu menuju kamar mandi

"Eh bentar,aku belum selesai bicara"ucap Vanesha sembari mencekal tanganku yang sudah berada di ambang pintu kamar mandi

"Apalagi?aku sudah mengizinkanmu bukan?"tanyaku

"Cuan!"

"Hah?"

"Aku butuh uang untuk menyiapkan acara itu Ale,aku kan tidak memakai kartu kredit atau ATM,hanya ada uang Cash lima lembar di dompetku"ungkap Vanesha

Aku menggerakan daguku pada nakas yang terdapat dompet "ambillah salah satu kartu kredit disana,terserah kamu mau ambil yang mana?"balasku

Vanesha mengulum senyum,dia terlihat sangat bahagia sekali,rona wajahnya berseri seperti mendapatkan sesuatu yang besar,yang sudah lama ia dambakan.

"Ale"

Vanesha masih saja mengekoriku hingga masuk ke dalam kamar mandi.

"Aku mau mandi sayang,mau ikut?kita berendam air hangat bersama bagaimana?"tanyaku sedikit menggoda

"Auuuww"

"Fikiranmu!aku hanya ingin mengucapkan terimakasih"balasnya

Detik berikutnya dia mencium bibirku sekilas,lalu berbalik dan berlari keluar kamar mandi,aku tersenyum tentu saja.

                                     ***

Sudah hampir satu jam aku di kamar mandi,saat aku keluar,aku tidak menemukan Vanesha di sudut kamar.

"Kemana perginya dia?"gumamku

Aku segera menyisir rambutku yang masih sedikit basah,lalu melangkah keluar untuk mencari keberadaan Vanesha.

"Ale"

"Marisa"

"Kamu mencari Vanesha?"

Aku pun mengangguk,"dia ada di bawah,lagi bersama Ruby"ucap Marisa

"Oh terimakasih"balasku

Marisa hanya tersenyum,lalu dia berlalu menuju lorong arah timur untuk kembali ke kamarnya mungkin.

Semenjak dia dekat dengan Vanesha,aku juga merasakan banyak perubahan dari istri Papaku,Marisa terlihat sering tersenyum,hidup itu memang seperti mistery boxs,tidak bisa kita mengira-ngira di dalamnya seperti apa?akan banyak orang-orang baru,orang-orang yang tidak pernah terduga dalam hidup ini yang akan menjadi penolong dan penguat.

Vanesha Pov

Beberapa hari kemudian,tanggal 2 November tiba juga,aku sudah menyiapkan sesuatu untuk Papa dan Marisa,tujuanku hanya ingin hubungan mereka semakin langgeng,lalu Marisa juga merasakan mendapat kejutan,dia pernah bercerita jika Papa orangnya workaholic,sangat jarang memberikan kejutan untuk istrinya,meskipun Marisa tidak menuntut itu,tapi aku tahu!dia juga ingin merasa di specialkan oleh lelaki yang mencintainya.

Aku meminta seluruh pelayan rumah bekerja sejak Papa,Marisa dan Ale pergi ke kantor tadi pagi,membuat menu masakan yang special,mendekor rumah dengan mawar dan lilin agar terlihat romantis.

SILUET KEHIDUPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang