Ale Pov
"Aku mencarimu kemana-mana,ternyata kamu disini?"tanyaku ketika melihat Vanesha sedang berada di dapur bersama Marisa.
Marisa tertawa begitu renyah,sedangkan Vanesha justru menunduk seperti sedang menahan malu,apa yang mereka bicarakan?
"Ale"
"Aku ke kamar dulu yaa?habiskan jus nya,bawa ke kamar juga tidak apa-apa sha"ucap Marisa pada kekasihku
"Terimakasih Ma"balas Vanesha
"Sama-sama sayang"ucap Marisa sembari menepuk pundak Vanesha
Saat Marisa melangkah dan berpapasan denganku,dia tersenyum padaku.
"Marisa"
"Iyah Le"
"Terimakasih"
"Untuk apa?"tanya Marisa
"Semuanya,kamu sudah merawat Papa dengan baik,kamu juga banyak membantuku di perusahaan"jawabku
"Kamu juga sangat baik dengan Vanesha"lanjutku dalam hati
Marisa tersenyum,dia memukul lenganku pelan,"itu sudah menjadi tugasku"balas Marisa
"Aku ke kamar dulu"lanjutnya
Aku pun mengangguk,lalu kembali menatap Vanesha,dia terlihat sedang meminum sesuatu,aku segera mendekatinya.
"Wleeek"
"Apa yang kamu minum?"tanyaku
Wajah Vanesha terlihat tidak menyukai minuman yang baru saja dia habiskan.
"Jus brokoli dan lemon"jawabnya
"Mama yang membuatkan tadi,katanya baik untuk kesehatan tubuh"lanjutnya
Aku tidak tahu bagaimana bisa Vanesha memanggil Marisa dengan sebutan Mama?terlihat lucu,Marisa masih sangat muda,tidak pantas jika memiliki anak sebesar Vanesha,mereka lebih layak seperti kakak dan adik.
Marisa bukanlah orang jahat,dia tidak seperti di cerita dongeng yang berkisah tentang Ibu tiri yang kejam,Marisa sangat baik,dia merawat Papa dengan penuh perhatian,cinta dan kasih sayang,bahkan dia tetap bekerja di perusahaan menjadi sekretarisnya Papa,padahal dia bisa saja duduk santai di rumah menikmati harta Papa,entahlah bagaimana ceritanya Marisa mau menikah dengan Papa,yang aku tahu dari dulu hingga sekarang Marisa adalah sekretarisnya Papa,dia orang yang akan berusaha mewujudkan keinginan Papa,termasuk merayuku untuk kembali ke rumah ini.
"Kamu mau kemana?"tanyaku pada Vanesha yang saat itu sudah melangkah dari tempatnya berdiri tadi
"Tidur"jawabnya singkat
Aku pun segera mengejarnya,namun anehnya dia berjalan semakin cepat,seolah-olah dia sedang menghindariku.
"Aku mau segera tidur,jangan mengajakku bicara lagi"ucapnya ketika kami sudah berada di dalam kamar,Vanesha langsung membaringkan tubuhnya di ranjang,aneh sekali dia.
"Aku tidak pernah mengganggumu,jika kamu tidak menggodaku,kita sudah tidur dari dua jam yang lalu"bisiku
Vanesha menutup seluruh tubuhnya dengan selimut,aku tersenyum melihat tingkahnya,jadi dia sedang malu karna kejadian beberapa jam yang lalu,untuk apa?bukankah dia yang menggodaku?
Vanesha Pov
Hari ini aku berada di Cafe,sudah sangat lama aku tidak bertemu dengan Widi dan Gusti,akhir-akhir ini pun aku sering izin tidak masuk kelas,karena sibuk mengurus kepindahan rumah.
"Jadi calon mertuamu sangat baik?"tanya Widi antusias
"Baik dan hangat"jawabku
"Istri barunya juga?"tanya Widi

KAMU SEDANG MEMBACA
SILUET KEHIDUPAN
RomansaSeorang gadis dengan masalalu yang kelam,hampir di renggut kesuciannya oleh Ayah tirinya,hingga membuat dia mengalami trauma baik secara psikis atau pun mental,dia yang dulu ceria,sekarang memilih diam dan sangat tertutup,bahkan jika bersentuhan den...