Pagi setelah malam bercinta

1.7K 188 15
                                    

Ale Pov

Aku hampir telat,untung saja aku masih bisa mendengar suara alarm yang memang sengaja aku setting sebelum tidur semalam,ah bukan!aku hampir tidur dini hari.

Setelah kami melakukan hubungan suami istri,aku dan Vanesha masih menyempatkan diri untuk berbincang mengenai visi misi kami menjadi orang tua nanti,dan berakhir kami melakukan satu ronde lagi,setelah itu kami baru memutuskan untuk tidur.

Semenjak perut istriku semakin besar,aku tidak begitu sering mengajaknya untuk berhubungan,bukan karena perubahan fisiknya yang membuatku tidak bergairah,justru menurutku semakin besarnya perut Vanesha,sesuatu yang intim miliknya begitu ketat menjepit juniorku,terkadang aku hanya tidak tega dan merasa takut terjadi apa-apa dengannya,namun kata dokter Ghina itu hal yang wajar,yang terjadi padaku,karena aku baru merasakan menjadi calon Ayah pertama kali.

Semenjak perut istriku semakin besar,aku tidak begitu sering mengajaknya untuk berhubungan,bukan karena perubahan fisiknya yang membuatku tidak bergairah,justru menurutku semakin besarnya perut Vanesha,sesuatu yang intim miliknya begitu ketat menj...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Masih ingin tidur?"tanyaku lirih

Vanesha masih memilih tidur diatas ranjang,dengan menggunakan pakaian dalam saja.

Dia mencoba membuka matanya,aku tersenyum sesaat,aku tahu dia masih sangat lelah.

"Kamu sudah mau berangkat?"tanyanya

Aku pun mengangguk,"nanti biar aku suruh pelayan yang membawakanmu sarapan ke sini"ucapku

"Tolong"ucapnya dengan merentangkan kedua tangan memintaku untuk membantunya duduk

"Biar aku pasangkan dasimu"lanjutnya lagi,aku tersenyum lalu mencium keningnya sekilas sebelum aku mengambil dasi.

Setelah aku mengambil dasi,aku segera kembali menuju ke atas ranjang,disana aku bisa melihat,Vanesha sedikit kesusahan untuk duduk,tangan kanannya berada di belakang sebagai penyangga,tangan kirinya berada diatas perutnya,sedangkan kedua kakinya terlipat ke depan.

"Dua bulan lagi dia akan keluar,sabar yaa?"ucapku ketika Vanesha sedang memasangkan dasi untukku

"Iyah,aku sudah ingin mendengar suara tangisannya"balas Vanesha

"Apa kamu sudah menyiapkan nama?"lanjutnya bertanya padaku

Aku terdiam sejenak,ahh aku begitu fokus pada keadaan istriku,sampai aku tidak memikirkan nama untuk calon anak kami.

"Belum"jawabku

"Siapkan nama dari sekarang,aku mau kamu yang memberikan nama untuk anak kita"balas Vanesha

"Iyah sayang"ucapku,kedua tanganku sudah menangkup wajahnya,aku tersenyum,istriku memang sangat cantik,sekalipun dalam keadaan bangun tidur seperti saat ini,apalagi ekspresi wajahnya ketika mengalami orgasme,sungguh!itu membuatku semakin bergairah.

"Kenapa tersenyum?"tanya Vanesha

"Kamu sangat cantik"jawabku jujur

Vanesha tersenyum,sebelum dia membuka bibir untuk berkata,aku segera mengecup dan melumatnya,aku sedikit memaksakan lidahku untuk masuk ke dalam mulutnya,meskipun awalnya aku rasa dia tidak mengizinkan lidah kami bertemu,namun pada akhirnya saat ini lidah kami sedang bertemu,saling menekan dan saling membelit.

Tangan kananku sudah menyelinap ke dalam kaos bahkan aku mencoba menarik keatas bra miliknya agar aku bisa memainkan putingnya,hingga aku rasa puting milik Vanesha sudah sedikit menegang.

"Kamu harus berangkat sekarang"ucap Vanesha ketika bibir kami sudah terlepas untuk mengambil oksigen

"Kenapa ini semakin besar?"tanyaku

"Karna aku hamil,sudah ada cadangan air ASI di dalamnya"jawab Vanesha

Iyah,aku baru ingat!beberapa kali ketika aku mencoba menghisap puting istriku,ada sedikit air yang keluar dari sana,rasanya tidak bisa aku jabarkan dengan kata-kata,mungkin itu air ASI miliknya.

"Lepasin tanganmu"ucap Vanesha dengan mencoba melepaskan tanganku yang masih setia bermain dengan dua gundukan kenyal milik istriku.

"I love you"ucapku sembari mencium perutnya beberapa kali dan selalu mendapatkan respon baik dari dalam sana,Vanesha tertawa dengan menahan sakit karna anak kami menendang perutnya cukup kuat.

"Pakai pakaianmu,nanti ada pelayan yang masuk membawa sarapan"kataku

"Iyah"balasnya

"Okey,aku berangkat dulu yaa?nanti siang kita makan bersama"ucapku berpamitan

Vanesha menganggukan kepalanya,lalu sekali lagi aku menarik tengkuknya untuk mencium seluruh bagian wajahnya,lalu terakhir mencium bibirnya cukup lama tanpa lumatan,hanya ciuman.

"Hati-hati di jalan"kata Vanesha

"Iyah sayang,love you"balasku

"Me to"

Lalu aku segera mengambil tas kantorku yang sudah di persiapkan Vanesha dari semalam,selanjutnya aku segera melangkah keluar kamar untuk sarapan dan menyuruh salah satu pelayan membawakan sarapan untuk Vanesha.

#tbc,,,
Selamat hari senin,happy readyng,,,

SILUET KEHIDUPANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang