Ale Pov
Aku tidak tahu apa yang terjadi di masalalunya,aku tidak tahu dia harus sembuh dari luka seperti apa?aku seperti sedang meraba tentang Vanesha,bahkan Gusti saja tidak tahu masalalunya Vanesha,dia hanya tahu sebatas Vanesha yang berubah tiba-tiba,lalu tidak lama dari itu dia menghilang.
"Sejak kapan kamu suka melukis?"tanyaku
"Sejak kecil"jawab Vanesha
"Apa aku boleh tidur?capek ternyata jadi model pelukis"ungkapku
Vanesha tersenyum,"tidurlah,biasanya kamu juga akan tidur ketika ada dosen di kelas,jadi sekarang kamu boleh tidur"balasnya
Selagi dia bicara,aku sudah memejamkan kedua mataku,aku tidak pernah menjadi model seorang pelukis,ini kali pertama untukku,jika bukan Vanesha yang meminta,aku tidak akan mungkin mau.
Hingga entah sudah berapa menit aku mencoba memejamkan kedua mataku,namun kesadaranku masih utuh,aku tidak bisa tidur dengan nyenyak seperti saat aku tidur di dalam kelas.
Sebuah tangan mencoba membenarkan rambutku yang sedikit menutupi mata,aku yakin itu tangannya Vanesha,karna aku sudah hafal dengan aroma parfum tubuhnya.
"Terimakasih karna kamu sudah sedikit menyembuhkan aku"
"Aku?menyembuhkan?menyembuhkan apa?"tanyaku dalam hati,jika Gusti tidak bisa membantuku untuk memecahkan masalah ini,maka aku akan mencari tahu sosok Vanesha dalam masalalunya lewat cara lain,entahlah cara seperti apa?yang jelas aku harus tahu semuanya,aku tidak mungkin hanya meraba dan menerka-nerka seperti sekarang ini.
"Ah"
Aku mencekal tangan Vanesha ketika dia akan kembali ke kursi tempatnya melukis,kadua mata kami saling bertemu.
"Menyembuhkan apa?"tanyaku
Vanesha membeku,dia terlihat terkejut,namun tidak sampai membuatnya menjerit histeris.
"Laki-laki seperti apa yang selalu membuatmu ketakutan Sha?katakanlah"lanjutku
"Berandalan seperti aku?brengsek seperti aku?bajingan seperti aku?atau-"
"Bukan seperti kamu"potongnya
Apakah ada laki-laki yang lebih brengsek dari aku?aku fikir,di dunia ini hanya aku laki-laki paling brengsek,bergonta-ganti wanita setiap malam ketika kencan,mencampakan mereka begitu saja ketika pagi hari,pergi ke diskotik untuk mabuk.
"Lalu?seperti apa dia?"tanyaku lagi
Vanesha menggeleng,dia mencoba melepaskan tanganku yang masih mencekal tangannya.
"Ayo pergi"ucapnya
Aku tertawa mendengar Vanesha mengatakan kalimat itu,bukankah belum lama ini dia memprotesku karna aku sering mengatakan kalimat itu?
"Tidak ada yang akan pergi di antara kita"balasku,mengingatkan dia pada kalimat yang dia ucapkan padaku.
"Selama ini hidupmu seperti apa Le?"tanya Vanesha
Aku terdiam mendengar pertanyaan dari Vanesha,"jadilah pacarku,biar kamu tahu kehidupan seperti apa yang aku jalani selama ini"
"Aku mau jadi pacarmu"
Tubuhku kaku,rasanya untuk menelan saliva saja sangat sulit,aku kembali menatap Vanesha,apakah dia tidak tahu?menjadi pacarku akan banyak hal pahit yang dia temui nanti?
"Baik,mulai hari ini kita pacaran"balasku
Vanesha mengangguk,lalu aku mendekatinya dengan kedua tanganku yang terentang,kedua mataku tetap memperhatikan raut wajah Vanesha,sedikit ada rasa takut namun dia mencoba melawannya,aku tahu karna kedua jemarinya saat ini meremas ujung pakaian yang ia kenakan.
"Kamu takut?"tanyaku
"Kamu mau apa?"balasnya
"Memelukmu,bukankah hari ini kita resmi berpacaran?"tanyaku
"Hanya itu kan?"balas Vanesha
"Jika aku melakukan lebih,apa yang akan terjadi pada dirimu?"tanyaku semakin memancingnya
"Ale-"
"Orang yang berpacaran,minimal mereka akan melakukan pelukan dan ciuman"potongku
"Tapi ada juga yang berani melakukan lebih dari itu,aku hanya ingin memelukmu saat ini"lanjutku
"Bagaimana?"tawarku
Vanesha berlari,dia memelukku secara tiba-tiba disaat aku belum siap menerima pelukannya,hingga akhirnya aku sedikit terhuyung ke belakang,untung saja tidak sampai terjatuh,aku membalas pelukan Vanesha.
"Aku boleh mengusap punggungmu?"tanyaku,Vanesha menganggukkan kepala pelan,lalu tangan kananku mencoba memberikan gerakan pelan pada punggung gadis yang sudah resmi menjadi pacarku.
"Kamu tidak ingin menjerit?"tanyaku
"Ale"
"Iyah"
"Tubuhku kotor"
Jantungku bergemuruh,tubuhku menegang mendengar ungkapan dari Vanesha,namun detik berikutnya aku mencoba menyadarkan diriku,jika tubuhku pun kotor,iyah!aku pernah melakukan seks beberapa kali dengan perempuan yang berbeda.
"Siapa yang membuatmu kotor?"tanyaku
"Dia-"
"Jangan jawab jika itu akan melukaimu,tidak semua pertanyaan harus di jawab sekarang"potongku
Vanesha mengangguk cepat di dalam pelukanku,sekarang sedikit demi sedikit aku bisa tahu masalalunya,aku tahu penyebabnya dia menjadi tertutup dan takut dengan seorang pria.
"Ale"
"Hmm"
"Bantu aku untuk keluar dari masalalu itu"ungkap Vanesha
"Iyah,kita akan sama-sama keluar dari masalalu itu,perlahan tapi pasti Sha"balasku
Tidak hanya Vanesha yang harus keluar dari sebuah masalalu,tapi aku juga!aku juga harus keluar dari masalaluku,aku harus melupakan kecelakaan yang terjadi pada Ali,aku harus melupakan ketika Ibuku mencoba membunuhku,aku harus melupakan bagaimana tragisnya dia mengakhiri hidup di depanku saat itu,aku bukan seorang pembunuh,aku hanyalah korban.
#tbc,,,
Next part nanti sore atau malam yaa?jangan koment Next!itu membuat moodku lari,minta di kejer elaaaaaahhhTerimakasih yang sudah vote dan koment.
KAMU SEDANG MEMBACA
SILUET KEHIDUPAN
RomanceSeorang gadis dengan masalalu yang kelam,hampir di renggut kesuciannya oleh Ayah tirinya,hingga membuat dia mengalami trauma baik secara psikis atau pun mental,dia yang dulu ceria,sekarang memilih diam dan sangat tertutup,bahkan jika bersentuhan den...